2. Cho Kyuhyun

2K 204 14
                                    

INFINITE - Last Romeo





...

Cho Kyuhyun membubuhkan tanda tangannya setelah mereview kembali laporan akan pembangunan hotel mereka bulan depan yang sudah hampir 90% sudah siap. Seketaris pribadinya Choi Minho mengambil kembali laporan yang sudah Kyuhyun tanda tangani itu lalu membuka tabletnya membacakan jadwal atasannya hari ini.

"Anda tidak memiliki pertemuan apapun hari ini, tapi sepupu anda Kang Minhyuk meminta bertemu di studionya pukul tiga sore nanti." Kyuhyun mengangguk lalu setelahnya bertanya.

"Apa Minhyuk akan mengadakan pameran lagi bulan ini?"

"Setahu saya pembukaan galerinya dilaksanakan akhir bulan depan."

"Kosongkan jadwalku pada hari itu." Choi Minho kembali mengangguk lalu keluar ruangan Kyuhyun.

Kang Minhyuk salah satu sepupunya yang tumbuh bersama meskipun jarak usia keduanya cukup berbeda 3 tahun.

Tak lama pintu ruangannya terbuka menampilkan sosok seorang gadis kecil yang menghampirinya, Kyuhyun kemudian menghentikan pekerjaannya menggendong gadis kecil itu lalu berjalan keluar ruangan.

"Kau ditinggal lagi?" Sang anak kecil mengangguk dengan tersenyum.

"Ayah mengatakan jika paman Kyuhyun mempunyai hadiah untukku, jadi aku menghampiri paman untuk memintanya." Kyuhyun meringis kesal mendengarkan penuturan keponakannya.

Dirinya memang baru saja kembali dari Jepang tapi tidak membawa hadiah apapun untuk keponakannya yang manis ini. "Bagaimana dengan makanan berdua dengan paman di luar, lalu paman akan memberikan barang yang Shinbi mau, bagaimana?"

Jung Shinbi mengangguk dengan antusias membuat Kyuhyun menghela napas karena keponakannya tidak akan merengek padanya.

Marganya memang Jung mengingat dirinya dengan sang kakak laki-lakinya merupakan saudara tiri sejak kecil begitupun dengan si bungsu Jung Soojung yang masih melanjutkan pendidikannya.

Ibunya meninggal tepat saat usinya menginjak lima tahun saat itu, Kyuhyun kecil yang memiliki kepintaran diatas rata-rata menyadari perubahan keluarganya dengan signifikan semenjak sosok wanita di dalam rumah hilang begitu saja. Beberapa kali Kyuhyun akan meminta sang ayah menikah lagi bukan tanpa alasan karena semenjak kepergian ibunya sang ayah menjadi lupa pada jam istirahatnya dan jam makannya meskipun tidak melupakan bermain dengan Kyuhyun kecil saat itu.

Tepat saat usia Kyuhyun memasuki 18 tahun sang ayah akhirnya menikah terlebih ternyata wanita yang dipilihnya memiliki dua orang anak yang juga seusianya yang sulung berada diatas Kyuhyun 1 tahun dan si bungsu berada 7 tahun dibawahnya.

Ibu tirinya memperlakukan semua anak-anaknya dengan adil bahkan sesekali Kyuhyun merasa jika sang ibu sangat memanjakan dirinya melebihi kedua anak kandungnya, syukurlah mereka tumbuh tampa rasa iri satu sama lain.

Tepat saat dirinya baru saja memegang kendali atas perusahaan dibawah pengawasan sang ayah. Jung Yunho menikah dengan teman satu sekolahnya dan memiliki seorang anak perempuan yang kini berada di kursi belakang mobil Kyuhyun menyanyikan lagu anak-anak yang sengaja Kyuhyun putarkan.

...

Studio yang dimiliki Kang Minhyuk berukuran sedang bagi seorang pelukis dengan karya yang bisa dibilang menakjubkan bagi Kyuhyun, tapi sepupunya itu hanya mengatakan jika dirinya ruangan berukuran sedang itu cukup untuk menampung semua isi kepalanya.

Kang Minhyuk tersenyum begitu melihat Kyuhyun datang, mata sipitnya terlihat menggemaskan menurut Soojung saat pertama kali bertemu dengan Kang Minhyuk.

"Aku tidak tahu kau akan membuka galeri pertamamu di Pulau Jeju." Ucap Kyuhyun menerima secangkir kopi hitam dari Minhyuk.

"Aku akan membukanya di Seoul tapi saat akan membeli gedungnya aku terlambat." Jawab Minhyuk menyesap kopi hitamnya.

Kyuhyun melakukan hal yang sama lalu menatap sekitar studio milik Minhyuk, kedua matanya memperhatikan satu persatu lukisan sepupunya dengan berdecak kagum.

"Seketaris Choi mengatakan kau sudah mengosongkan jadwalmu untuk akhir bulan depan." Kyuhyun membalasnya dengan gumaman tak berarti tetapi tetap membuat sudut bibir Minhyuk tertarik kebelakang membuat sebuah senyuman.

"Kau bisa membawa Soojung... maksudku keluargamu juga mungkin."

Kyuhyun berdecak lalu menatap Minhyuk kesal. Katakan saja jika pria itu mengaharapkan kehadiran Soojung bukan dirinya apalagi keluarganya.

"Hei Soojung cantik wajar saja aku menyukainya." Balas Minhyuk tidak terima menerima tatapan membunuh Kyuhyun.

"Kau mungkin akan menemukan lukisan yang menarik nanti, aku mengundang beberapa temanku dan meminta mereka menaruh lukisannya di galeriku siapa tahu kau akan tertarik hingga membelinya."

Meskipun Kyuhyun selalu mengatakan bahwa lukisannya bagus dan indah tetapi tatapan Kyuhyun menampilkan hal biasanya keindahan yang biasa saja tidak membuat kedua matanya berbinar keinginan memiliki.

"Wajahmu nampak suntuk sekali, apa ayahmu mengatur kencan buta lagi?"

Kyuhyun menyesap kopi hitamnya, "Dengan salah satu anak koleganya, sebentar aku memiliki fotonya." Ucap Kyuhyun merogoh saku celana bahannya dan mengeluarkan ponselnya.

Mencari dalam galeri sosok seorang wanita yang akan menjadi teman kencan butanya setelah perjalanan bisnisnya selesai.

"Cukup cantik dan berpendidikan." Gumam Minhyuk melihat foto yang diberikan Kyuhyun.

"Karena itu aku bahkan tidak tertarik." Balas Kyuhyun tidak berminat.

"Kau masih normalkan?"

Dengan cepat Kyuhyun melemparkan kuas kearah Minhyuk membuat sepupunya itu tertawa dengan puas. Tentu saja Kyuhyun normal, dirinya masih menyukai wanita hanya saja belum ada wanita yang membuatnya penasaran hingga melirik wanita itu dua kali.

Sudah hampir tujuh tahun Kyuhyun terjebak dalam berbagai kencan buta yang diatur oleh keluarganya baik kedua orangtua maupun saudaranya sendiri. Kyuhyun hanya membutuhkan waktu untuk kembali menata ulang hatinya, meskipun Kyuhyun tahu dengan jelas bahwa waktu saja tidak akan cukup tanpa sebuah kemauan yang kuat.

"Kau masih sulit melupakannya?"

Kyuhyun menggelengkan kepalanya pelan tidak tahu harus memberikan respon apa pada Minhyuk.

"Tidak tahu." Gumam Kyuhyun menatap Minhyuk.

"Waktu memang membuatmu terbiasa tapi jika kau tidak berusaha untuk bangkit, kau hanya akan terjebak selama hidupmu."

Minhyuk benar Kyuhyun harusnya berusaha bangkit bukan bersikap acuh tak acuh pada kehidupannya . Seperti seorang pengecut yang terus bersembunyi pada kegelapan malam.

"Terima kasih kopinya, aku pamit."

Minhyuk menatap punggung kekar Kyuhyun dari belakang dan tersenyum tipis sambil menyesap kopi hitam di cangkirnya. Sudah hampir tujuh tahun dan Kyuhyun belum ada perubahan pada kehidupannya, kecuali karirnya yang semakin meningkat pesat membuat beberapa orangbyang berada di lingkup yang sama merasa iri pada sepupunya itu.

Fate BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang