Tujuh Belas

376 15 4
                                    

DON'T FORGET TO

VOTTE, COMNT & SHARE

GAK SUSAH KOK PENCET ⭐
.
.
.
.
.
.
Happy reading ♥

Daniel mejalu dengan cepat menuju rumah, ia ingin mengistirahatkan tubuhnya sebentar, sebelum mengadakan meeting untuk yang kesekian kalinya. Daniel turun dari mobilnya kemudian melangkahkan kaki menuju rumah sampai akhirnya ia tiba di ambang pintunya. Semua maid membungkuk hormat melihat kedatangannya, ia hanya terus berjalan dan memasuki kamarnya.

Bersih

Sepi

Hening

Seperti itulah gambarannya, jelas berbeda.

Daniel mencoba biasa saja dengan apa yang sekarang terjadi, kemudian ia mengarah menuju kamar mandi untuk mengganti pakaiannya. Daniel merasa sedikit aneh lalu ia melesat menuju dapur dan melihat masakan dan secangkir teh hijau di meja, ia duduk lalu menyantapnya.

Merasa sedikit teringat, Daniel menilik lagi rasa teh yang ia minum, ini buatan Rista, rasa gula ini digantikan madu olehnya, dia tahu betul Daniel tidak terlalu menyukai hal yang manis.

Rista?

Apakah seorang Tuan CEO Daniel Pratama baru saja memikirkannya?

Daniel hanya menggelengkan kepalanya dan kembali menyantapnya tanpa ekspresi, lalu setelah itu ia menyuruh maid untuk membersihkannya dan ia bergegas untuk mengistirahatkan dirinya.

ooOoo

Perjalanan cukup menguras tenaga, Samuel pamit ke kantor peninggalan ayah Rista, katanya ada hal yang harus ia lalukan, jadi ia mengantarkan Rista sampai halaman rumahnya saja. Rista membuka kenop pintunya sambil memegang kopernya, masuk kedalam dan menekan saklar lampu dan melihat-lihat isi rumah. Rumah yang ditinggalkan oleh orang tuannya.

Rista segera memasukkan kopernya kesalah satu kamar dirumahnya, yang sebentar lagi akan menjadi kamarnya, meletakkan kopernya disisi lemari yang ada didalam lalu mendudukkan dirinya ke sebuah ranjang di sebelahnya.

Direbahkanlan tubuhnya pada ranjang tersebut, melihat sekeliling, menghela nafas panjang lalu memejamkan matanya untuk sementara waktu, lalu ia bangun dan segera mengemas pakaiannya kedalam lemari, menaruh barang-barang kecil di laci dan berganti pakaian.

Setelah ini Rista akan pergi menuju suatu tempat yang sudah diberitahukan oleh Samuel, di tempat itu mungkin ia dapat menghabiskan waktunya, bersenang-senang disana dan mendapatkan teman.

Setelah sampai di tempat yang Samuel maksud, Rista terkejut dengan yang ia lihat, Samuel berkata ini tempat yang sebelumnya mama Rista kelola, tempatnya tidak terlalu besar namun sangat menenangkan, terlalu berlebihan jika disebut Restoran namun juga tak sekecil kedai, tapi tempat ini yang sangat terkenal, Dessert dan minuman disini sangat digemari oleh warga sini, seketika rasa bangga Rista kepada ibunya makin bertambah.

"Annyeong haseyo, apakah ada yang bisa kami ban-. Jinjja? Benarkah anda anak dari pengelola tempat ini, Clarista Aulia?"

"Annyeong haseyo, bagaimana kau tahu?"

"Ahh, Mianhae, mari ikut denganku"

"Aniyeo, gwaenchanha"

Setelah percakapan itu terjadi Rista diantar ketempat para pekerja sedang melakukan pekerjaannya, ia di suruh untuk duduk sebentar untuk menunggu kayawan di sini melayani pengunjung.

My Handsome CEO [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang