Di kehamilan nya yang ke 7 bulan, illa memutusakn untuk berkumpul dengan keluarga nya dan meninggal kan kuliah nya lagi.
"Kenapa kamu tidak di antar raiyan"
"Mungkin di sibuk pahh"
"Sibuk, illa bapak heran nya semejak kalian menika dia bahkan sama sekali tidak ada inisiatif untuk menjaga istrinya
Apa dia perna menemui mu selama ini?"
Illa menudukan kepala nya enggan untuk menjawab pertanyaan ayah nya itu.Illa menanti kelahiran buah hati nya dengan terus persembunyi dari orang-orang yeng menjadikan nya trending topic dalam gosip mereka.
"Kak illa, adik bayi nya gerak"
"Iyah,, sepertinya adik bayi senang main sama ayna"
"Kak illa kok adik bayi nya bisa di dalam perut kaka, gimana masuk nya kak?"Sontak dia di bikin kaget dengan pertanyaan ayna barusan dan menatap bingung ayna.
"Hummm gini,,,, umm"
Illa kebingungan berusaha berpikir jawaban apa yang bisa meyakin kan ayna.
"Gini ayna, kan kaka sudah menikah nih dengan kak raiyan, jadi bayi ya masuk deh ke perut nya kaka"Illa menggaruk kepalanya walau tak merasa gatal.
"Ohh jadi karna sudah menikah sama kak raiyan?"
Illa mengangguk membenarkan pertanyaan ayna"Kalau gitu kak raiyan dong yang masukin??"
Illa nenatap miris ayna
Setelah ini entah apa lagi hang akan dia tanyakn, caranya"?"Kak jawab dong, caranya gimana??hebat loh masukin bayi dalam perut kaka"
Sesui dugaan ku
Illa ingin memukul kepala ayna tapi malah dia malah terlihat lucu dengan posisi kedua tangan nya menutup kepala.
"Berhenti dengan semua pertanyaan mu itu, anak bodoh"
"Emang pertanyaan ku salah,kaka tu yang bodoh masa jawabnya nggak tau sihh"
Ayna meninggal kan illa dengan memasang wajah kesal.Anak itu dari mana mendapat inspirasi untuk bertanya seperti itu
Illa berjalan pelan menuruni anak tangga lalu menuju dapur untuk mendapatkan segelas air
"Ayah tadi ayna bertanya pada kaka tapi kaka tidak tau jawabanya"
"Pertanyaan?"
"Iyah, padahal hanya bertanya tentang dede bayi di perutnya"Bu anita menghetikan sekejap kegiatan memasak nya dan beralih memperhatikan ayna yang dengan nyamanya duduk di pangkuan pak dika
Illa tak ingin ayna yang super ingin tau itu lebih banyak bertanya
Yah anak itu, kenapa lagi harus bertanya pada mereka sih, baikla maru kita tutup mulut mu itu
Illa mempercepat langkah tak perduli kalau dia sedang hamil.
"Ayna,, wahh adik ku yang cantik ini. Aku bingung dari mana asal wajah cantik mu ini"
Illa mencubit kedua pipi ayna dan memasang senyum keterpaksaan.
"Ayoo, sayang ku ayna kita ke kamar biarkan ayah dan ibu di sini"
Illa terus memujinya sambil menarik tangan nya menuju kamar.
"Cantik nyaaa,, mungkin waktu ibu hamil dia ngidan daging burung gagak, ayo ayna kita kekar kita tutup mulut mu dengan permen"Bu anita dan pak dika terus menatap tingga aneh ke dua putri nya itu.
"Oh iya bu, tadi apa yang ingin di tanyakan ayna?"
"Entalah pa tapi tentang bayi, oh iya pak memang ibu dulu ngidam daging burung gagak?"
"Ibu ngidam sate buaya"Bu anita terkejut dengan jawaban yang di dapat nya,, mengaruk sedik rambut nya
"Lanjut kan memasak nya bu, jangan mengahayal"
Meninggal bu anita yang masi berusaha mengingat masa dia ngidam.Di kamar illa masi mondar-mandir di depan ayna dan matanya mengikuti di mana pun kaka nya itu mengarah.
"Kak illa permen nya mana?"
"Kaka tidak punya, ayna gini yah adik bayi dalam perut kaka ini tu langsung masuk ajah pas kaka nikah banyi nya langsung ada, dan dulu tidak sebesar ini,, bayi nya kecil sekarang sudah besar, ayna paham"Ayna menganguk tanda mengerti.
"Ayna jangan bertanya pada ayah lagi yah, kalau masi bertanya kaka beritahu dede bayi jangan main lagi sama ayna, bakhan takan ada lagi permen" peringat illaAyna kembali mengangguk
"Yaudah keluar kaka mau tidur siang, kamu mau ikut tidur siang juga"
"Tiddaaaaakk,, aku tidak mau"
Ayna berlari ke luar seakan tidur siang merupakan sebuah hukuman.Saat kecil tidur siang itu seperti hukuman namun saat dewasa rebahan adalah yang terbaik.
Rebahan is my life.
Illa menarik guling serta selimut dan menyempatkan untuk membuka headphone nya.
"Humm bahkan dia tak enggan menghambur semua foto nya bersama wanita lain di sosmed"
...
"Tunggu raiyan, harus ka di sini"
Wanita itu memperhatikan sekeliling,tempat itu tak terawat banyak barang-barang rusak di sana posisinya juga sangat jauh dari ruangan kuliah. Tempat itu memang sering di gunakan para pasangan mesum."Tenang saja sayang, aku tidak sebodoh itu, tempat ini sangat aman, aku tidak ingin kita terganggu"
Raiyan menarik pinggang gadis itu sampai tak ada jarak dengan nya."Ahhhhh raiyan, sekarang saja"
"Aku bahkan belum memulai nya tapi desahan mu itu menggoda juga"Permainan nya di mulai dari bibir.
Raiyan tak ingin melewatkan setiap inci bibir manis itu.
Lalu di bagian leher jenjang nya, dan meninggal kan bekas merah
Satu tangan masi berada di pinggang gadis itu untu mempertahankan posisi sempurna mereka.
Dan tangan lainya sibuk bermain di dada yang ukuranya sangat cocok dengan tangan raiyanMembuka satu persatu kancing kemeja gadis itu.
Mata raiyan mebulat melihat ke indahan di balik baju nya yang masih bersembunyi dibalik bra hitam. Di tamba lagi desahan dari gadis manis itu semakin menggoda nya."Raiyannnn,,, jangan menyisaku seperti ini tolong aku sudah tidak kuat lagi"
Desahan nya semakin kuat.
Raiyan sudah tidak bisa menahan nya lagi lalu dia menggendong nya ala bridal dan menuju sebuah sofa bekas tapi tak buruk untuk bermain di sana."Ahhh raiyann,,, lagi,, ah,, aku mencintai mu"
Raiyan menutup mulut yang terus mendesah dengan mulut nya.
Kedua tangan nya sibuk dengan dada si gadis.Raiyan melepaskan satu persatu pakayan nya sampai gadis itu tak di tutupi sehelai benang.
Memperhatikan tubuh gadis itu matanya tak berkedip
"Wahh sangat indah sayang"
"Sekarang, ini milik semua"
Gadis itu memberikan senyuman menggoda dan menggigit bibir bawah nyaTak ingin berlama-lama raiyan segera melanjut kan aksi nya yang lebih intim lagi.
"Ternyata aku bukan yang pertama sayang,tapi ini masi lumayan"
Tak perduli dengan ucapan raiyan entah itu keluhan atau apalah yang terpenting sekarang dia sangat puas

KAMU SEDANG MEMBACA
HURT WEDDING
General FictionMereka tak tau apa yang aku rasakan. Mereka selalu menganggap ku bodoh saat aku tetap memilih bersama nya walau aku sudah tau bagaima sifat buruk nya padaku bahkan keluargaku. Dia terlalu hebat mengurungku dalan kehidupan nya. Aku mencintai nya tap...