part 2

94 5 0
                                    

Awal yang baik dalam hubungan kami, pagi ini aku bisa melihat dia di samping ku stelah membuat sebuah kisah indah semalam.

Aku tepap di hadapan nya saat dia membuaka mata.
Raiyan menariku dalam pelukan nya hingga tubuh ku menabrak dada bidang nya.

"Kau sangat pandai melakukan nya sayang"
"Aku sangat mencintai mu"
"Baiklah, apa kau ingin membuat ku mengulanginya. Dengan keadaan mu yang seperti ini sangat memudahkan ku untuk mengulangi nya"

Raiyan melepaskan pelukan nya dan illa memegang selimut nya agar tetap menutupi tubuh nya.

Illa berjalan menuju kamar mandi dengan tetap mempertahan kan selimut nya.
Illa melepaskan selimut nya dan melihat tubuh nya di cermin, raiyan membuat bekas itu di mana-mana.

...

Setelah kejadian itu aku dan raiyan selalu menghabiskan waktu bersama aku juga tidak keberatan jika raiyan menginap aku dan dia resmi berpacaran.

Hal yang membuat ku semakin bahagia adalah saat keluarga ku berkunjung raiyan tak ragu memperkenalkan diri bahkan dia berjanji pada mereka akan menjaga ku.
Sebenarnya adik laki-laki ku menentang hubungan kami tapi raiyan berusaha meyakinkan nya.
Tapi usah nya sia-sia entah kenapa adnan sangat tidak suka dengan hubungan kami. Bahkan saat mereka ingin kembali pun adnan menegaskan untuk ku akhiri hubungan kami.

Aku mengerti perasaan adnan, di mempunyai niat yang baik, bahkan bukan hanya sekali dia menentang ku untuk mempunyai pacar. Tapi kali ini aku tidak ingin melepaskan raiyan. Aku berpikir kalau aku sudah bisa memikirkan mana yang terbaik untuk ku. Dan aku percaya pada raiyan dia yang terbaik untuk ku.

"Illa kamu kok semakin dekat sih sama raiyan"
"Apa sih naya, semakin dekat gimana. Aku sama raiyan ngga ada-apa kok"
"Lohh illa kan aku tidak nanya kamu dan raiyan itu ada apa-apa atu tidak, ihh semakin penasaran aku. Kalian pacaran yah, aku perhatikan kamu itu udah ngga kaya dulu lagi. Dulu kamu malu bangat kalau di dekat dia sekarang mah seperti orang yang udah kenal dekat bangat"
"Perasaan loh aja kali"

Naya belum berhasil di yakin kan illa. Apa di lihat sangat berbeda dengan jawaba illa.

"Oh iya nay, kaya nya aku kurang sehat lagi deh"
"Ada apa laa?"
"Bulan ini aku belom PMS lo"
"Ohh kirain juga apa, santai ajah kali. Ini juga bukan pertama kalinya kan mungkin kamu lagi banyak pikiran kan sekarang tugas itu lagi banyak-banyak nya. Aku juga ngalamin itu kok"
"Iyah juga sih ini sudah kesekian kalinya"

Aku menghilangkan semua pikiran negative ku. Aku juga memberitau ibu tapi karna ini bukan pertama kalinya jadi ibu tidak mengangap nya hal serius dia hanya menyarankan ku untuk istrahat yang cukup.

"Kak illa udah putus belom dengan pacar itu yang entah siapa nama nya aku lupa"
"Nama nya raiyan. Belum kok, aku masih pacar nya"
"Kok belum sih"
"Yah ngga apa-apa kan dia juga tidak menggu kuliah ku"
"Kepana sihh tidak menunggu sampai kak illa selesai dulu baru pacaran"
"Aku ini udah dewasa, aku yang menjalani ini dan aku sangat bahagia,dia tidak seperti yang kamu pikir kan"
"Ya sudah terserah lah"

Adnan langsung memutuskan telfon nya aku tau dia sangat marah.

Dua bulan berlalu tapi aku bahkan belum mendapati hal yang harus nya datang setiap bulan itu.
Aku juga sering merasakan hal aneh.
Akhir-akhir ini aku sering merasa pusing bahkan mual. Lalu aku mencerirakan semua pada raiyan tapi dia hanya menyaran kan agar aku banyak istrahat dan jangan banyak pikiran.

..

Semakin hari aku bukanya merasa baikan tapi malah sebalik nya.
Aku berniat untuk mengajak raiyan berteman dan menceritalan semua.
Segera aku merai ponsel yang ada di atas meja rias ku.

HURT WEDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang