Bagian 20 (Al-Jifr)

17 2 0
                                    

... ... ...

"Rasulullah memintaku membacanya di malam hari," kata Ali kepada istrinya. Atas izin Allah dan mukjizat Nabi-nya, Ali pun mampu memahaminya.

"Duhai Zahra-ku, dengarkanlah ini," kata Ali. "Keturunan kita akan mencapai sebuah negeri di Asia yang memiliki ratusan pulau, sangat luas dan subur tanahnya. Melalui mereka negeri itu menjadi Negara kaum mukmin yang mencintai Allah dan Rasul-Nya serta gemar membaca al-Kitab. Mereka dari kalangan ajam dan baik-baik penduduknya. Letaknya jauh dari negeri Shin dan Goreyo yang berada di belakang Laut Kuning. Sering terjadi gempa bumi, karena banyaknya gunung-gunung besar yang menaungi, dan keturunan kita banyak yang hijrah ke sana. Duhai Zahra-ku, sungguh itu sebuah negeri yang sangat indah. Kelak ia akan berjaya, seluruh pulau-pulaunya akan dibuka dan terbuka di masa al-Mahdi."

... ... ...

Footnote:

1. Datanglah rombongan keturunan Raja Yaman menghadap Rasulullah Saw. Pemimpin mereka berkata, "Kami adalah keturunan seorang Raja dari keturunannya Nabi Nuh as. Dalam kitab kami tertera bahwa semua Nabi memiliki mukjizat dan Washi. Wahai Rasulullah, kalau begitu siapakah Washi penerus Anda?" 

Rasul Saw menoleh ke arah Ali bin Abi Thalib seraya menunjuknya, "Dialah Washiku!"

Pemimpin mereka berkata, "Wahai Rasulullah, bersama kami ada sebuah kitab yang di dalamnya terdapat penjelasan tentang tanda-tanda Sam Putra Nuh as. Di dalamnya juga dijelaskan tentang kuburnya. Jika Anda bisa menunjukkannya kepada kami, kami akan beriman dan menjadi seorang muslim."

Rasul bersabda: "Wahai Ali! Bangunlah dan pergilah ke masjid, agar masalah mereka menjadi jelas semuanya."

Di masjid, Ali shalat dua rakaat. Lirih ia mengucapkan sesuatu yang tidak ditujukan kepada para tamunya. Tiba-tiba saja rombongan dari Yaman melihat bumi di luar masjid terbelah, lalu nampaklah sebuah peti. Dari dalam peti muncul seorang kakek berjanggut panjang dan wajahnya bercahaya. Kakek yang nampak agung itu memandang Ali dan berkata, "Assalamu'alaikum Ya Ali Amirul Mukminin. Aku bersaksi tiada Tuhan kecuali Allah. Muhammad adalah utusan-Nya dan Junjungan para Rasul, engkau adalah Ali Washi Muhamad Saw, dan aku adalah Sam putra Nabi Nuh as."

Rombongan Yaman segera membuka kitab mereka sambil melihat bentuk serta karakter Sam putra Nabi Nuh as. Mereka mendapati kecocokan antara Sam dengan apa yang tertulis dalam kitab mereka. Lalu berkata, "Wahai Sam putra Nabi Nuh as, kami ingin mendengar dari lisan Anda beberapa kalimat dari Suhuf Nabi Nuh as."

Sam putra Nuh as lantas membacakan satu surat lengkap dari Shahifah Nuh as. Setelah itu beliau mengucapkan salam kepada Ali bin Abi Thalib dan kembali berdiam di dalam peti.

Rombongan Yaman mengatakan, "Sesungguhnya Islam adalah agama yang hak di sisi Allah." Dan mereka semua masuk Islam. (Tarikh Ibn Asakir, jil. 1, hal. 87; Tafsir al-Kasyf wal-Bayan karya Atsalabi; Akhbaru Shalat; dll). 

2. Ajam adalah Bangsa selain Arab. 

3. Shin adalah Cina.

3. Goreyo/Korea.


Keluarga Suci Sang Nabi SAWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang