Chapter 8

682 113 21
                                    

"Bagaimana dengan CEO yang kemarin kau temui?" Jaehyuk yang sedari tadi bermain game di ponselnya itu berucap kala game yang ia mainkan telah selesai.

Mengangguk pelan lalu menoleh ke arah jaehyuk "dia bisa hadir, tenang saja" tukas mashiho lalu kembali fokus pada macbooknya. Ia harus menyelesaikan beberapa proposal untuk kegiatan kampusnya. Liburan yang sangat monoton memang, karena harus menyelesaikan beberapa tugas. Maklum mashiho anak aktivis, jadi liburannya tidak seperti liburan. Tapi mashiho menyukainya.

Jaehyuk mengacungkan jempol walau nyatanya mashiho tak melihatnya "wah, akan sukses pasti. Kudengar CEOnya tampan" tutur jaehyuk.

Ya kemarin dia mencari informasi tentang CEO yang akan mengisi di acara seminar ukmnya, dan mulutnya benar benar terbuka lebar. Ia mengakui kalau CEO yang ia tau namanya adalah Kim Junkyu itu tampan tapi yang lebih membuatnya tercengang adalah bagaimana di usia semuda itu sudah menjadi CEO yang hebat? Tentu ia tidak kudet atau semacamnya untuk mengetahui prestasi maupun perkembangan perusahaan yang junkyu pimpin. Sungguh ia sangat takjub.

"Em, ya. Baik juga. Kemarin bahkan aku ditraktir makan" sahut mashiho namun matanya masih fokus pada macbooknya.

Jaehyuk yang semula hendak berbaring diatas kasur empuk mashiho urung lalu kini menatap tak percaya ke arah mashiho "benarkah? Se-friendly itu?"

Mashiho mengangguk, kali ini mashiho menoleh ke jaehyuk "bukan begitu, aku sudah bertemu dengannya jauh sebelum pertemuan kemarin. Aku saja kaget saat tau orang yang ku kenal saat mencari barang antik tenyata seorang CEO. Tampilannya sungguh biasa saja. Bahkan jika aku boleh mengomentarinya aku akan mengatakan bahwa dia tidak trendi dalam hal fashion, padahal usianya masih muda dan tampan." Ucapnya panjang lebar.

Jaehyuk mendengarkan dengan seksama. Ia jadi penasaran seperti apa sosok CEO muda nan tampan itu. "Itukah alasannya kenapa dia mentraktirmu?"

Mashiho kembali mengangguk "dia juga mengajakku ke lotte world omong omong" jaehyuk mendelik mendengar pernyataan mashiho. Sebenarnya apa hubungan keduanya hingga sedekat itu?

"Sungguhan? Wah, tidak kusangka"

"Ya, dan aku tidak nyaman dengan itu sebenarnya. Kau tau dia seorang CEO hebat dan disegani, ketika dia meminta sesuatu padaku atau barang memperlakukanku dengan baik aku tak bisa menolaknya." Ucap mashiho, tapi benar ketika junkyu mengatakan apapun ia tak bisa menolaknya. Ia terlalu memperdulikan sopan santun kepada orang yang lebih tua.

Jaehyuk menganggukkan kepalanya berkali kali, ia mnegerti. "Benar juga, akan sulit menolak memang."

***


Junkyu mengetuk ngetukkan pulpennya diatas meja, ia sedang berfikir.

Bagaimana caranya agar dirinya bisa bertemu dengan mashiho lagi. Ingin rasanya menghubungi mashiho lalu mengajaknya pergi, walau hanya sekedar jalan jalan dipinggir sungai han atau bahkan hanya makan saja. Sungguh junkyu sangat ingin.

Tapi

"Ingat jun, jam satu ada meeting kau jangan meninggalkannya lagi. Aku tidak mau klien akan memutuskan kontrak!" Hyunsuk,  yang sedari tadi berkutat dengan macbooknya tiba tiba menceletuk mengingatkan. Ia memang bukan sekertarisnya tapi ia tau semua jadwal junkyu. Bak alarm di dunia nyata!.

"Ya hyung aku ingat" timpal junkyu sambil memanyunkan bibirnya. Pupus sudah harapannya untuk bertemu dengan mashiho.

"Ngomong ngomong, bagaimana dengan bocah itu?" Tanya hyunsuk tiba tiba setelah sepuluh menit terdiam.

DREAM CACTHER [MASHIKYU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang