Aku bergidik ngeri, Melihat segerombol banshee yang baru saja melewatiku. Apakah tak ada satupun yang menyadari keberadaanku?
Aku merasakan angin berhembus tak beraturan. Hal ini sangat janggal, karena sejak awal aku sama sekali tak merasakan adanya hembusan angin di tempat gelap ini.
Hampir seluruh badanku tertimpa material yang runtuh akibat serangan Banshee tadi, bagian badan bawah sampai kakiku tak bisa digerakan. Hanya kepalaku saja yg muncul di permukaan material, yang syukurnya memudahkanku untuk bernafas.
"Apa yang kau lakukan disana?" Aku mendengar suara anak kecil bertanya kepadaku. Aku menegadahkan kepalaku dan mendapati dua anak kecil berdiri di hadapanku.
Perempuan dan laki - laki. Mereka memakai pakaian serupa yang unik, rompi dan celana pendek seperti anak 'Kindegarten' namun dibedakan oleh warna. Yang perempuan memakai pakaian berwarna biru tua sedangkan yang satunya menggunakan pakaian Kontras berwarna merah.
"Apa yang kalian lakukan disini? apakah akhir - akhir ini kalian tidak melihat banyak makhluk aneh berterbangan diudara? Cepat sembunyi sebelum mereka menemukan kalian." Ujarku seraya melihat keadaan sekitar. Mencari orang tua atau siapapun yang datang bersama kedua anak ini. Tetapi semua sia - sia, hasilnya nihil.
Aku merasa aneh dengan kedua anak ini. Mereka belum berubah menjadi para 'Banshee' walaupun mereka hanya berdua di tempat ini. Aku bisa melihat yang perempuan tersenyum dan yang berbaju merah menggelengkan kepalanya.
"Pertama perkenalkan.. Aku adalah Ernino, Perempuan ini adalah Ernina. Kami adalah 'Element' dari bumi ini." Ujar lelaki berbaju merah yang kukenali sebagai Ernino.
"Element?" Ujarku penuh dengan tanda tanya, aku melihat kulit mereka mengelupas dengan cepat lalu berubah menjadi udara yang berhembus ke segala arah, Ernino berubah menjadi angin yang kering, dengan hawa yang panas sedangkan Ernina menjadi angin yang lembab dan basah, membuat udara sekitar menjadi tak beraturan.
"Kami adalah element penyusun bumi, Ernina yang dikenal dengan angin muson barat yang membawa udara dingin yang dapat membekukan samudra sedangkan Ernino dengan angin muson timur membawa cuaca panas yang dapat melelehkan benda apapun yang dijamahnya." Aku tak bisa berkata kata mendengar perkataan mereka.
"Setauku angin tak bisa berbicara? Apakah aku sudah di surga? atau mungkin aku telah menjadi gila karena terbentur terlalu keras ?" Ujarku yang dibalas dengan tawa dari Ernina.
"Kami memang tidak bisa berbicara, dulu. Namun setelah segel melemah, kekuatan kami kembali. Kami bisa mendapatkan wujud manusia dan bisa berbicara layaknya manusia." Jelas Ernino.
"Itu benar, Sekarang kita bisa melakukan hal hal yang menyenangkan, Bukankah bergitu Ernino?" Ujar Ernina kegirangan, Yah.. tidak salah mereka masih kanak kanak *?*
Tanpa kusadari aku sudah berbaring di atas material. Aku dapat bergerak dengan leluasa tanpa ada material yang menimpaku.
"Apa kalian yang melakukan itu ?" Ujarku curiga, Bagaimanapun aku harus berterima kasih jika mereka yang menyelamatkanku.
"Banitor yang Agung, Kami memujamu, Berikan perintah kepada kami untuk membasmi para manusia." Tiba - tiba mereka berteriak kearahku seraya membungkuk seolah menyembah sesuatu.
Banitor, Mendengar kata itu membuat bulu kudukku meremang. Makhluk itu, Dibelakangku?
Update lagii,
adakah yang masih peduli dengan cerita gajeku ini ?,Kalo ada leave Vomments please. Satu vote dan comment yang membangun dari kalian sangat berharga buatku. Menggugah semangatku untuk menorehkan tinta di atas Hp -Ce Ileh-
Btw happy reading ya , Semoga sukaNxt Chapter, Bakal ada penjelasan tentang sesuatu, Ah ntah deh ditunggu aja :p
(Maaf kalo chapter ini pendek)
~MrMyth~
KAMU SEDANG MEMBACA
Luminousity of Leo (Completed)
FantasyPada zaman itu para Elf , Demon, Troll , Harpies, Angel dan ras lainnya hidup dengan damai. Mereka menghuni dan merawat bumi layaknya hal yang sangat berarti, mereka juga saling menghormati satu sama lain. Hingga pada suatu saat, lahirlah suatu makh...