Bagian 5 (Sang Bidadari)

44 4 0
                                    

Pengorbanan dan mendahulukan orang lain telah menjadi keseharian Rasulullah SAW dan az-Zahra. Ali bin Abi Thalib juga melakukan hal yang serupa. Jika di sisi mereka hanya ada sepotong roti lalu datang seorang fakir, mereka akan memberikan makanan itu padanya dan membiarkan perut mereka kosong. Rasulullah SAW berkata, "Jika kami menghendaki niscaya kami tidak kelaparan namun kami mengutamakan orang lain dari diri kami sendiri."

Gadis belia yang menawan dan bercahaya itu segera saja menjadi panutan seluruh anak perempuan dari keluarga Anshar dan Muhajirin di Madinah. Mereka berbondong-bondong mendatangi kediaman Rasulullah SAW untuk mendengarkan kisah-kisah menakjubkan yang ada dalam Alqur'an .................

...............................................................................................,,,

Footnote:

1. Dari Ibnu Abbas ra. (dikutip dari Imam al-Hafidh al-Dailami, Firdaus al-Akhbâr bi Ma'tsûr al-Khitâb al-Mukharraj 'ala Kitâb al-Syihâb, Damaskus: Dar al-Kitab al-'Arabi, juz 1, hlm 73).

2. QS. Al-An'am: 76-78.

3. Sebagian ulama salaf menyebutkan bahwa ketika Jibril menampakkan diri kepada Ibrahim di udara, ia bertanya kepada Ibrahim apakah Ibrahim memerlukan bantuan, kemudian Ibrahim menjawab tidak perlu bantuan. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan Sa'id bin Jubair bahwasanya Malaikat Ar-Ra'd (malaikat pengatur awan dan hujan) mengatakan: "Kapan saja aku diperintah, maka aku akan menurunkan hujan" namun Firman Allah hadir lebih cepat,

"Kami berfirman, "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim."(QS. Al-Anbiya': 69).

Ka'ab al-Ahbar meriwayatkan, "Saat itu seluruh penduduk bumi tidak bisa menyalakan api, sedangkan Ibrahim tidak terbakar sedikitpun selain tali yang mengikat dirinya." Sedangkan menurut As-Suddiy, "Saat itu Ibrahim didampingi oleh Malaikat Azh-Zhil (malaikat pemberi naungan), sehingga sewaktu Ibrahim berada di kobaran api, sebenarnya ia berada di taman hijau. Orang-orang melihatnya namun tidak mampu memahami keadaan itu dan ia pun tidak keluar untuk menemui mereka." Ibnu Majah meriwayatkan bahwa ketika Ibrahim dilempar ke dalam kobaran api besar; semua hewan di muka bumi berusaha memadamkan api tersebut, kecuali tokek yang berusaha membuat api membesar.

4. QS. Al-Baqarah: 260; QS. Al-Ankabut: 26 & 69; QS. Maryam: 42-48; al-Mumtahanah: 4-6; az-Zukhruf: 27; at-Taubah: 20; ali-Imran: 195; an-Nahl: 110; al-Anbiya': 105 & 71; al-Hajj: 58; an-Nahl: 41; asy-Syuara: 85; Dukhan: 32-33; al-Maidah: 12. QS. Asy-Syu'ara: 83-85. QS. Ibrahim: 35, 40-41, 126.

5. Diriwayatkan oleh Ibn Abbas bin al-'Abbas ra.

6. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Fathimah adalah bidadari dalam rupa manusia, di saat aku merindukan surga aku pun menciumnya." Sumber: ibnu Taimiyyah, Fadhl Ahl al-Bait wa Huququhum, hal. 132.

Ibnu Abbas bin Malik mengatakan: Fathimah laksana bulan di malam purnama atau seperti matahari mengatasi mendung ketika keluar dari awan, putih, mempunyai raut wajah yang kemerah-merahan, berambut hitam, dan sangat mirip dengan Rasulullah SAW. (Tarikh Khatib Bagdadi, jil. 5, hal. 87; al-Ghadir, jil. 3, hal. 18.)

7. Rasulullah SAW juga menyebutnya Ummul Aimmah, Ibu Para Imam. Ummu Abiha. Juga az- Zahra, yang berarti terang dan bercahaya. Adzra, Perawan suci. Ma'sumah, terjaga dari dosa. Haura Insiyah, Bidadari berupa manusia. Hurrah, bebas. Mubarakah, Penuh berkah. Batul, Terpisah dan Istimewa dari yang lain, Terputus dari masyarakat dan hanya terfokus kepada Allah saja , seorang perempuan yang tidak mengalami haid. Thahirah, Suci. Hashan, perempuan yang suci dari perbuatan tercela. Zakiyah, bersih dari akhlak yang buruk. Maryam Kubra, Maryam Besar. Rādhiah, Rela dengan Takdir Ilahi. Shiddiqah, sangat jujur. Mardhiyyah, seseorang yang Allah rela kepadanya. Nuriyah, bercahaya. Radhiyah, yang diridhai dan disenangi. Samawiyah, Surgawi. Sayyidatu Nisail Alamin, Penghulu Perempuan Semesta Alam. Haniyah, sangat penyayang. Manshurah, yang ditolong. Muhadditsah, orang yang diajak bicara oleh malaikat. Zahidah, Zuhud. Thayyibah, baik, jernih, suci. Taqiyyah, terjaga. Barrah, penuh bakti. Muthahhirah, Suci. Syahidah, Martir. Shadiqah, Jujur. Rasyidah, Penuh pemahaman dan bijaksana. FadHalah, berbudi luhur. Naqiyah, murni dan bersih. Alimah, berpengetahuan. Gharra, yang mulia dan berperangai baik. Mahdiyah, Terhidayahi. Shafiyah, yang bersih dan murni. Abidah, seorang yang ahli ibadah. Mutahajjidah, senantiasa menghidupkan malam. Qanitah, senantiasa dalam keadaan patuh kepada Allah. 

Keluarga Suci Sang Nabi SAWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang