Ayyara duduk di kelasnya tengah menunggu bel pulang berbunyi. Dia sudah mengerjakan tugasnya yang Dosen berikan cepat-cepat, tetapi tetap saja harus menunggu bel bunyi supaya dia bisa pulang.
Menyebalkan! Tidak adil!
Senyum sumringah terukir di bibir mungil Ayyara lantaran yang ditunggu terdengar juga. Segera saja dia berdiri seraya meraih tasnya, lalu melangkah keluar kelas setelah Dosennya sudah keluar lebih dulu. Kedua mata Ayyara menangkap pria yang membuatnya menangis di taman, tangis yang dia tahan!
Seharusnya tangisan yang telah berhasil dia tahan tidak akan keluar lagi, namun justru pecah saat Bram memeluknya dan...
Mengecup puncak kepalanya singkat dengan lembut. Hhh! Ternyata Bram adalah sosok yang berpengaruh, dia kaget.
Kenapa harus, Bram?
Dari sekian banyaknya pria?
“Ay,” sapa Bram yang kini berada di hadapan gadis itu. “Gue anter ke bandara, ayo. Sekalian pengen liat sepupu lo itu, siapa tau 'kan dia cantik kayak lo, jadi bisa ntar gue gebet,” ucap Bram terkekeh.
Bola mata terputar yang Ayyara tunjukan yang Bram dapatkan membuat kekehan itu terdengar kembali. “Bercanda, Ayyy. Gue bukan tipe cowok yang semudah itu mau gebet cewek, dia kudu bisa buat gue... ya gitulah!” tutur Bram tersenyum memandangi Ayyara yang selalu terlihat cantik seperti ini, walau gadis itu kini tengah memasang... wajah bosan.
“Ay...”
“Ay... apa kabarmu? Lama kita tidak bertemu,” nyanyi pria ini barusan datang menyambung ucapan yang Bram tahan. “Cih! Apaan dah lo, Zio, nggak jelas banget jadi setan! Gangguin aja yang ada,” dengus Bram kesal.
“Gile gue dikata setan.”
“Orang ketiga itu setan!!” celetuk Bram, lalu dia menarik lengan Ayyara begitu saja dan membuat sang empu terkejut serta kesal.
“SIALAN LO BRAM!! GANTENG KAYAK GINI DIBILANG SETAN. GUE 'KAN MAU NANYA KEYSHA BUKAN BUAT GANGGUIN LO!!”
“Apa lo sebut-sebut nama gue?!”
“Eh sayang.”
Gadis itu memutar bola matanya dan melangkah meninggalkan Alzio sambil membuka suaranya.
“Sayang pala lo soak.”
"Eh, Key... tunggu.”
Keysha mendongak sedikit dan menatap kesal Alzio yang kini berdiri di hapannya. “Apa lagi?”
“Gue anter pulang, please.”
“Ogah!”
“Gue bakal kasih apapun yang lo mau, asalkan nggak nyuruh gue buat jauhin lo, gimana? Mau ya?”
Keysha berpikir sesaat, lalu dia mengangguk singkat membuat Alzio menjerti senang di dalam hatinya dengan berkata 'YES!'.
“Apa? Lo mau apa?”
“Bantu gue temenan sama Ara.”
****
Kedua gadis ini saling melepas rindu dengan cara berpelukan erat di Bandara lantaran sudah lama keduanya tidak bertemu.
“Ayyaaa, gue kangen bangettttt.”
Ayyara mengangguk-angguk cepat dan hampir membuka suara jika saja tidak sadar di dekatnya juga ada pria es itu.
BRAM.
“Siapa? Pacar ya?”
Pria itu yang tahu Ayyara hendak menggeleng, segera menjawab cepat. “Iya gue pacarnya Ayyara.”
KAMU SEDANG MEMBACA
ATTENTION! (VAKUM)
Teen FictionAyyara Jefferson (20 th). Walau wajahnya menggemaskan, satu yang membuat mereka terkejut. Gadis itu tidak pernah tersenyum sedikitpun dan membuka suaranya sedikitpun dari awal masuk ke kampus barunya. Hal tersebut membuat gadis itu disangka bisu. Sa...