Gak nyangka ternyata kalian nungguin cerita ini Up..
Terharu + seneng banget guys 😍😍
Thank you so much Guys. Love youu All pokoknya 😘😘😘
Ni aku kasih Doble Up deh..
Happy reading Guys 🤗🤗
****
Jangan berpikir untuk menentang hal mutlak yang sejak awal memang tidak bisa kamu hancurkan.
***
Seperti yang diharapkan. Tempat yang mereka tuju benar-benar luar biasa. Mereka akan berkemah disini, dengan pemandangan seluar biasa ini. Bahkan tak jauh dari posisi mereka sekarang terdapat sungai dengan air yang begitu jernih juga pepohonan yang rindang.
Alsa menyukai tempat ini. Dia akan mengajak Albert memancing nanti.
Siapa tahu ada ikan yang besar disana nanti."Jangan berpikir untuk memancing Alsa. Aku tidak akan melakukannya" seolah tahu apa yang Alsa pikirkan, Albert bekomentar sinis. Dan Alsa memberungut kesal dibuatnya. Hilang sudah hayalan cantiknya dan semua rencana luar biasanya.
"Trus. Aku ngajak siapa dong?" Bianca langsung melihat Max yang ingin mendekat menawarkan diri. Tapi keburu dipelototi Albert.
Max langsung jaga jarak.
Kakaknya itu pengecut sekali.
"Beli aja dipasar ikannya. Apa susah-susah sih." Kelvin ikut mendukung Albert. Maaf saja Dia tidak ingin memancing dan menunggu sampai berjam-jam hanya untuk satu ekor ikan.
Lebih baik beli saja.
"Kalian benar-benar gak tahu caranya bersenang-senang" Alsa bersidekap kesal. Dengan mata menyorot tajam semua teman-teman nya yang tidak setuju dengan rencana luar biasa miliknya .
"Ayolah Alsa" Brian merentangkan tangannya heboh dengan kaca mata yang bertengger manis ditangan kanannya. Mata Briand pasti sudah pindah tempat.
"Kita kemari bukan untuk mancing ok. Kita mau berkemah. Menikmati makanan yang sudah disiapkan dan menikmati api unggun di malam hari. Menikmati sunset dan juga dinginnya pagi hari. "
"See!. Tidak ada rencana memancing dalam agenda kita" dan semuanya mengangguk semangat.
"Terserah. Yang penting nanti aku mau mancing"
"Terserah" jawab mereka berbarengan. Alsa yang melihat itu langsung melotot kesal. Kenapa tiba-tiba jadi kompak begini menyudutkannya.
"Terserah.. serahhhh. Aku mau lihat sungai" Alsa langsung melangkah pergi meninggalkan mereka yang menatap tak peduli dengan emosi labil Alsa. Bahkan Albert tidak melakukan apapun dengan tajukan Alsa. .
"Coba saja mendekatinya_" Albert tersenyum sinis. Netra gelapnya menatap max tajam penuh ancaman.
"Aku tidak akan tinggal diam" Max menghela nafas kesal. Dia kemari untuk mendekati Alsa tentu saja. Jadi kenapa Albert bertingkah sejauh ini.
"CK!, Jangan pikir aku tidak akan mendekatinya Al. Sejak awal Alsa itu milikku"
"Hahaha" Albert tertawa sinis. Bagaimana mungkin Max bisa seangkuh itu. Max benar-benar tidak sadar diri.
"Sejak awal. Alsa itu milik ku. Dia milikku. Selamanya dia akan patuh pada ku. Mendengarkan semua ucapanku. Walaupun itu untuk menjauh dari mu. Alsa dengan senang hati akan melakukannya" Max meremas tangannya kuat-kuat. Albert benar-benar ingin menjadi penghalang ternyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beautiful Destiny
Romansaini tentang mereka_ Pangeran Albert Wilshon Princess Alsa Wilshon tentang mereka, tentang takdir terindah mereka menjadi hadiah terindah dalam pernikahan Alex dan Alexsa. menjadi pewaris selanjutnya atas kekayaan Wilshon. ini tentang mereka yang...