Shuwan dan Long Yinse di ajak untuk menginap beberapa malam disini, namun Shuwan mengatakan pada Neneknya, bahwa dia hanya bisa bisa bermalam beberapa malam saja, karena masih ada yang harus ia kerjakan atau bisa dibilang balas dendam yang harus dilakukan."Istri..kenapa kita tidak tinggal di sini saja?" tanya Long Yinse
"Kenapa? Jika kau ingin tinggal silahkan saja."balas Shuwan datar.
"Ti-tidak...istri.." lirih Long Yinse saat melihat bahwa gadis itu mulai berubah menjadi dingin padanya.
Keduanya mengikuti biksu yang membawa mereka ke arah kamar lain.
"Silahkan anda beristirahat,"ujar Biksu itu dan berbalik pergi.
Melihat isi dalam ruangan yang terlihat sederhana,tapi yang membuat Shuwan berdenyut kesal adalah kasur tempat dia akan tidur hanya satu ,walau luas.
"Nenek Tua itu!" ujar Shuwan kesal.
Shuwan berbalik ke arah Long Yinse .
"Yinse kau istirahat dulu, aku akan pergi sebentar."Long Yinse menatap Shuwan dengan tidak rela."Istri..apa kau akan meninggalkanku?"
"Tidak.aku akan melakukan sesuatu dulu.Taat dan tetap disini sampai aku kembali."
"Baiklah."
Berjalan keluar,Shuwan mengeluarkan kelereng hitam dari dalam lengannya,ini bukan benda sembarangan tapi sebuah alat 'Teleportasi' yang sudah dia miliki.
Shuwan telah memasang alat teleportasi antar tempat di kediaman Perdana Menteri saat dia berbelanja kemarin.Shuwan melempar kelereng hitam itu ke tanah dengan keras,lalu cahaya putih langsung menutupi gadis itu dan menghilang.
.
.
.
<Kediaman Perdana MENTERI>
Shuwan berdiri di atas atap Kediaman perdana menteri, cahaya bulan menyinari sosoknya di bawah,rambut panjang nya berkibar terbawa angin,dia sudah mengubah pakaiannya menjadi warna hitam ,sehingga sosoknya dengan mudah ditutupi oleh kegelapan malam.
"Malam ini seharusnya tidak ada yang akan tidur dengan nyenyak."Ucap Shuwan dingin,netra ungunya berkedip acuh.
Shuwan melihat keadaan sekeliling, merasa aman, ia lalu melompat dari atas atap satu ke atap yang lain, sampai ia berdiri di atap lampu lilinnya masih menyala.
Shuwan berbaring pelan,dan merapatkan dirinya ke atap rumah, Ia bisa melihat isi dalam ruangan itu.
Di dalam ruangan itu ada seorang wanita yang terlihat elegan dan mengenakan pakaian dan aksesoris yang mewah ,wanita itu sedang menikmati makanannya,Walau terlihat sudah sangat tua,tapi wanita itu masih mengeluarkan suasana elegan seorang wanita bangsawan.
"...jadi ini yah,Nyonya Tua Su yang paling sombong itu."gumam Shuwan dengan suara kecil.Matanya menyipit berbahaya memperhatikan wanita tua itu.
Wanita Tua inilah yang selalu menyiksa 'Shuwan' sejak kecil dan menggap gadis itu sebagai aib keluarga, Selalu menyiksa gadis itu dengan tidak memberinya makan, bahkan siksaan berupa pukulan sering diterima oleh 'Shuwan'.
Seorang pelayan tua ,mungkin kepala pelayan kediaman ini ,berdiri di dekat Nyonya tua Su ,berkata dengan pelan.
"Nyonya ini sudah beberapa tahun, Apakah nona muda Shuwan masih hidup? "tanya pelayan Tua itu.
Shuwan tersenyum dingin saat dirinya digosipkan saat ini,tapi apa yang membuatnya lebih marah adalah bagaimana jawaban dari Nenek Tua itu.
"Hmm...gadis sialan itu pastinya sudah mati, Buat apa juga kau khawatir, ia tak ada gunanya, Dan juga Putra ku sebagai perdana menteri telah menikahi putri mentri keuangan saat ini, Hubungan keduanya harYinsenis, serta Cucu ku yang paling baik, Su Ni, berbakat dan juga cantik... Cihhh buat apa aku susah susah memikirkan cucu sialan itu." ucap Nyonya Su dengan jijik.
KAMU SEDANG MEMBACA
REINCARNATIOM OF GODDESS
Random+Update Setiap Selasa Dia adalah kematian. Kelahiran kembali membawanya ke dunia asing dan aneh. Dia harus membalas dendam yang sudah lama menunggu. Tubuhnya bukan miliknya, hanya jiwanya yang masuk ke dalam tubuh gadis malang yang tewa karena keke...