FS 8

1.5K 246 42
                                    

Part ini mengandung emosi silakan ngakak, kesel, kasihan, sayang, apapun itu... Ehehehe

Selamat Membaca 😘

🌷🌷🌷

"Baiklah akan ku kerjakan" Jawab Chanyeol pasrah.

Chanyeol sadar posisinya hanyalah asisten dari asisten. Ah apalah itu namanya.

Chanyeol mengambil setumpuk berkas yang ada di meja kerja Sooyeol.

"Apa aku boleh mengerjakan di sana?" Tanya Chanyeol menunjuk satu set sofa dan mejanya tak jauh dari meja kerja Sooyeol.

"Tentu, memang kau mau mengerjakan di mana lagi? Atau kau mau mengerjakannya di toilet?"

Chanyeol sangat malas mendebat gadis yang ia anggap tengil ini.

Chanyeol meletakkan tumpukan berkas di atas meja, lalu meletakkan map tadi tak jauh dari tumpukan berkas tersebut.

Lalu Chanyeol melepas jas yang ia kenakan dan meletakkan di sofa. Chanyeol juga melepas dasinya, membuka dua kancing kemeja bagian atas, lalu kancing pada ujung kedua lengan bajunya sambil berjalan ke arah Sooyeol.

"A-apa y-yang ak-akan k-kau la-lakukan?" Sooyeol tergagap melihat apa yang Chanyeol lakukan saat berjalan ke arahnya.

"Laptop, kertas dan pulpen?" Chanyeol menengadahkan tangan kanannya, meminta ketiga benda yang ia sebutkan itu.

"Untuk apa?" Sooyeol benar-benar blank hanya karena aksi Chanyeol yang tak terduga.

"Kau pikir aku akan merangkum itu semua di mana?" Jawab Chanyeol menahan kesal.

"Ini" Sooyeol menyerahkan laptop, kertas dan pulpen seperti yang diminta Chanyeol.

"Lalu mengapa kau melepas kancing bajumu?"

"Aku terlalu risih dengan baju yang ketat. Aku hanya melonggarkannya agar sedikit lebih nyaman, jadi aku bisa berkosentrasi mengerjakannya"

"Oh"

"Setidaknya aku menahan  diri untuk tidak telanjang di hadapanmu" Chanyeol menyeringai saat mendapatkan reaksi menggemaskan dari Sooyeol, setelah gadis mungil itu berhasil mencerna kalimat Chanyeol. Bola matanya membulat lucu, kelopak matanya berkedip konstan.

"Gadis ini pikirannya terlalu liar" Pikir Chanyeol sambil berjalan kembali ke sofa.

Sooyeol menggelengkan kepalanya cepat untuk mengembalikan kesadaran dan kewarasannya.

Chanyeol pun duduk dan menggulung masing-masing ujung lengan kemejanya sampai batas siku setelah meletakkan laptop di atas meja, sekilas melihat Sooyeol yang sudah sibuk dengan tumpukan berkas lainnya.

Sooyeol sudah mempersiapkan semuanya. Ia tidak bodoh dengan memberikan sembarang berkas penting dan rahasia pada Chanyeol.

Sooyeol tahu betul Chanyeol orang yang sangat cerdas. Meskipun perusahaan Chanyeol bukanlah perusahaan rival.

Sooyeol juga sadar, misi Chanyeol bukanlah semata-mata bekerja seperti pada umumnya pelamar kerja.

Ingat kan Chanyeol pernah mengatakan padanya, kalau dia sedang dalam misi mencari Do Kyungsoo, dirinya sendiri.

Setelah, tiga puluh menit berlalu. Fokus Sooyeol benar-benar teralihkan pada pria di hadapannya.

Pria pekerja keras, bertanggung jawab dengan apa yang dikerjakan. Bahkan keseriusannya dalam bekerja, justru menambah kesan menawan di mata Sooyeol.

Finding Soo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang