1. Where I Am

1K 82 10
                                    

     Aku terbangun di suatu tempat yang sangat gelap. Tempat ini sangat asing bagiku. Udara berhembus dengan aneh. Kegelapan merayap memenuhi seluruh penjuru.

     Korra! Aku hanya ingat bahwa tadi aku pergi bersamanya ke sebuah toko mainan, membeli kado ulang tahun untuk adikku, Tarro. Dimana ia sekarang?

     Aku melihat sekeliling namun tak ada tanda-tanda kehidupan. Samar-samar aku dapat melihat sesuatu melewatiku. Aku hanya bisa terpaku di tempat. Sosok putih bercahaya, ia tidak tampak seperti manusia.

     Perlahan aku tersadar dari lamunanku tentang makhluk aneh tersebut. Aku berusaha mengikutinya, mengimbangi kecepatannya. Aku mempercepat langkahku berharap mendapat kejelasan tentang apa yang telah terjadi kepadaku.

     Namun, Perlahan ia berhenti dan berbalik menatapku. Aku mengigit bibirku menahan jeritan.

     Ya Tuhan... Makhluk apa yang berada di depanku.

     Makhluk itu bergerak dengan cepat kearahku. Aku mencari - cari sesuatu untuk mempertahankan diri. Melihat sebuah kayu di sebelahku. Tanpa menyia-nyiakan waktu aku bersiap memukul makhluk itu.

     Makhluk itu semakin lama semakin mendekat dengan cahayanya yang berpendar terang yang mampu menyilaukan mata siapapun yang memandangnya.

     Berusaha untuk tenang dan fokus. aku menutup mataku Menahan napas walaupun hal itu tidak banyak membantu. merasakan keberadaan makhluk itu tak berada jauh dariku, aku mengayunkan kayu tadi layaknya tongkat baseball dengan sekuat tenaga.

    "Hahh, Apakah aku meleset?" Kayu yang kuayunkan menghantam angin dan terlempar kesamping. Aku membuka mataku dan mendapati tempat ini sekarang kosong.

     Aku terduduk bersandar di tembok seraya mengatur napasku yang berhembus tak beraturan.

     Kemana makhluk itu?  apakah itu hanya sebuah ilusi? dan dimanakah aku?  apakah aku sedang bermimpi?

    Berbagai macam pertanyaan bertubi - tubi memenuhi benakku.

     Namun tidak, Hal ini terlalu nyata untuk sebuah mimpi.

     Aku mencari-cari kehidupan di sekelilingku. Langit terlihat sangat gelap. Sudah waktu malam rupanya. Namun aku tidak pernah melihat malam segelap ini sebelumnya.

     Kemanakah semua orang? Kota ini bagaikan tempat yang tak berpenghuni.

     Perlahan aku dapat melihat cahaya hijau di langit layaknya cahaya matahari yang terbit dari ufuk timur. Suara kepakan-kepakan sayap terdengar sayup-sayup dari kejauhan.

     Aku bisa merasakan cahaya menyilaukan menusuk indra pengelihatanku. Cahaya itu berkedip-kedip layaknya memberi sebuah isyarat kepadaku. Aku mencari dari mana datangnya cahaya itu dan pencarian itu berakhir pada sebuah pepohonan yang berada di pinggir jalan.

     Namun, perhatianku tersita saat melihat cahaya hijau dilangit yang semakin lama kian menyala. Aku terlonjak mengetahui dari mana asal cahaya yang memenuhi Angkasa, yang membuat langit yang tadinya gelap terlihat seperti siang hari.

     Ratusan, bahkan ribuan makhluk serupa yang menghantui di tempatku tadi berterbangan, memerangi kegelapan di angkasa. Beberapa blok di depan aku dapat melihat seorang wanita tengah terdiam kaget memandangi pemandangan aneh didepannya.

     Satu makhluk yang tengah berterbangan di angkasa itu menghampirinya dan menyemprotkan gas berwarna hijau. beberapa detik kemudian, aku dapat melihat dengan jelas bahwa wanita itu telah berubah menjadi salah satu makhluk tersebut dan bergabung dengan kawanannya berterbangan diudara.

     Ya tuhan, apakah mereka semua adalah manusia?

     Tanpa sadar satu makhluk berterbangan itu menghampiriku. Aku berlari menjauhinya namun terlambat, Makhluk itu berhasil mencengkram tanganku.

     Apakah ini akhirnya?

     Korra.. Tarro ... Maafkan aku.

     Disaat semua harapan telah sirna, Aku dapat mendengar seseorang berteriak.

     "Holy Grapple"

     Dari balik pepohonan tempat keluarnya cahaya isyarat tadi, bermunculan energi cahaya yang memburu para makhluk hijau yang berterbangan diudara. Aku dapat melihat beberapa makhluk itu musnah menjadi abu dibelakangku.

     Namun, makhluk angkasa yang mencengkram tanganku sangat lihai dalam menghindar. Hingga akhirnya aku hanya bisa pasrah merasakan mataku yang memberat san semua menjadi gelap.

=Banished

     Haiii, Ini chapter 1 nya, Ditunggu Vommentsnya ya, Sebelumnya makasih bagi yang udah ngasih masukan / mau ngasih masukan . Hal itu sangat berarti buatku, Ehehe. Btw kasih kritik dan saran ya . Membutuhkan kritik yang bersifat membangun. Ditunggu ya chapt lanjutannya

~MrMyth~

Luminousity of Leo (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang