Hari ini sekolah berjalan dengan lancar, tanpa adanya hambatan ataupun masalah, cuma ada satu masalah yang entah sampai kapan akan terselesaikan. Tadi pagi. Rega berangkat ke sekolah bersama Micha, entah kenapa hatinya sedikit terusik jika mengingat kejadian tadi.
Disepanjang koridor sekolah viany melamun, sadar, melamun, sadar begitu seterusnya hingga tiba diparkiran.
Anna? Dia izin untuk ketoilet sebentar, Ella dan Judith? Mereka mengantarkan buku paket yang dipinjam tadi oleh Bu Vina. Ara? Dia pergi kekantin, katanya mau beli minum, dan Micha? Dia pulang terlebih dahulu karena katanya ada urusan. Jadilah viany berjalan sendirian kearah parkiran terlebih dahulu.
"Huh, lama banget sih mereka," viany menggerutu mengerucutkan bibirnya.
"Lo mau pake helm ngga?"
"Iya dong haha masa ngga, aneh ih kamu, kalau kena tilang gimana?"
Viany mendengar samar-samar obrolan antar dua orang itu, dia memutar badan untuk melihat siapa orang itu.Tempat parkiran sepi, hanya ada beberapa orang yang berlalu lalang, karena kebanyakan semuanya sudah pada pulang.
"Itu Rega bukan sih?" Gumamnya lalu menyipitkan matanya agar terlihat lebih jelas
"Ya gapapa dong asal sama kamu"
"Ih gombal!"
Suara itu semakin jelas, menunjukan bahwa pemilik suara itu Rega, viany tersenyum ternyata Rega belum pulang.
Viany hendak melangkah menuju Rega. Namun, langkahnya berhenti ketika dia melihat perempuan yang bersama Rega, bukan, bukan masalah untuk viany jika perempuan dengan dengan Rega ataupun jika Rega dekat dengan perempuan. Tapi, ini masalahnya perempuan itu adalah Micha. Tadi, Micha bilang ada urusan? Ternyata urusannya sama Rega. Berangkat bareng pulang bareng juga? Viany berdecih dalam hati dia tersenyum miring.
"Pantes aja dia dukung gue buat balikan sama Lion ternyata dia suka sama Rega?"
"Astagfirullah viany apa yang lo lakuin!" Rutuknya dengan memukul kepala dengan tangannya.
"Lo gaboleh egois! Lo gaboleh kaya gitu! Yaallah maafkan viany yaallah viany udah banyak dosa, viany mohon sucikan hati viany kembali." Viany menengadahkan tangannya layaknya orang yang berdoa.
"Hey!" Tangan seseorang menepuk bahu viany membuat viany terjingkat karena kaget.
"ALLAHUAKBAR!"
"Lebay lo!" Desisnya dengan sinis
"Kaget gue!" Geramnya
"Hahahahha"
Kekesalan viany bertambah ketika mendengar Ara, Anna, dan Judith tertawa. Ella? Dia cuma cengengesan, dan kalian tau siapa tadi yang ngagetin? Ya! Tepat sekali kalian pintar! Ella! Dia biang keroknya!
"Ngapain lo lo lo pada ketawa hah!" Viany menunjuk mereka satu-satu dengan marah.
"Beneran! Gue ngakak liat muka lo!" Teriak Anna, tawanya bertambah membuat viany kesal. Apalagi Judith, hilih dia ketawanya feminim banget! Bibir pake ditutup segala, serasa sama pacar. ASTAGFIRULLAH.
Viany mendelik kearah mereka, lalu beberapa detik dia kembali sadar. Viany buru-buru menolehkan kepalanya kearah parkiran motor. Kok, ngga ada? Udah pulang kali yah? Yaudah deh gapapa demi sahabat gue harus ikhlas! Semangat!! Viany menyemangati dirinya sendiri. Ia tidak boleh lemah hanya karena cowo! Dia tidak mau kejadian dulu terulang!.
_______________
"Assalamualaikum bunda!" Teriak viany sambil mendorong pintu
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship
Teen FictionSebelumnya aku minta maaf buat kelanjutan cerita friendship diakun ini, karena akun aku yang dulu ngga bisa dibuka dan semoga kalian masih mau baca cerita aku yah:) dan jangan lupa vote,coment. Makasih yang udah setiaaaa nungguuu hhe😍❤️ FOLLOW DULU...