CH: 01

13.4K 661 14
                                    

Sebenarnya Jeon Jungkook itu pemuda biasa yang kesehariannya hanya masuk kuliah dan bekerja paruh waktu. Tidak ada yang menarik diumurnya yang menginjak 22 tahun.

Tapi semua berubah saat laki-laki bernama Kim Taehyung mulai masuk kedalam kesehariannya. Ia hanya masuk kuliah dengan diantar oleh Kim Taehyung, lalu dijemput oleh orang suruhan Kim Taehyung dan juga tidak boleh keluar tanpa seijin Kim Taehyung.

Lalu dari awal kenapa Jungkook tidak menolak saja? Tentu pemikiran untuk menolak paksa kehadiran Taehyung sudah ada diotak Jungkook, apalagi saat setiap malam Taehyung akan masuk kedalam kamarnya dan memeluknya sembari mengendus lehernya. Jungkook amat sangat ingin mengusir Kim Taehyung dari kehidupannya.

Andai saja pertemuan mereka dipantai malam itu boleh dihapus maka Jungkook lebih memilih tidak akan sudi membantu sosok Kim Taehyung.

"Pakai pelembabnya yang benar." tegur sosok itu sambil mengolesi wajah Jungkook dengan krim pelembab. Suara Taehyung itu sontak membuat Jungkook tersadar dari lamunannya dan kembali fokus pada kegiatan yang ia lakukan sebelumnya "Hari ini dijemput pukul berapa?"

Jungkook menggeleng tidak tahu. Bibirnya tidak bisa dipakai karena ditekan oleh tangan Taehyung. Bibir Jungkook kini berbentuk seperti bebek. "Tiwak tawu, muwkin lewbih cewpat. "

Mendengar suara Jungkook itu semakin membuat Taehyung gemas ingin mencium Jungkook sampai bibir pemuda manis itu bengkak dan berwarna merah ranum. Hanya membayangkannya saja membuat bagian bawah Taehyung ketat dan sesak. Astaga Taehyung harus mengontrol pikirannya, jika tidak bisa bahaya.

Akhirnya ia memilih menghentikan kegiatan mengoles krim itu dan menyaksikan Jungkook bersiap-siap sendiri didepan kaca cermin.

"Hyung, aku mungkin akan lebih lama dikampus jadi jangan mencariku."

Taehyung menyergitkan alisnya. "Alasannya?"

Jungkook berhenti sejenak dari kegiatanya, ia mulai beranjak dan meninggalkan Taehyung yang masih duduk diatas meja rias. Ia menatap pemuda manis itu dengan tatapan intens yang menusuk.

Ia tahu betul jika Jungkook sedang tidak ada tugas kelompok satu minggu belakangan ini, jadi ia tidak mungkin akan membuat alasan bahwa ia akan kerja kelompok. Tapi tidak tahu apa alasan yang dibuat Jungkook kali ini, Taehyung hanya ingin memastikan apakah kekasihnya ini akan berbohong atau berkata jujur.

"Sayang? Kau ingin berkata jujur atau ingin aku memastikannya sendiri?" tawar Taehyung menatap wajah Jungkook.

Helaan nafas diberikan Jungkook, ia hanya bisa pasrah saat ditekan seperti ini oleh Taehyung. "Jin hyung ingin mengobrol denganku. Tapi katanya dia tidak nyaman disini jadi lebih memilih dikampus."

"Kau yakin?" tekan Taehyung lagi.

"Hyung."

Taehyung menghela nafas dan menganggukan kepala setuju. Bagaimanapun permintaan kekasihnya itu pasti nomor satu. Setidaknya ia harus mengalah kali ini. "Baiklah, telfon aku jika sudah pulang."

••

Taehyung baru saja duduk dikursi kebesarannya dan beralih kepada beberapa dokumen penting diatas mejanya.

Lalu seseorang membuka pintu ruangan Taehyung dengan beberapa dokumen didalam dekapannya. "Laporan keuangan bulan ini." ucapnya sembari memberikan Taehyung berkas itu.

"Kenapa banyak sekali berkas dimejaku?"

Jimin mendengus kesal. "Itu karena kemarin malam kau kabur pergi kerumah Jungkook."

Ucapan Jimin itu malah membuat seorang Taehyung terkekeh, merasa lucu dengan ucapan Jimin barusan. Padahal itu bukan pertama kalinya ia meninggalkan pekerjaan demi Jungkook, tapi sepertinya Jimin benar-benar kesal kali ini.

"Mansionmu mungkin sudah berdebu dan berhantu. Lebih baik cepat kembali kesana."

"Kau ikut dingin karena ketularan Yoongi?" tebak Taehyung asal.

Jimin menghentikan kegiatannya dan menatap Taehyung. "Kekasihku tidak dingin, kau saja yang kurang dekat dengannya."

"Baiklah terserahmu. Bagaimana keadaan apartemen yang aku minta?"

Ucapan Taehyung tadi dibalas anggukan kecil oleh Jimin. Ia memberikan beberapa gambar dan map cukup tebal kepada Taehyung.

••

"Aku pulang."

Jungkook masuk perlahan kedalam apartemen kecilnya. Karena ukuran apartemennya yang kecil, maka seluruh kegiatan yang dilakukan Kim Taehyung saat itu bisa dilihat jelas oleh Jungkook. "Hyung, kau sedang apa?"

"Oh sayang?" setelah ucapan itu Taehyung menghentikan kegiatannya. "Kita sepasang kekasih, mau sampai kapan kau memanggilku 'Hyung' terus?"

Taehyung protes tidak suka dengan sikap Jungkook yang memanggil kekasihnya dengan sebutan Hyung. Padahal saat mereka melakukan seks, Jungkook akan selalu menganggilnya dengan sebutan daddy.

Sepertinya mengalah adalah jalan ninja Jungkook, maka setelah itu Jungkook memanggil Taehyung dengan sebutan yang lain. "Dad, kau ingin apa dengan barang-barangku?"

"Kau akan pindah ke apartemen dekat kantorku." ucapnya setelah selesai dengan kegiatan berkemas, setelah itu ia melangkah mendekat kearah Jungkook. "Sebelum kita pindah, kita harus mengatakan selamat tinggal pada ranjang kesayangan kita ini."

Jungkook melihat arah tunjung jari Taehyung, tapi setelah ia menoleh. Bibir kenyalnya tiba-tiba diraup rakus oleh Taehyung, dilumat bahkan digigit agar ia leluasa bermain didalam mulut Jungkook. Well, ini memang awal yang akan sangat panas untuk kedepannya.














tbc

[M] MAKE OUT | TAEKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang