Chapter 7 : THE ALMIGHTY (YANG MAHA KUASA) THE END

2.4K 253 3
                                    

Disana, pukul 23.50, diruangan hitam, tempat semua malaikat maut berkumpul untuk melakukan evaluasi kerja. Malaikat maut Namjoon, sedang duduk di kursi rapat pimpinan. Ya, Namjoon adalah ketua dari malaikat maut. Dia memiliki tanggujawab yang sangat penting, yaitu melaporkan semua hasil pencabutan nyawa yang dilakukan oleh malaikat maut lainnya, kepada Yang Maha Kuasa dan memberi catatan kepada malaikat maut lainnya mengenai nama-nama siapa saja orang yang akan dicabut nyawanya.

Namjoon duduk diatas kursinya, sambil menunggu malaikat maut yang sudah menyelesaikan tugas mereka.

Dari balik pintu, terlihat sosok hitam baru saja merapatkan sayapnya. “Aaah!! Aku lelah sekali,” malaikat mau Hoseok membuka pintu dengan keluhan yang berat, berjalan kearah kulkas untuk mengambil sebotol minuman. GLEK! GLEK!

Namjoon memandang Hoseok yang sedang meneguk segelas air didepan kulkas. Kemudian berjalan kearah kursi yang sudah tersedia didalam ruangan itu, Hoseok duduk disebelah kanan Namjoon. KLEK! Suara Jendela terbuka. “Kenapa kau masuk dari jendela? Disana kan ada pintu,” ucap Hoseok yang melihat Seokjin mencoba menutup jendela.

Seokjin memandang kearah Hoseok, “aku ingin terlihat keren.” ucap Seokjin sambil mengibaskan poninya kebelakang. Hoseok memundurkan wajahnya dan megerutkan dahi, seolah dia jijik dengan perkataan Seokjin. “Iyeewh!”

Seokjin duduk disebelah kiri Namjoon, kemudian menyodorkan catatan hasil pencabutan nyawa yang dilakukan olehnya seharian ini. Namjoon melihat catatannya, “Punyamu mana?” Namjoon mengadahkan tangannya kearah Hoseok.

Hoseok tersentak dan memeriksa saku celananya, mengambil catatan hasil pencabutan nyawanya hari ini. Namjoon mengecek hasil catatan Hoseok, “Ternyata banyak ya ibu yang memilih anaknya untuk menjadi pengusaha sukses.”

“Sepertinya kita harus meminta lebih banyak bola merah.” Ucap Hoseok.

Namjoon meletakkan jari telunjuknya kebibir, dengan wajah serius. “Baiklah. Akan aku bicarakan dengan Yang Maha Kuasa.”

BRAAK!! “Kenapa aku hari ini, semua korbanku adalah wanita tua!!” Jungkook membanting pintu. Semua yang ada didalam ruangan terkejut menatap kearah Jungkook. Jungkook berjalan kearah Namjoon dengan tatapan tajam, kemudian menyodorkan catatannya ke hadapan Namjoon, “Lihat ini! Semuanya orang tua!”

“Ini kan bukan aku yang buat, kenapa kau marah padaku?”

Jungkook menghela nafas, kemudian duduk disebelah Hoseok. Namjoon memandang Jungkook, Jungkook menunduk, “Aku kan jadi menangis setiap kali mengambil nyawa mereka!” Hiks! Hiks!

Seokjin memandang ke Jungkook, “Kau menangis?”

Jungkook menggelengkan kepala.

Suga masuk dengan tenang tanpa ekspresi, berjalan kearah malaikat maut lainnya yang berada di ruangan itu. Suga duduk dibangku sebelah Seokjin, mengambil catatan yang ada di saku black suitnya. “Apa kita benar-benar tidak bisa mengambil libur walau hanya sehari?”

“Sudah ku bilang, kita ini malaikat maut. Mana bisa kita libur!” Seokjin memandang Suga yang berada tepat disebalah kirinya.

Suga meletakkan catatannya diatas meja, menggesernya kearah Seokjin “Tolong berikan pada Namjoon.”

Tck! Seokjin menggeser catatan Suga ke depan Namjoon. Namjoon membuka catatan itu, dan menggelengkan kepala. “Pasti anak-anak dari pria yang bernama Jo Kyun itu sangat terpukul, apa lagi anak laki-lakinya.”

KLAK!! Suara pintu dan jendela bunyi bersamaan. Malaikat maut Jimin dan Taehyung datang, Jimin dari pintu, Taehyung dari jendela. Jimin menampakkan wajah sedih seperti putus asa, sedangkan Taehyung memasang wajah bahagia. Jimin duduk di sebelah Jungkook, Taehyung duduk disebelah Suga.

7 ANGEL'S of DEATH (END √)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang