My happiness

13 5 0
                                    

Budayakan votment sebelum meninggalkan part ini!

Happy reading...

Badmood! Itu yang dialami seorang viany sekarang. Padahal masih pagi, tapi entah mengapa rasanya sulit untuk tersenyum.
Hembusan napas viany begitu gusar, mengacak rambutnya berkali-kali.

"Lo kenapa sih vy?" Jengah Judith yang melihat kelakuan viany.

Viany menghela napas, "gue ngga tau!" Ketusnya

Lah! Tumben dia bicara ketus kaya gitu? Harus diabadikan!

Harus kalian tau, bahwa viany berbicara ketus bisa terhitung dengan jari!

"Lo ada masalah?" Tanya Judith mengabaikan nada ketus yang meluncur dari mulut viany.

"Ngga!"

"Biasanya kalau cewe tanya Lo ada masalah? Terus di jawab ngga berarti itu namanya ada masalah-"

"Emang lo bukan cewe?" Potong viany cepat

"Eh Curut enak aja kalau ngomong! Gue itu cewe asli! Ngga liat lo kalau tiap hari penampilan gue itu cewe banget? Terus tiap hari banyak yang gombalin gue!" Jelasnya panjang lebar dan membanggakan diri pada kalian terakhir.

"Digombalin 'kan? Bukan ditembak?" Ejek viany dengan tersenyum miring.

Judith cengo melihat sifat viany yang baru ia ketahui. Seumur-umur dia baru mengetahui sifat viany yang satu ini?! Oke, mungkin terlalu lebay. TAPI INI BENERAN GUE BARU TAU!! Udah berapa tahun dia sahabatan sama viany? Tolong yang inget kasih tau gue! Apa sahabat yang lainnya juga gatau? Atau udah tau?

"Vy ini beneran lo 'kan?" Tanya Judith dengan ragu

"Ck! Lo kira gue siapa?" Sentak viany pelan

Judith dibuat kaget, lalu tangannya terangkat ke atas kepala viany dan menjambak sedikit rambut viany, sehingga membuat sang empunya meringis.

"KELUAR LO DARI TEMEN GUE SETAN! JANGAN DITUBUH VIANY! GARA-GARA LO VIANY JADI KETUS SAMA GUE! JADI NGEJEK GUE! DASAR NGGA PUNYA ATURAN BALIK GA LO KE TEMPAT ASAL LO! JANGAN DISINI KASIAN TEMEN GUE!" Judith berteriak histeris membuat siswa-siswi terjingkat, ada yang mengelus dada, ada yang latah, handphonenya jatuh dan banyak lagi, sehingga banyak orang-orang yang berlalu lalang didepan kelas yang ditempati viany menoleh kaget. Judith menjambak rambut viany terlalu kuat sehingga viany meringis kesakitan, begitupun dengan Anna, Ara, Ella mereka berusaha menghentikan aksi gila Judith.

"Judith stop kasian viany!" Teriak Anna, Ella mencoba melepaskan tangan Judith yang menjambak rambut viany, sedangkan Ara dia berusaha membuat viany tenang, viany jengah dengan Ara, dari tadi Ara hanya bilang tarik napas buang, tarik napas buang sudah itu saja jangan lupakan tangan yang naik turun lalu mulut yang monyong-monyong ketika menghembuskan napasnya.

"NGGA! GUE NGGA MAU LEPASIN! DIA ITU KERASUKAN ANNA! GUE MAU NIRU DUKUN YANG DI TV-TV!" Kekeuh Judith

Micha hanya diam menyaksikan keributan yang ada didepannya, dia tidak berbuat apa-apa, menurutnya Anna dan lainnya sudah cukup membantu untuk menghentikannya.

Grace dan amelline? Mereka berbeda kelas.

"ASTAGFIRULLAH JUDITH SADAR! ATAU JANGAN-JANGAN BUKAN GUE YANG KERASUKAN TAPI LO!" Teriak viany menahan nyeri dikepalanya. Demi apa rambutnya serasa ingin lepas.

Judith yang mendengar teriakan viany 'pun mulai melonggarkan kepalannya pada rambut viany membuat viany bernapas lega, dan mengusap kepalanya pelan. Matanya berkaca-kaca membuat yang melihatnya merasa iba.

FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang