Author's POV
Satu bulan telah berlalu, hari ini adalah hari di mana Daniel dan Rista melakukan sesi pernikahan, sebenarnya moment inilah yang di tunggu banyak orang, tetapi tidak dengan mereka berdua, malah, hari ini hari yang sangat mendebarkan bagi mereka berdua karena dirasa pernikahan ini tidak didasari dengan apa itu yang disebut cinta.
Hiyaaa~~ bahasa gue :v
''Rista kamu nggak boleh takut, sebenarnya inilah waktu yang di tunggu tunggu oleh banyak gadis diluar sana, seharusnya kamu bahagia!'' ucap nyonya Anita meyakinkan Rista
''Rista hanya belum siap ma, Rista belum cukup bisa berpisah dengan mama, papa, saudara dan yang lainnya ma, Rista pengen sama-sama terus'' ucap Rista disela-sela tangisnya.
''Mempelai diharapkan memasuki ruangan'' ucap Pendeta
Lalu mereka berdua masuk, di sisi ini ada Daniel yang menggunakan kemeja putih dan dibalut dengan jas hitam yang melangkah menuju altar, di sisi lain ada Rista yang menggunakan gaun yang sangat cantik dengan warna putih berenda-renda yang panjang, ia melangkah menuju altar yang akan menjadi tempat pertama dan saksi dari bersatunya mereka menjadi keluarga.
''Daniel tolong jaga putri saya dengan sepenuh hati'' seperti itulah permintaan tuan Hendry kepada daniel
''Saya akan menjaga putri anda dengan sepenuh hati saya'' jawab daniel agar meyakinkan tuan Hendry
''Adapun kebaktian ini berlangsung atas pertolongan Allah Pencipta langit dan bumi, yang kesetiaanNya kekal sampai selama-lamanya dan tidak pernah meninggalkan pekerjaan tanganNya yaitu atas nama Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Turunlah atas saudara sekalian, damai, anugerah dan sejahtera dari Tuhan Yesus, kasih dari Allah Bapa serta Persekutuan dari Roh Kudus'' ucap pendeta lagi
Lalu mereka semuanya bernyanyi dan berdoa bersama-sama.
Pada pernikahan suci ini akan dipersatukan, Daniel Pratama dengan Clarista Aulia
Sekarang sebagai seorang hamba Allah saya akan mengajukan beberapa pertanyaan kepada mempelai pria dan mempelai wanita. Pertanyaan-pertanyaan ini dimaksudkan untuk mengetahui kesungguh-sungguhan mereka dalam memasuki pernikahan kudus ini. Saya juga akan menanyakan sebuah pertanyaan kepada Jemaat Tuhan untuk dijawab bersama-sama. Mempelai pria dan mempelai wanita diharapkan untuk menjawab dengan bebas dan tegas karena memang janji nikah harus diucapkan dengan sungguh-sungguh, bebas, tanpa paksaan dan disaksikan oleh Allah dan JemaatNya.
Inilah janji nikah saudara yang harus dipegang teguh sampai maut memisahkan. Sesuai dengan niat hati saudara yang tulus dan suci, hendaklah saudara-saudari berdiri dihadapan Tuhan Yesus dan JemaatNya serta menjawab pertanyaan ini dengan jelas dan tegas.
Saudara Daniel Pratama. Apakah saudara mengakui dihadapan Tuhan dan bahwa saudara bersedia dan mau menerima Saudari Clarista Aulia sebagai istri saudara satu-satunya dan hidup bersamanya dalam pernikahan suci seumur hidup saudara?.
Apakah saudara mengasihinya sama seperti saudara mengasihi diri sendiri, mengasuh dan merawatnya, menghormati dan memeliharanya dalam keadaan susah dan senang, dalam keadaan kelimpahan atau kekurangan, dalam keadaan sakit dan sehat dan setia kepadanya selama saudara berdua hidup?.
Apakah saudara bersedia menjaga kesucian perkawinan saudara ini sebagai suami yang setia dan takut akan Tuhan sepanjang umur hidupmu?
"Saya bersedia" ucap Daniel lantang
Saudari Clarista Aulia. Apakah saudari mengakui di hadapan Tuhan bahwa saudari bersedia dan mau menerima saudara Daniel sebagai suami saudari satu-satunya dan hidup bersamanya dalam pernikahan suci seumur hidup saudari?.
Apakah saudari bersedia tunduk kepada suami, mengasuh dan merawatnya, menghormati dan memeliharanya dalam keadaan susah dan senang, dalam keadaan kelimpahan atau kekurangan, dalam keadaan sakit dan sehat dan setia kepadanya selama saudari berdua hidup?.
Apakah saudari bersedia menjaga kesucian perkawinan ini sebagai istri yang setia dan takut akan Tuhan sepanjang umur hidupmu?
Dengan nafas yang tercekat, Rista berusaha sekuat dan setegar mungkin untuk takdirnya ini, lalu ia dengan mantap "Saya Bersedia"
Kepada seluruh sidang Jemaat Tuhan dan para hadirin yang menyaksikan dan mendengarkan janji-janji ini saya bertanya: Apakah Bapak, Ibu, Saudara dan saudari mendukung dan mendoakan kedua saudara ini dalam hidup nikah mereka?.
Kata pendeta mengucap janji dan pertanyaan peneguhan, dan dijawab "Aminn" oleh semua mempelai dan tamu yang hadir di upacara suci ini.
Setelah melewati beberapa sesi akhirnya daniel memberikan dan mengenakannya sepasang cincin emas putih yang bertabur berlian kecil di setiap sisinya dengan tiga berlian utama sebagai pelengkapnya kepada rista, begitu pula sebaliknya. dan akhirnya mereka sekarang sudah menjadi seorang keluarga.
Suasana senang sekaligus haru menyelimuti upacara suci ini, sungguh ini waktu yang sangat ditunggu bagi banyak orang di luar sana. Waktu ini akan sangat membekas bagi mereka berdua. dan sebagai harapannya semoga mereka mencintai hingga maut memisahkan mereka nanti.
Bersambung..........................
.
.
.
Jangan lupa votte dan coment
Terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Handsome CEO [On Going]
RomanceAhh aku sangat benci perjodohan ini, tak berdasar oleh rasa cinta ! . Inikah cinta ?? Apakah doaku terkabul ?? Ini seperti mimpi yang akan terwujud. . Tidak. Ini mimpi buruk, yang sebenarnya !! . Hahh!! Kembali?? Menyakitiku?? Lagi!! . Hey !! Kau ta...