Dua puluh lima. All alone

597 104 2
                                    

Jangan lupa diplay ya musicnya...semoga nyambung sama part ini hehe. Selamat membaca^^

Lauren termenung sendirian di perpustakaan sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lauren termenung sendirian di perpustakaan sekarang. Ia menatap jendela dengan pandangan kosong dan bertopang dahu dengan telapak tangannya. Bibirnya mengerucut lucu entah kenapa. Dirinya bahkan berkali-kali menghela napasnya dengan kasar.

Pikirannya terus memikirkan Jeno yang mungkin tak akan lama lagi akan meninggalkannya. Hatinya terasa seperti ditimpa ribuan batu. Membuatnya nyeri dan sakit tetapi dirinya memilih diam tak mengungkapkannya sama sekali.

Lauren menarik lengan bajunya sebelah kiri hingga sikunya yang terbalut plaster luka terlihat. Dilihatnya plaster luka itu dan mengelusnya pelan. Pikirannya kembali teringat ketika Jeno mencoba menempelkan plaster luka itu pada sikut Lauren yang terluka. Lauren sempat melirik Jeno saat itu, ketara sekali jika Jeno sedang mati-matian menahan hasrat untuk tak menghisap darahnya yang mengalir dari lukanya itu. Jeno bahkan terlihat gelisah saat itu. Mungkin dia takut jika dirinya kelepasan untuk menghisap darahnya. Pikir Lauren.

Lauren tersenyum tipis. Entah kenapa hatinya menghangat ketika mengingat itu semua. Jeno yang selalu mengajak dirinya pergi keluar, selalu menunjukkan perhatiannya walau hanya dengan hal kecil, apalagi Jeno yang udah dua kali—tidak, tiga kali dirinya mencium Lauren. mengingatnya saja sudah membuat Lauren tersenyum sendiri.

Mata Lauren terasa memberat. Dirinya memutuskan untuk menidurkan kepalanya pada tasnya dan juga lipatan tangannya. Dirinya memutuskan untuk tidur sebentar didalam perpustakaan sebentar.

 Dirinya memutuskan untuk tidur sebentar didalam perpustakaan sebentar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno menatap jendela dengan gusar. Dirinya merasa khawatir pada Lauren yang tak kunjung pulang saat ini. Biasanya, sebelum matahari tenggelam, Lauren sudah ada dirumah bersamanya. Tetapi kali ini tidak. Lauren belum kembali dari pagi saat dirinya ingin berangkat ke kampus.

Jeno menghela napasnya. "Kenapa belum juga kembali?" gumam Jeno pelan.

Dirinya memutuskan untuk keluar dari apatemen Lauren untuk mencari Lauren yang belum kunjung kembali. Hatinya terasa sangat gusar dan gelisah saat ini.

 Hatinya terasa sangat gusar dan gelisah saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lintas Waktu [Lee Jeno]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang