Part 5

979 14 0
                                    

Natte ingin melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh, tapi tidak bisa karena ini akhir pekan, Audrey tidak tahu dia akan di bawa ke mana yang pasti bukan jalan ke rumah Gina ataupun Natte. Natte mamarkir mobilnya di sebuah resort. Pegawai resort menyapa Natte dengan memanggil namanya, Audrey berfikir dia langganan tetap tempat ini. Natte berjalan melewati ramainya pengunjung pantai yang tengah menikmati matahari tenggelam. Audrey pikir mereka akan menikmatinya juga, tapi Natte terus berjalan menikmati mereka.

"Ada yang lebih indah," bisik Natte di telinga Audrey sambil mengencangkan genggaman tangannya lalu berlari agar lebih cepat sampai tujuan. Pikirian Audrey penuh dengan tubuh indah Natte yang sebentar lagi akan memanjakannya.

Mereka sampai di pesisir pantai yang lebih sepi. Deburan ombak beradu bersama dengan nafas mereka yang terengah. Natte memeluk Audrey dari belakang, mencium kepala dan terkadang mencium leher jenjang Audrey. Matahari akan segera tenggelam, Audrey mendorong Natte menjauh. Satu persatu dia buka pakaiannya dan hanya menyisakan pakaian dalam. Natte tertawa lepas melihatnya.

"Hentikan, hentikan," perintah Natte saat Audrey memercikkan air laut ke arahnya. Audrey tertawa tanpa mau berhenti. Natte mengangkat tangannya ke atas, tanda menyerah dan mulai melepas pakaiannya.

Audrey memainkan bibirnya seksi dengan mata sedikit terpejam. Dia menyentuh tubuhnya sendiri yang kemudian membuka bra nya di hadapan Natte. Natte yang awalnya tertawa akhirnya menyerangnya dengan ciuman panas di mana-mana.
Mengabsen dari ujung kepala hingga ujung kaki, mengakibatkan Audrey menggeliat karena nikmat berkali-kali. Senja menjadi saksi kenikmatan yang diberikan Natte pada Audrey.

Natte menggendong Audrey menuju kamar tanpa melepaskan ciuman panasnya dibibir. Mereka kadang tertawa kecil karena Natte beberapa kali menabrak sesuatu.

Natte menurunkan Audrey lalu membantu membuka celana dalan Audrey dengan mata hausnya. Natte menuntun Audrey menuju ranjang dan menempatkan dirinya di antara selangkangan. Audrey menerima semua cumbuan Natte dengan penuh nikmat. Natte menurunkan kepalanya, mulai bermain dengan kewanitaan Audrey. Audrey terduduk kaget saat lidah dan dua jari Natte masuk secara bersamaan. Ada rasa sakit dan nikmat yang ditimbulkan secara bersamaan. Kini hanya ada rasa nikmat saat Natte membuat dua bagian tubuhnya itu keluar masuk bersamaan. Satu tangan Natte bermain dengan payudara Audrey yang mulai menantangnya. Audrey tidak kuat menahan rasa nikmatnya dan orgasme untuk yang pertama dengan erangan kuat. Natte yang mengetahuinya tidak mau berhenti begitu saja, dia memberi pijatan lidah di bibir luar vagina Audrey.

"Aku ingin merasakanmu, Natte. Sekarang. Mmmffft," rintih Audrey sambil menarik bahu Natte agar segera menyetubuhinya.

Natte menggoda Audrey untuk tidak langsung menurut apa katanya. Akibatnya Audrey memainkan putingnya sendiri dengan beberapa rintihan menggoda. Natte datang padanya, selalu dengan ukuran penuhnya menuju lubang Audrey. Audrey segera menghadiahi ciuman panas di leher dan jilatan di telinga Natte. Natte beberapa kali mendesah nikmat saat Audrey memberi pijatan atas penisnya yang semakin mendekati puncak. Dia mempercepat gencatannya dan suara yang ditimbulkan dua tubuh ini semakin terdengar hebat. Mereka saling mendesah menerima kenikmatan dari masing-masing. Penis Natte mulai berdenyut, dia langsung mencabutnya dan segera menempelkan di perut Audrey yang berkeringat. Cairan kental itu bersatu dengan keringat Audrey. Natte membanting tubuhnya yang lemas ke samping Audrey. Dia mencium bibir Natte yang melongo karena puncaknya.

***
Pegawai resort mempersiapkan makan malam mereka di pinggir pantai. Mereka keluar dengan kaos couple putih yang sudah disiapkan. Natte memeluk mesra pinggang Audrey menuju meja mereka. Deburan ombak dan angin pantai menyambut mereka, bahkan langitpun malam ini sedang bersahabat dengan mereka.

"Hadiah, sebagai ucapan selamat atas keberhasilan naskahmu," kata Natte saat menunjukkan meja mereka. Rangkaian mawar merah dan makan malam yang romantis dari Natte.

"Terima kasih Natte," sahut Audrey.

"Aku bukan pelanggan tempat ini. Kalau saja kau berpikiran buruk tentangku," papar Natte. Natte seolah tahu isi pikiran Audrey. "Aku hanya tidur dengan wanita yang kusukai."

Audrey tersenyum.

"Jadi?"

"Natte..." kalimat Audrey berhenti. "Aku nyaman dengan hubungan kita yang seperti ini. Aku membutuhkanmu, kaupun begitu. Kalau untuk yang lebih jauh..."

"Ayo makan," potong Natte, seolah dia tidak ingin dengar kalimat berikutnya.

Malam Audrey berlalu hampa meskipun ada raga Natte di dekatnya. Dia tampak mengacuhkan Audrey. Bahkan semalam mereka tidak melakukan apa-apa.

"Pagi," sapa Audrey saat sadar Natte susah lebih dulu terjaga.

"Pagi," balas Natte ketus. Dia masih asik dengan bacaannya, bahkan tidak membalas ciuman yang diberikan Audrey.

Audrey beringsut ke bawah selimut dan membuka celana dan dalaman Natte dari balik selimut. Natte sempat kaget, tapi masih tetap acuh. Lalu Audrey melebarkan kaki Natte dan jonggok diantaranya.

"Dia sudah menginginkannya, tapi kenapa kau biarkan? Dasar nakal," kata Audrey hanya menampakkan kepalanya saat melihat penis Natte mengeras.

Audrey menjilat-jilatnya, posisi paha Natte sedikit berubah tapi tidak ada perubahan lain. Bahkan saat Audrey akan mengulumnya, tiba-tiba saja Natte berlari menuju kamar mandi. Dia masih kesal, dia tidak ingin jatuh dihadapam Audrey jadi dia melarikan diri ke kamar mandi. Audrey mengejarnya. Membantu melepaskan kaos milik Natte. Natte yang masih acuh langsung menghidupkan shower. Audrey menyentuhkan jarinya di tubuh Natte yang mulai basah. Dia berputar dan melepas pakaiannya untuk menggoda. Natte memejamkam mata, agar pendiriannya tidak goyah. Tapi pada saat Audrey tanpa busana dan meliuk-meliukkan tubuhnya yang menempel pada tubuh depan Natte dia tidak tahan lagi, terlebih saat penisnya tergesek diantara bokong padat Audrey. Dia langsung menyentuh kewanitaan Audrey yang langsung mengerang nikmat. Audrey berbalik, mendorong Natte ke dasar tembok lalu mencumbunya di mana-mana.

"Aku tidak bisa berhenti, tubuhku sangat menginginkanmu," desah Audrey menjilat telinga Natte dan membuatnya menggelinjing hebat.

Audrey mengarahkan kewanitannya pada penis keras Natte. Natte yang sadar Audrey kesusahan melakukannya segera membantu. Saat mereka bersatu, Natte mengangkat satu kai Audrey ke bahunya dan membalikkan tubuh Audrey di bawahnya. Natte mulai menggenjot penisnya diiringi irama dari decitan tubuh mereka. Natte membatalkan orgasme pertama yang akan dilalui Audrey. Natte membawa Audrey ke ranjang dengan tubuh basah mereka.

Natte berbaring lebih dulu, dia membuka kakinya lebar-lebar, membiarkan Audrey menguasai penisnya sudah berdiri tegak. Audrey datang dengan posisi duduk dan langsung memasukkannya di vagina. Dia langsung memompa dirinya sambil berpegangan di kaki Natte untuk kekuatannya. Dia terus mengerang nikmat bersamaan dengan desahan Natte. Pada akhirnya mereka mencapai klimaks bersamaan.

SMILE (The Evening Golden Sun Rays)Where stories live. Discover now