Chapter 6 : MURDER (PEMBUNUHAN)

2.4K 257 33
                                    

"Dok, pasien bernama Sobin yang berada dikamar nomer 7 menghilang!" seorang suster menghampiri dokter Duke yang sedang duduk diruangannya.

Dokter Duke beranjak dari kursi dan berlari kearah kamar Sobin "Cepat panggilkan sekuriti dan periksa semua CCTV rumah sakit!"

Dokter Duke melihat seisi ruangan, namun Sobin tidak ada didalam. Dokter Duke memeriksa laci disamping ranjang kasur dan menemukan sebuah surat.

Dokter Duke menoleh kebelakang dan mendapati suster dan sekuriti menampakkan wajah khawatir "Bagaimana dengan CCTV?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dokter Duke menoleh kebelakang dan mendapati suster dan sekuriti menampakkan wajah khawatir "Bagaimana dengan CCTV?"

"CCTV yang terhubung dari kamar ini sampai dengan gerbang rumah sakit, semuanya terputus dok." salah satu sekuriti menjelaskan.

Dokter duke menghela nafas dan duduk diranjang kasur "Cek semua berita hari ini. Jika ada sesuatu yang terjadi, kabarkan aku."

Suster dan sekuriti menganggukkan kepala, kemudian satu per satu dari mereka keluar ruangan. Dokter Duke memandang keatas langit-langit dan bergumam "Apa yang akan kau lakukan kali ini?"

***

Di dalam sebuah rumah tua dan kumuh, seorang laki-laki paruh baya berusia 37 tahun keluar dari dalam rumah dengan sebuah kantung hitam besar ditangannya. Dia berjalan cepat menuju persimpangan gang sepi yang tidak jauh dari rumah tua dan kumuh itu dan menemui seorang laki-laki berbadan tinggi, menutupi semua wajahnya dengan masker mulut, topi dan juga kacamata. Laki-laki paruh baya itu memberikan kantung plastik hitam yang dia bawa kepada pria berbadan tinggi tersebut.
"Sudah betul pesananku, Hwa?" ucap laki-laki berbadan tinggi.

"Ya! Sudah kucek beberapa kali. Kau tidak perlu meragukanku, Chan"

Chan memberikan secarik kertas berisikan nilai 7 miliar rupiah kepada Hwa. Hwa trsenyum puas "Senang berbisnis denganmu"

Chan menganggukkan sedikit kepala kemudian berjalan menjauhi Hwa. Hwa berjalan perlahan sambil menggoyangkan secarik kertas yang ada ditangannya "Aku akan menjadi milyarder"

Crak! Terdengar suara batang pohon patah seperti ada yang menginjak. Hwa terkaget dan menoleh kebelakang, namun Hwa tidak menemukan siapapun. Hwa berjalan lagi, kali ini jalannya lebih cepat. Tap! Tap! Tap! Tap! "Kenapa langkahku menjadi lebih banyak"
Hwa menghentikan langkahnya, tapi Tap! Tap! Tap! Tap! Langkah dibelakangnya masih terdengar. Hwa menoleh kebelakang dan BRUUUKK!! Seseorang mendorongnya hingga jatuh. Hwa tidak sadarkan diri.

Taehyung memerhatikan seseorang misterius dengan topi, kacamata, masker dan baju hitam menarik kaki Hwa yang tergeletak di aspal jalan kedalam rumah tua. Taehyung tersenyum dan berkata "Ku harap ini akan menjadi tontonan yang menarik"

 Taehyung tersenyum dan berkata "Ku harap ini akan menjadi tontonan yang menarik"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
7 ANGEL'S of DEATH (END √)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang