(1) Sang Pangeran

894 24 0
                                    

Say Hay to Albert and Alsa Wilshon 👇

Say Hay to Albert and Alsa Wilshon 👇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa tinggalkan jejak guys..

😘
😍

Jangan menentang ataupun membantah, kau hanya harus tunduk!
****
***
**
*

Sesuai namanya, Pangeran Albert Wilshon, putra pertama dari pasangan Alex dan ALexsa. Menjadi putra kesayangan dan sangat dibanggakan. Siapa yang tidak mengenalnya, bahkan tidak ada yang berani menentangnya sejauh ini.

Dan tidak ada yang berani membuatnya kesal.

Tapi pagi ini_

Albert, lelaki tampan berperawakan tinggi itu Kembali menatap sinis salah seorang pekerja dirumahnya yang sudah membuatnya marah.

"Apa kau bodoh hah" wanita itu menunduk takut, ini bukan kali pertama dia melihat tuan mudanya marah.

Dan kali ini_ dia yang menjadi pelaku pemancing amarah tuannya muncul.

"Kau pikir bisa mengganti baju kesayanganku yang sudah kau rusak" Albert menatap sinis wanita bodoh yang membuat paginya berantakan.

Salah satu baju kesayangannya dirusak. Wanita ini malah membuat bajunya bolong saat menyetrika.

Bodoh!

"Maaf tuan muda" suara tangisan penuh penyesalan kembali terdengar. Albert semakin mendengus jengkel.

Itu baju kesayangan Albert. Dia membelinya saat mommy Alexsa mengajaknya dan Alsa pergi liburan ke Amerika bulan lalu.

Dan itu bulan lalu. Dan sekarang bajunya rusak.

"Cih!! Kau_" Albert mengantungkan ucapannya membuat wanita yang sedari tadi ditatapnya sinis semakin bergetar ketakutan dengan air mata bercucuran.

Dia tidak ingin kehilangan pekerjaannya. Dia digaji sangat besar disini. Hanya sebagai buruh cuci dan menyetrika baju-baju tuannya. Dia bisa menghidupi keluarganya dikampung.

"Di pecat"

Tidak tidak. Dia menggeleng cepat. Dengan cepat dia Bersimpuh di depan tuannya yang masih menatapnya murka.

"Jangan Tuan. Saya mohon, Jangan. Saya masih harus menghidupi keluarga saya dikampung"

Memangnya dia peduli! . Bodoh_

Albert semakin menatapnya sinis. Dia harus apa sekarang. Dia harus apa_

"Saya mohon tuan, saya mohon. Saya rela melakukan apapun untuk tuan"

Apa pedulinya, Albert menatap angkuh wanita di bawahnya. Bersujud didepannya dengan wajah pucat meminta ampunan.

Memang seharusnya mereka harus menghormati nya. Menyanjung nya dan melayaninya.

My Beautiful DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang