MSL[2]

3.4K 60 2
                                    


Pagi ini Kirana akan melanjutkan bimbingan yang diberikan oleh pak Edi ke pak reyhan ia sebenarnya sangat malas untuk bimbingan dengan muka tembok tetapi untuk menghindari pertemuan dengan kakaknya ia rela berangkat pagi.

Ia tahu sehabis pulang dari kampus ia akan di ceramahi dari a sampai z oleh kakaknya,kakak yang possesive dan overprotektif kebanyakan adik akan suka karena mendapat kasih sayang yang lebih dari kakaknya tetapi untuk Kirana sendiri merasa risih dengan perilaku kakaknya yang semakin menjadi.

Ia masih ada waktu 20 menit lagi untuk bimbingan dan ia memilih untuk menunggu di kantin dengan segelas kopi dan roti panggang milik mbok surti.

Saat ia memakan makanan tersebut dengan menatap alfath sebagai pemandangan yang indah dan tiba-tiba ada seorang perempuan yang duduk di sebelah alfath.

Saat ia ingin melihat perempuan tadi ia dikejutkan dengan teman-temannya yang sudah duduk manis didepan nya.

"Kenapa Lo lihat-lihat kak fath"tanya lauren.

"Enggak tuh gua lagi lihatin seblak yang dimakan kak fath"

"Heleh masak sih"Ririn yang nimbrung saja.

"Ya kalo gua lihatin dia kayak gak ada kerjaan"

"Nih ya dengerin ran perempuan yang lagi duduk dengan fath itu adik tingkat kita kalo gak salah sih namanya sephira dia anak kedokteran,kayaknya dia ada hubungan dengan kak fath deh"

"Nggak mungkin kan dia kesini hanya untuk makan dari fakultas kedokteran dengan ekonomi itu jauh men,kalau gak ada hubungan mana ada dia mau jauh-jauh jalan dari gedung Sono ke sini"cerocos Ririn

"Betul tuh"tambah lauren.

"Eh btw lo kok tumben berangkat pagi"tanya Ririn dengan gaya keponya.

"Mau bimbingan lah"

"Wihhhh temen kita udah kebuka pintu hatinya nih ren"kata Ririn yang menyenggol lengan Lauren.

"Terserah Lo deh"

"Lo bimbingan sama si Edi botak"

"Enggak tuh"

"Lah sama siapa"

"Sama pak Reyhan muka tembok"

"Whattt"jerit Lauren dan Ririn bersamaan membuat banyak siswa yang melirik tak suka.

"Hehh jangan keras-keras deh"bisik Kirana dengan mengedarkan pandangan ke sekeliling kantin.

"Lo kok bisa sama si muka tembok"tanya lauren.

"Itu si botak katanya bagi bimbingan sama dosen lainya"

"Ooooh"jawab mereka.

"Kalian tau nggak kenapa si dosen itu judes dan anti banget sama perempuan kayak kita"tanya Ririn.

"Ya nggak lah,dikira kita Roy Kiyoshi"jawab Lauren.

"Lo itu gimana sih gosip ini udah menyebar di kampus lo aja yang kudet"

"Gua sih ogah gosipin dosen sendiri dosanya berkali-kali lipat"jawab Kirana dengan santai.

"Gaya ko kayak gak pernah gosipin si botak"jawab Ririn yang menonyor kepala Kirana.

"Udah lanjut emang gimana"tanya lauren.

"Katanya sih dosen itu pernah punya tunangan tapi saat satu hari sebelum pernikahan tunangannya melarikan diri dengan pacarnya dan kecelakaan gitu"jelas Ririn.
Lau
"Kok bisa"tanya lauren.

"Gua sih gak tau tapi setelah kejadian itu dia anti dengan perempuan"

"Kasihan ya"tambah Kirana.

"Kayaknya ceweknya gak betah deh sama pak Reyhan,kan kalian tau sendiri pak Reyhan cueknya minta ampun"tebak Ririn.

"Ngaco Lo"jawab Lauren.

Kirana senang dengan persahabatan mereka yang awet dari ospek sampe semester tak terhingga,Ririn yang paling heboh,Lauren yang suka menambahkan cerita,dan ia sebagai pendegar.

"Gua mau bimbingan dulu ya"

"Yaudah sana,semoga betah"

"Asem lo"

Tok...tok....tok....

Kirana masuk dan langsung duduk di kursi yang berhadapan dengan Reyhan,Reyhan hanya menatap Kirana dengan wajah datar tanpa ekspresi

Kirana yang ditatap seperti hanya bisa menundukkan kepala karena takut dengan suasana yang canggung ini

"Kirana marheta Saputra"kata Reyhan dengan suara yang datar.

"Iyaa pak"jawab Kirana yang masih menunduk

"Ekonomi manajemen" yang dijawabi anggukan oleh Kirana.

'anjirrr monyet kadal serem amat orang nih'batin Kirana.

"Lanjut"kata Reyhan yang menunjuk meja.

"Iya pak"




My sister liftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang