CH: 04

8.2K 511 21
                                    

Ternyata kejadian ini memang bukan mimpi seperti yang didoakan Jungkook selama perjalanan didalam mobil. Bahkan rasanya begitu nyata baginya jika kejadian ini harus ia panggil sebagai mimpi. Genggaman kuat di pergelangan tangannya membuat Jungkook tersadar dari lamunannya, kegiatan berteriaknya tadi mulai membuat tenggorokannya sakit, sangat serak sampai sampai ia lelah untuk berbicara sedikit saja.

Bahkan sepatah kata saja Jungkook sudah menyerah. "Jika kau membenciku silakan saja, aku sudah terbiasa dibenci oleh dirimu, Jung." Jungkook menoleh dengan perlahan, seakan tidak ada minat didalam dirinya untuk membalas ucapan sosok yang masih memegang tangannya kuat.

Waktu sudah berlalu, mereka akhirnya sampai didepan rumah besar yang paling Jungkook takuti, bukan perihal banyak hantu didalamnya melainkan hal lain yang lebih mengerikan lagi. Hal selalu menjadi alasan Jungkook untuk melarikan diri sejauh mungkin tapi jawabannya selalu sama saja, ia akan tertangkap dengan mudah nya oleh Taehyung.

"Turun." Taehyung menarik pergelangan tangan Jungkook, tapi pemuda yang setengah ketakutan itu hanya duduk memegang kuat seatbelt dengan sebelah tangannya. Taehyung melihat itu segera menekan tombol pengunci seatbelt, wajah mereka berdua yang berselisih beberapa senti membuat hembusan nafas memburu Jungkook bisa dirasakan oleh Taehyung. "Jika kau menjadi anak baik dan penurut, kita tidak akan berlama lama dimansion ini."

"Aku akan jadi anak baik Hyung, tapi kita langsung kembali ke apartemen saja ya?" tiba tiba suara serak Jungkook menyapa pendengaran Taehyung, tapi seperti tidak menggubris hal itu, Taehyung tetap berada dipendiriannya untuk membuat Jungkook menginap dimansion beberapa waktu.

"Turun Jung sebelum perkataanku diawal berubah." ucap Taehyung dingin, ia akhirnya memilih keluar lebih dahulu dan melepaskan genggaman dipergelangan pemuda manis. Ia berjalan santai bak tidak ada hal besar yang baru saja terjadi, Taehyung menunggu sejenak agar Jungkook  sendiri yang keluar dari mobil, dan tidak sampai 5 menit pemuda itu akhirnya keluar dengan tatapan yang terlalu pasrah. Tidak ada perlawanan seperti diawal, hanya berjalan pelan dibelakang Taehyung yang mendahului.

Tatapan Jungkook sudah mulai meneliti setiap sudut yang ada di mansion itu, tidak banyak hal yang berubah, tetap masih mewah dan besar sekali. Tapi menurutnya semakin banyak bodyguard yang disewa Taehyung untuk menjaga mansionnya padahal Taehyung jarang sekali berada disini tapi tetap saja hawa yang mencengkam sangat dirasakan Jungkook.

"Hyung.... pulang." ujar Jungkook meraih ujung baju Taehyung.

Taehyung merasakan bajunya yang ditarik segera menghentikan langkahnya, berbalik melihat Jungkook yang sudah memasang wajah memelas. "Kau sudah dirumah, Jung." ucapnya lalu kembali melangkahkan kaki menaiki tangga menuju kamar utama mengantar Jungkook menuju kesana.

••

Dengan perlahan Jimin meletakan berkas yang tiba tiba saja diminta oleh Taehyung untuk dibawa ke mansion, padahal ia sudah meletakannya dengan rapi dan cantik dimeja kantor Taehyung tapi sosok ini malah minta dibawakan ke mansion karena alasannya diringa tidak akan kembali ke kantor dalam kurun waktu lama. "Kau.." Jimin duduk dikursi dengan tatapan ingin membunuh Taehyung. "Kau membuat Jungkook menangis saat membawanya kemari kan?" tebak Jimin yang keakuratannya sudah jelas seratus persen benar.

Taehyung hanya membalas dengan anggukan kepala membenarkan, Jimin sudah paham sekali jika Jungkook membenci dibawa paksa untuk datang ke mansion. "Aku bilang mansion mu berhantu agar kau datang sendiri, bukan kau memaksa Jungkook datang bersamamu."

"Bicaramu, mirip seperti Yoongi." balas Taehyung tidak melihat wajah Jimin sedikitpun, ia bosan mendengar Jimin mengomelinya setiap saat jika melihat Jungkook yang harus melakukan hal yang dipaksa olehnya. "Memang, aku benci jika kau membuat Jungkook menangis, padahal malam itu dipantai ia sudah menyelamatkan mu." ujar Jimin yang mulai beranjak perlahan ingin keluar dari ruangan kerja Taehyung menuju kamar yang ditempati Jungkook sekedar untuk memberi semangat.

"Karena itu aku tidak akan melepaskan dia, apapun yang terjadi." ujar Taehyung menghentikan sebentar pekerjaannya.

Dan Jimin tahu, apapun itu jika hal itu mengenai Jungkook maka Taehyung tidak akan segan-segan mempertaruhkan nyawanya. Mengurung sosok Jungkook karena Taehyung tidak akan pernah rela Jungkook dimiliki orang lain, padahal itu hanya ansumsinya yang berlebihan. Taehyung sangat posesif kepada Jungkook bahkan kini hidup Jungkook sudah sepenuhnya milik Taehyung, tanpa bertanya bagaimana pemuda manis bernama Jungkook itu menjalani hidup apakah nyaman hidup dibawa kekangan seperti itu.

••

Jimin membuka perlahan pintu kamar itu, dilihatnya sosok Jungkook yang duduk imut diujung kamar dengan tangan yang memegang stik playstation, dengan mulut yang penuh berisi coklat batangan ditambah mata sembamnya Jungkook menatap Jimin yang datang mendekat kearahnya.

"Hi Hyung, ingin ikut bermain?" tawar Jungkook yang sudah mengambilkan stik lainnya yang sudah ada didekatnya seperti sudah menunggu teman untuk diajak bermain.

Jimin menggeleng, ia datang tidak untuk bermain tapi hanya ingin memastikan bahwa Jungkook baik baik saja.

"Kau ada tugas kampus? kau bisa memberikannya padaku." tawar Jimin membantu mengerjakannya karena setahunya jika Jungkook sudah dimansion maka hidup Jungkook hanya akan diatur oleh Taehyung dan itu adalah mutlak.

Jungkook terkekeh. "Kau sendiri kan tahu bagaimana keadaanku jika sudah berada disini hyung, aku hanya akan berteman dengan playstation, bahkan menyentuh ponsel pun aku tidak bisa."

Jimin menganggukan kepalanya kali ini, "Hmm aku tahu. Kau akan sulit keluar dari sini, kau tahu kan?" Jungkook yang mendengar ucapan Jimin ikut mengiyakan karena memang faktanya seperti itu.

"Cara bicaramu mirip seperti Yoongi hyung. Jimin hyung coba bagikan ceritamu dan Yoongi hyung, aku ingin mendengarnya."

Sosok itu hanya mendengus pasrah, jika tidak untuk menghibur pumuda bergigi kelinci itu, maka ia tidak akan pernah mengiyakan permintaan itu karena menurutnya tidak ada hal yang menarik dari kisah cintanya. Yoongi sosok yang cuek, dan ditambah Jimin yang lumayan cuek juga.

"Kau ingin mendengar dari mana?"

Jungkook melepaskan stik playstation itu, ia melempar asal dan mulai mendekati Jimin yang duduk di pinggir kasur, "Awal perkenalan kalian bagaimana? aku ingin mendengar semuanya hyung."

Akhirnya Jimin menceritakan kisah panjang nya untuk bisa mendapatkan sosok dingin Yoongi, Yoongi memang tidak terlalu dingin, hanya saja pemuda itu memang sulit untuk mengekpresikan suasana hatinya persis seperti Taehyung tapi bedanya sosok Yoongi dan Taehyung adalah hal yang berbeda karena Taehyung adalah iblis yang dibaluti sosok seperti malaikat padahal didalam sana ada jiwa iblis yang berbahaya. Dan sayangnya yang menjadi bahan kegilaan Taehyung adalah Jungkook yang tidak sengaja bertemu dipantai malam itu.

tbc

[M] MAKE OUT | TAEKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang