Goes home together

24 12 0
                                    

"Viany tunggu!" Teriak seorang dari belakang

Bel pulang sudah berbunyi 15 menit yang lalu teman-teman viany sudah pulang terlebih dahulu karena tadi viany harus menata buku perpustakaan yang dipinjam oleh kelasnya, setelah menata viany mengembalikannya ke perpustakaan.

Viany menoleh kebelakang dan mendapati Rega Desta " iya ada apa ga?" Tanya Viany membalikan badan menghadap seluruhnya kepada Rega yang terlihat mengatur napasnya

"Lo cepet banget sih jalannya, dari tadi gue ngejar lo terus manggil-manggil nggak kedenger?" Katanya sambil sesekali mengatur napasnya

"Oh gitu yah maaf deh,asli gue nggak denger" viany terkekeh

"Ah budek lo," ejeknya

"Enak aja! Oh iya, lo kok belum pulang?" Tanya Viany

"Gue tadi ke kantin dulu, eh pas udah dari kantin gue liat lo di lorong yaudah gue samperin lo eh taunya lo budek." Kesalnya sambil membuang muka

Viany terkekeh,dia melihat sedikit keringat di dahi rega apa secape itu yah? Tanpa sadar tangan viany terangkat untuk mengelap keringat di dahi rega, Rega terkejut atas perlakuan viany. Dia menatap lekat mata viany tanpa sengaja viany melihat mata Rega mereka beradu tatap.

Ternyata kalau kayak gini lo makin cantik~guman Rega dalam hati tak sadar dia pun tersenyum

Rega berdeham membuat viany tersadar "Eh,hm m-ma--af yah gue nggak bermak-"

"Iya gue ngerti kok, makasih yah" Rega tersenyum

"I-iya sama-sama" viany menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dia gugup ditambah senyuman yang diberikan Rega membuat mukanya memerah.

Senyuman itu? Nggak! Nggak mungkin!

Suasana berubah canggung, diantara mereka tidak ada yang bersuara, viany gelisah ia ingin segera pergi dari situasi ini, sedangkan rega merasakan hal aneh dalam hatinya.

1...

2...

3...

4...

Sampai 4 menit mereka masih terdiam 3 detik kemudian..

"Re-"

"Vii-"

"Ah lo duluan deh," ucap Rega canggung

"Lo duluan aja".

"Oh iya lo mau pulang?" Tanya Rega

"Iya emang gue mau pulang," jawab viany seadanya

"Oh gitu yah," Rega menggaruk tengkuknya dan membuang muka

"Lo kenapa sih?" Tanya Viany bingung

"Ah, nggak lo mau bareng gak?" Ucapnya dengan nada cepat

Akhirnya gue ngomong juga, fyuhh

" Emang nggak ngerepotin?" Tanya Viany dengan nada rendah

"Oh nggak kok malahan gue seneng!" Antusias Rega

"Hah?" Pipi viany memanas mendengarnya

"Ah ma--maksud gue, ya gue seneng, iya gue seneng karena lo mau jadi temen gue, terus sekarang lo mau pulang bareng gue". Jelasnya sesekali menjeda perkataannya

"Oke" viany mengangguk mengiyakan

"Mau?" Tanyanya memastikan

"Iya, gue mau".

"Yaudah ayo!" Ajaknya dengan semangat dan dengan cepat menggenggam tangan viany

Viany terkejut dia memberhentikan aktivitas jalannya kemudian melihat tangannya yang digenggam.

Rega menghentikan jalannya ketika viany berhenti, dia melihat viany yang melihat kepada tangannya, Rega tersadar dan melepas genggamannya, "maaf yah, gue terlalu happy tadi" ucapnya kaku

Viany terkekeh, " it's okey gapapa ayo!" Kini giliran viany yang menarik Rega dengan cara menggenggam tangannya

"Lo bikin gue gila,ini pertama kali kita bertemu tapi kenapa gue merasa udah kenal lama sama lo?" Gumamnya dengan nada sangat rendah mungkin hanya dirinya yang tau

                                ________

Di perjalanan hanya ada keheningan dan juga suara bising dari kendaraan lain dan juga kendaraan yang dinaiki oleh Rega dan viany tidak ada obrolan diantara mereka sekitar 17 menit akhirnya Rega memulai percakapan

"Rumah lo dimana?" Tanya Rega sedikit berteriak dan menengok kesamping

"Apa??" Tanya Viany, suara Rega tidak jelas

"Rumah lo dimana?" Teriaknya lagi

"Aduh ngomong apa sih, gue nggak denger". Viany membalas teriak

"Lo deketan kek , biar denger cape gue teriak-teriak!" Kali ini suaranya lebih kencang membuat viany langsung mendekat ke bahu kiri Rega

"Apa??" Tanyanya

"Rumah lo Dimana?"

"Rumah gue dijalan mawar no.30" ucapnya

"Oh okeokee"

Viany memundurkan kembali badannya, tidak ada pembicaraan lagi setelah itu.

10 menit berlalu mereka telah sampai menuju tujuannya yaitu rumah, viany tidak terlalu megah, kecil juga tidak, tetapi rumah itu terkesan sederhana namun elegan.

Viany turun dari motor lalu berkata, "Lo mau mampir dulu?" Tawarnya

"Nggak deh, bukannya nolak tapi lain kali aja," tolaknya halus

"Oh gitu,makasih yah udah anterin gue," ucap viany sambil tersenyum manis

Senyuman itu? Nggak! Nggak mungkin!

Rega menggelengkan kepalanya, menghilangkan pikirannya yang selalu tertuju kepada seseorang

"Kenapa? Lo sakit? Kok geleng-geleng kepala?" Tanya Viany beruntun dengan raut wajah khawatir

"Ah nggak kok, gue nggak papa, yaudah gue balik dulu yah, oh iya sama-sama hehe" ucap Rega sambil menaiki motor kesayangannya yang berwarna hitam merah itu

"Oh iya hati-hati yah dijalan," viany melambaikan tangannya kepada Rega dibalas dengan senyuman












Yuuhuuu friendship udah up nihh, gimana kalian masih setia gak nih sama cerita aku:v

Aku up 2 part sekaligus nih:)

Oh iya jangan lupa klik bintangnya terus comment juga yah🥳
Biar aku makin semangat nih buat lanjutin ceritanya🌹

Jangan lupa follow wattpad aku

Ig: h__senja

FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang