A T T A C K
Sial. [Name] mengumpat dalam hati.
Misi yang pada awalnya hanya berupa penyerangan kecil berubah menjadi jebakan besar untuk berbuat jahat. Karena pemberitahuan pertama yang masuk hanya penyelamatan biasa dan kebetulan berada di wilayah patrolinya, tentu saja [Name] langsung menuju ke tempat kejadian. Namun ia tidak menyangka setibanya di sana, alih-alih berhadapan dengan villain yang kelas menengah, [Name] malah bertarung dengan lima penjahat yang paling dicari se-Jepang. Tentu saja hal selanjutnya yang [Name] lakukan adalah meminta bantuan.
Ground Zero, Deku, Shouto, Red Riot dan Cellophane yang muncul menjadi bala bantuannya. Tanpa membuang banyak waktu, ke empat pahlawan yang baru datang langsung memburu villain yang sebelumnya merasa di atas awan. Memandang pertarungan mereka dari jauh, [Name] dan Cellophane memutuskan untuk mengevakuasi warga yang masih berada di dalam gedung sebelum mereka menjadi korban serangan nyasar.
"Aku akan menahan gedungnya dengan tapeku. Kau bisa menangani sisanya?" tanya Sero. Ia mulai merekatkan beberapa bagian gedung yang runtuh.
Gedung dengan lima belas lantai yang biasa digunakan untuk perkantoran itu hampir roboh setelah diporak-porandakan oleh villain dengan quirk memanipulasi besi. Sebagian kecil pegawai di sana mampu melarikan diri dengan quirk mereka atau mengendap-endap kabur lewat pintu lain. Sisanya yang tidak terlalu beruntung terpaksa menjadi sandera dan harus terjebak.
[Name] mengangguk. "Tentu saja. Aku juga bisa membuka jalan evakuasinya."
Sero menyetujui idenya dan mereka mulai bekerja. [Name] berusaha memindahkan reruntuhan dan puing yang menghalangi dengan kekuatannya seraya menuntun warga untuk pergi ke tempat yang lebih aman. Tidak jarang ia mendengar suara ledakan dan hembusan angin yang begitu kuat hingga menjatuhkan beberapa bagian gedung yang sudah rapuh.
"Bagaimana dengan para warga?" suara Todoroki menyapa telinga [Name].
"Aku sedang mengevakuasi mereka. Beberapa tidak terluka, sisanya mengalami luka ringan karena terbentur atau tergores puing. Tidak ada yang terluka berat," balas [Name] melalui earpiecenya.
Terdengar gumaman lega setelah [Name] melaporkan perkembangan penyelamatan. Untuk sesaat, ia lega dengan situasi yang kian membaik. Ia memang tidak mengetahui bagaimana keadaan di luar, tetapi mengingat ketiga pahlawan yang bertempur adalah tiga pahlawan terbaik yang pernah ia kenal, [Name] tidak ragu mereka mampu mengalahkan villain dengan mudah.
Atau setidaknya itulah yang ia pikirkan.
Setelah memastikan seluruh warga yang terperangkap di dalam gedung sudah berada di tempat yang lebih aman, juga mendapat peringatan dari Sero mengenai gedung yang tidak akan bertahan lama, [Name] segera angkat kaki dari tempat berbahaya itu. Sampai suara tangisan histeris gadis kecil menahan langkahnya.
Hanya bermodalkan instingnya, [Name] kembali masuk dan mencari sosok gadis malang itu. Ia tidak menemukan gadis itu di empat lantai pertama, namun [Name] masih belum menyerah terlepas dari Sero yang sudah meneriaki telinganya, mengabarkan bahwa tapenya tidak bisa menahan gedung lebih lama lagi.
"Gadis kecil itu di dalam Sero! Aku tidak bisa membiarkannya tertimpa gedung," ucap [Name] sambil memindai seluruh lantai, memastikan bahwa gadis itu berada di sana. "Hey, gadis kecil! Kau dimana?"
"Kau sama keras kepalanya dengan kekasihmu," Sero berdecak kesal. "Akan kuusahakan untuk menahan gedung ini lebih lama."
[Name] terkekeh pelan. "Aku anggap itu pujian."
Setelah tidak mendapatkan tanda-tanda keberadaan gadis itu, [Name] kembali menaiki tangga ke lantai enam dengan hati-hati. Bulu kuduk [Name] meremang, ada sesuatu yang tidak beres setelah ia melempar pandangan ke seluruh lantai. Walaupun ia tidak bisa merasakan ada kehadiran seseorang, ia yakin ada sepasang mata yang mengawasinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ground Zero's Partner
FanfictionBagaimana jika kau adalah salah satu dari sedikit orang yang melihat sisi lain dari Bakugou Katsuki? Sisi lembut yang sangat jarang ia perlihatkan pada orang lain? Apakah kau sanggup bertahan dengan umpatan dan sikap kasarnya? Kalau iya, Bagaimana c...