MENIKAH

39.1K 2.6K 153
                                    

Su Wa mengenakan Gaun merah Varmilion di tubuhnya. Mahkota emas di pasangkan di kepalanya membuatnya terlihat seperti ratu.

Kulit Seputih salju ,Bibir semerah cery,rambut hitam seperti tinta, mata Violetnya sangat cerah berbeda dengan mata manusia lainnya

Nyonya Tua Menatap gadis itu takjub,Keindahan alami yang mampu menghancurkan sebuah Negara

Su Wa tidak memakai topengnya khusus hari ini. Nyonya Tua membimbing Suwa kearah Depan Kuil tempat akan di langsungkannya pernikahan keduanya

Tidak lupa memakaikan kerudung merah menutupi kepalanya dan wajahnya,Keduan nya berjalan keluar

Diluar para tamu adalah Beberapa teman lama Nyonya Tua dan beberapa biksu,Kepala Biksu botak yang akan memimpin pernikahan

Disana Long Mo berdiri dengan gagahnya,Jubah merahnya berkibar terbawa angin,Rambutnya panjang bewarna Perak sangat kontras dengan Jubah merahnya.

Long Melepas topengnya membuat semua wanita menatapnya tergila-gila,bahkan yang sudah tua

Wajah tampannya seperti dewa, mata merah darahnya diwarnai dengan cahaya terang. Tubuhnya lebih tinghi daripada orang lain sekitar 1,9 meter.

Suwa yang melihat penampilannya, hampir saja mimisan.Serangan ini sangat kuat untuknya.Nyonya Tua membawa tangan Su wa ke arah altar, lalu keduanya berdiri berdampingan

Biksu tua langsung mengambil kitabnya.

"Memberi Hormat pada Tuhan!"

"Memberi Hormat Pada Langit dan Bumi!"

"MemberI Hormat Kepada Orang Tua!"

"Suami Istri saling memberi hormat!"

Keduanya saling membungkuk dan senyum tampan di wajah Long Mo masih terhias di wajahnya. Wajah Su Wa memerah,Lalu ia di arahkan kembali ke kamar pernikahan mereka oleh Nyonya Tua

Su Wa duduk di kasur besar,jantungnya selalu berdetak cepat, hidup selama 20 tahun lebih dan Jomblo ,Tapi sekarang berpindah di tubuh seorang gadis di umur 16 tahun dan menikah sekarang,Su Wa tanpa sadar mengasihani hidupnya yang dulu

Menurut aturan, Su Wa di haruskan menunggu mempelai pria di kamar,karna si Pria harus menemani oara tamu dulu

Sampai punggungnya mulai sakit, Su Wa dengan santai melepas kerundungnya dan mulai menarik jepit dan tusuk konde di kepalanya. Dia kelelahan karena mahkota

Rambutnya yang seperti air mengalir turun kebawah,dan bersamaan dengan itu ,Long Mo berdiri menatapnya membeku,Gadis di depannya memang sangat cocok dengan warna merah, Long Mo selalu tau bahwa ia sangat cantik

Su Wa merasakan nafas lain,berbalik menatap pintu

"Kau Datang, masuk saja."

Long Mo dengan sikap malu-malu masuk ke dalam dan duduk di depan Suwa. Dia Mengambil dua cangkir anggur putih dan menyerahkannya ke arah gadis itu.

Su Wa memiringkan kepalanya bingung harus apa,lalu Pemuda itu menyilangkan kedua tangan mereka, dan masing -masing mengarahkan gelas di tangan mereka di mulut pasangan mereka. Keduanya akhirnya meminum anggur mereka dengan mata saling menatap, Entah karena panas atau apa, Suwa merasa badanya panas dan wajahnya memerah dengan cepat. Dia langsung menatap gelas yang diminumnya tadi, dia tidak mendeteksi ada obat didalamnya karena terlalu fokus pada Long Mo.

Matanya mulai berkabut dan berair, Lalu tangan lentiknya, melepaskan jubah luarnya sembarangan.Suwa melupakan dirinya, bahwa ia tak kuat dengan alkohol bahkan sampai di tubuh ini, karena bila ia meminumnya maka ia akan melakukan sesuatu yang tak terduga

Long Mo membeku melihat aksi Su Wa, Su Wa langsung menarik kerah Long mo dan mendekatkan wajah mereka, Bau anggur bisa di cium, bahkanLong Mo bisa menghitung bulu mata lentik gadis itu

SuWa, "Hickk.... Tampan ahhh kau tidak... Bisa lari... Hickkk"

Saat wajah mabuk Su Wa sangat mengairahkan dan lucu bagi Long Mo.Mata Iblisnya semakin menarik sambil menatap Su Wa

Su wa menggerakkan tangannya ke arah tengkuk leher Long Mo dan menarik wajah Pria itu kedepan

Cup!

Bibir kenyal mereka saling menempel, Su Wa mulai menggerakkan bibirnya dan mengigit bibir bawah Long Mo

"ahh!!"

Melihat mulutnya terbuka, Su Wa menyelipkan Lidahnya dan memperdalam. Ciuman mereka

Dalam adengan ini, Su Wa lah yang menjadi 'Pelaku' dan Long Mo 'Korban'. Su Wa tersenyum bahagia saat melepas ciuman mereka, Ia menjilat bibirnya, dan menjilat bibir Long Mo. Lalu mencium kening, kedua alisnya, hidungnya,naik ke matanya, dan kedua pipinya, lalu ke dagunya, sampai ke bibirnya

Su Wa melumat bibir pria itu agresif, Long Mo masih linglung karna aksi hebat Su Wa, bahkan Su Wa yang memolopori semua adengan. Long Mo sadar, saat tangan lentik itu sudah mulai melepas jubahnya dan memperlihat kulit nya yang mulus dan otot otot perutnya

Long Menggeram tertahan saat tangan lentik Su Wa mulai mengelus dari Tulang Selangka nya dan mulai turun ke otot perutnya, tubuh bagian bawahnya mulai mengeras.

Su Wa, "Hickkk.... Otot pria memang sangat hebat ahhh~"

Mendengar suara suwa yang centil. Itu, Long Mo sudah kehilangan kontrol dirinya dan mengubah posisi tubuh keduanya, Sekarang Su wa jatuh ke kasur dengan tangannya di tahan oleh pria ini

Long mo mengecup bibir Su Wa, lalu mata merahnya menatapnya bergairah. "Kau Yang Memulai, Istriku."

Di malam itu juga di kamar kuil, Jeritan dan desahan bisa didengar, bahkan rengekan perempuan itu miminta istirahat diabaikan oleh pria di atasnya. Aksi keduanya berlangsung sampai subuh, dengan Su Wa yang jatuh pingsan dengan tubuh penuh Kiss Mark di bagian leher dan dadanya, lalu keadaan kamar yang berantakan

Long Mo menaruh gadis itu diatas kasur dan memberikan selimut diatasnya. Setelah memberikan beberapa mantra pelindung seisi gunung dan kamar ini, dia berjalan keluar dari sana.

Malam gelap dan sunyi. Pemuda itu melompat pergi ke arah hutan bambu yang rindang. Disana sekelompok orang berbaris rapi dan bersujud saat dia datang.

"Kami menyambut Raja Iblis!"

Long Mo mengangguk ke arah mereka. "Shadow!"

"Disini." Sosok tinggi berjalan ke depan dan membungkuk hormat didepannya.

Long Mo memberikan sebuah lembaran kertas padanya. Mata merahnya menatap dingin ke arah bawahannya itu. "Tangkap semua tetua yang berniat memberontak."

"Saya mengerti,Raja."

Shadow perlahan berdiri tegak. Dia berbalik dan pasukan bayangan juga mengikutinya pergi dari sana.

Long Mo menatap seisi hutan bambu yang sepi dan tenang disini. Pemuda itu menyeringai sinis dan melambaikan tangannya. Suara benda jatuh tidak jauh dari tempatnya. Berjalan ke sana, dia melihat pembunuh yang memegang senjata ditangannya sudah tewas ditempat.

"Dasar pengecut."

Long Mo tahu bahwa para tetua di Sekte Iblis sudah gatal ingin membunuhnya dalam berbagai cara. Mengirim pembunuh bayaran untuk membunuhnya dengan racun, dia mengejek pemikiran para orang bodoh itu. Pemuda itu berbalik dan berjalan pergi dari sana.








-Bersambung-

-Bersambung-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
REINCARNATIOM OF GODDESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang