Chapter 3

914 144 8
                                    

"Lagi? Jun ayolahh, jangan halusinasi. Apa aku perlu membawamu ke dokter psikiater?" Hyunsuk tidak tau lagi apa yang harus ia lakukan kepada junkyu sepupunya. Setelah menempelkan dream chatcer dengan alasan agar tidak mimpi buruk lagi kini laki laki tampan itu mengaku bertemu hyeorin dengan versi berbeda.

Bukannya ia tidak percaya, tapi dulu pernah setelah satu bulan hyeorin meninggal junkyu sering mengatakan bahwa hyeorin masih ada, dia masih sering duduk di sofanya, masih sering tersenyum padanya. Hingga berkali kali hyunsuk menyadarkannya. Setelahnya itu air matanya kembali jatuh. Terdengar cengeng tapi itulah kenyataannya.

"Hyung sungguh aku tidak berbohong padamu, aku benar benar melihat dia, hyeorin hyung! Tapi dia laki laki, namanya mashiho" jelasnya, mencoba agar hyunsuk mempercayainya. Ia sungguh tidak berhalusinasi atau semacamnya.

"Jun, dulu aku tidak membawamu ke psikiater karena aku rasa kau sudah sembuh dari traumamu. Tapi ini semakin buruk, ayo pergi ke psikiater" saran hyunsuk.

Ya dulu ia ingin membawa junkyu ke psikiater tapi junkyu menolak, ia yakin ia tidak gila atau tidak berhalusinasi hingga hyunsuk hanya bisa memperhatikan setiap gerak gerik junkyu lalu ia konsultasikan ke psikiater. Ya hanya ia yang bercerita pada dokter psikiater lalu dokter psikiater memberinya saran agar barang barang milik hyeorin yang masih ada di kamar itu lebih baik dipindahkan atau disimpan, lalu buatlah junkyu mencari seseorang yang sibuk hingga ia lupa akan hyeorin, dan segala hal pernah hyunsuk lakukan untuk kesembuhan junkyu.

Hingga saat enam bulan kepergian hyeorin junkyu mau kembali masuk ke perusahaan dan bekerja, walau sifatnya berubah. Sedikit pendiam dan menutup diri. Banyak gadis yang mendekati atau hyunsuk mencoba mengenalkan beberapa teman perempuannya kepada junkyu tapi nihil. Junkyu masih tetap saja menutup dirinya.

"Kau tidak percaya padaku hyung? Aku tau rumah orang itu. Dia tinggal di un village. Kau bisa mengeceknya. Atau ayo ikut aku sekarang ke toko barang antik dimana aku bertemu dengannya. Kudengar kemarin ia akan kesana lagi mengambil mobilnya dan sesuatu barang." Cerocosnya, kenapa hyunsuk tak mempercayainya? Apa ini menurutnya hanya halusinasi semmata?.

"Ayo, bawa aku bertemu dengannya" final hyunsuk lalu berdiri dari duduknya. Menyambar jaket supremenya lalu segera mengenakannya.

Junkyu pun ikut bangkit, menyambar kunci mobil diatas nakas lalu segera menuju garasi "kau pasti akan kaget hyung jika melihatnya" celetuknya.

"Ku harap ini bukan halusinasimu semata jun" pekiknya lalu menggenakam sabuk pengaman.

Junkyu mulai melajukan mobilnya menuju toko barang antik. Butuh sekitar satu jam an karena junkyu benar benar membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi. Tidak sabar menunjukkan bahwa memang benar ada hyeorin versi lain.

"Ah, nak junkyu ya?" Pekik bibi han saat melihat mobil berhenti di depan toko dan yang keluar dua sosok laki laki yang terlalu familiar baginya.

Junkyu tersenyum "ah iya bi" sapanya.

"Mau mencari apa? Kebetulan kemarin bibi baru menerima barang dari luar negeri" tukas bibi han. "Kemarin belum melihat lihat kan?" Tanyanya.

Junkyu mengangguk "iya bi, tapi jun mau bertanya apa mashiho kesini?" Tanyanya dengan nada ragu. Malu sebenarnya.

"Ah nak cio? Dia belum kesini. Biasanya sore, seperti kemarin" jawab bibi han, memang mashiho selalu ke tokonya saat sore hari. Katanya udaranya sejuk dan enak. Suasanya juga nyaman.

Terlihat kekecewaan di wajah junkyu "ah begitukah, yasudah bi terimakasih"

Bibi han tersenyum simpul, "kenapa tidak mencari nak cio di rumahnya? Bukannya kemarin nak junkyu mengantarnya?" Tanya bibi han.

DREAM CACTHER [MASHIKYU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang