Episode 4

7 5 0
                                    

Double update mumpung ada kuota;
Jadi, jangan lupa vote dan Comments yaa, gak susah kok hehe

Pemotretan sudah berakhir satu jam yang lalu. Sekarang Hana bersiap untuk pulang ke rumah.
Masih pukul empat. Tapi Hana sudah terlanjur lelah untuk kembali ke Kantor. Yohan sudah pamit duluan tadi siang karena ada urusan di Kantor.

"Han, besok udah mulai shooting untuk music video nya. Lo mau dateng? Modelnya siapa si namanya! Lupa gue." Setelah tiba di mobil, Yeji kembali buka suara.

"Oiya? Gue kira shooting nya masih dua hari lagi. Kayaknya gue ga kesana. Mau fokus ke lagunya aja gue dulu."

"Lah emang boleh di rombak lagi lagunya?" Pertanyaan terlontar dari mulut Yeji.

"Ga sih, cuma pengen dengerin doang." Cengir Hana.

Hening menyapa. Perjalanan menuju rumah Hana masih setengah nya lagi. Hari ini mereka memakai mobil Yeji, karena Hana belum punya mobil disini. Ia juga sebenarnya menikmati menggunakan fasilitas umum.

"Lee Eunsang!" Yeji menjerit setelah mengingat nama model music video.

Hana terlonjak kaget. Selain karena suara Yeji yang nyaring, juga karena mendengar nama yang disebutkan.

"Serius?! Gue dateng gue dateng!" Seru Hana.

"Apa si? Kok semangat?"

"Tenang.. besok gue cerita. Oke?" Yeji hanya mengangguk mengiyakan.

***

Pukul delapan tepat, Yeji sudah berada di rumah Hana. Proses shooting mungkin sudah dimulai. Tapi karena mereka datang sebagai tamu, Yeji bisa bersantai.

Sepuluh menit kemudian, Hana menuruni tangga. Sepertinya ia sudah siap. Tetapi sedetik kemudian Yeji mengernyitkan dahi heran. Ada apa dengan pakaian bos-nya ini? Ia terlihat sangat kasual, cenderung tomboy dan menonjolkan aura bitch nya. Kenapa kita selalu membahas bitch disini?

Hana menggunakan pakaian serba putih. Kaos setengah lengan berwarna putih, celana selutut dengan wana senada, dan tidak lupa kaos kaki serta topi bucket yang juga berwarna putih.
Bodohnya, Hana memakai sendal selop biasa.

Bodohnya, Hana memakai sendal selop biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeji menggeleng. Tidak berniat untuk protes. Yaahh.. Hana masih sangat muda dan pakaiannya hari ini membuat dia terlihat seperti anak SMA. Terlebih dengan tinggi badannya yang cenderung mungil itu.

Setelah tiba di sebuah sekolah yang dijadikan latar belakang musik video, Hana bergegas menuju titik kumpul para staff. Ia menanyakan model Lee Eunsang berada dimana kepada para staff.

Hana sedikit berlari menuju salah satu ruang kelas. Di sana sedang sibuk pengambilan video, Hana terpaksa menunggu beberapa saat.

"ESA!!" teriaknya setelah sutradara berkata cut.

Eunsang yang merasa dipanggil pun menengok kebelakang dan melihat Hana melambai ke arahnya. Lelaki yang lebih muda dari Hana itu langsung menyambar pinggang Hana yang sedang berkaca-kaca.

"Mbak! Esa kangen." Terdengar seperti anak kecil yang merengek. Tetapi itulah Eunsang jika bersama Kang Hana.

Orang-orang disekitar sana kaget. Bagaimana tidak, Model sekaligus soloist Lee Eunsang memeluk seorang wanita tak dikenal. Mungkin beberapa orang kenal dengan Hana tapi hey, itu tidak penting. Masalahnya adalah, Eunsang tidak pernah merengek seperti bocah. Ia selalu dewasa.

"Mbak juga kangen esaaa! Kok esa ga bilang mbak kalo dapet job di mv nya mbak?" Hana melonggarkan pelukannya. Tangan mungilnya tetap berada di pundak lebar sang lelaki.

"Lah? Yang nyanyi mbak? Kok esa ga dikasi tau sih?" Esa menghentakkan kakinya kekanakan. Tingkahnya seperti anak lima tahun yang tidak diberi es krim. Mengundang lebih banyak pasang mata untuk memancar bingung.

***





"Nih, ice americano kesukaan esa." Hana menyodorkan satu cup ice americano kepada Eunsang yang sedang istirahat di sebuah ruangan.

"Mas Esa apa kabar? Sibuk ya? Sampai ga sempat visit ke rumah semenjak pindah agensi?"

Esa tersenyum kekanakan. "Maaf mbak, agensi sekarang agak ketat. Terakhir mampir kan dua bulan lalu, esa juga pengen ketemu dodong. Kangen." Raut wajahnya melukiskan kerinduan.

"Mas Esa fokus aja dulu oke? Besok kalo pyo libur sekolah, mbak suruh mas Mini temenin pyo kesini." Tak tega melihat wajah sedih Eunsang, Hana menjawab.

"Bentar lagi libur kok. Nanti mbak yang dateng ke asramanya mas esa, gimana?" Tawarnya.

Eunsang membalas dengan anggukan disertai senyuman lucunya. Sampai suara pintu terbuka, menampilkan wajah kelelahan salah satu staf yang hendak mengingatkan Eunsang bahwa istirahat akan segera usai.

"Eunsang sepuluh menit lagi stand by ya. Biar ga kemalaman selesai nya." Staf itu berdialog dan langsung pergi setelah mendapat anggukan kepala dari yang terkait.

"Mbak disini sampe kapan?"

"Mbak nunggu mas Esa selesai baru pulang." Balas Hana santai sambil tetap mengelus rambut lembut Eunsang.

Jika ada yang melihat, pasti akan salah paham dengan hubungan keduanya. Yeji pun mungkin sedang menunggu waktu untuk memuntahkan pertanyaannya kepada Hana terkait Lee Eunsang.

Penyanyi pendatang baru itu menikmati elusan tangan Hana pada rambutnya. Sudah lama sekali ia tidak merasakannya.

Hana adalah sejatinya keluarga bagi seorang Lee Eunsang. Meskipun bukan keluarga kandung, Hana mau menampungnya yang pada saat itu terlunta-lunta di jalanan. Eunsang adalah salah satu penghuni Panti asuhan di China, orang tuanya menelantarkannya sehingga ia ditempatkan disana. Tidak beruntung nya Eunsang karena panti asuhan itu sering melakukan kekerasan pada anak-anaknya. Esa yang sudah bertahun-tahun menerima perlakuan biadab para pengurus panti, memutuskan untuk kabur di usianya yang ke 14 tahun. Sayangnya kehidupannya di luar panti asuhan lebih mengerikan. Hampir satu tahun ia di jalanan, tidak punya tempat tinggal, setiap malamnya ia harus tidur di emperan toko dan mengemis
makanan pada pagi harinya. Miris jika ia mengingat nya. Sampai akhirnya ia ditemukan oleh Hana dalam kondisi sekarat setelah dipukuli preman yang meminta uang padanya.

Hana sangat baik. Ia membawa Eunsang yang sudah tidak bisa merasakan tubuhnya lagi ke rumah sakit. Wanita itu menjaganya, memberikan keluarga untuknya. Karena Hana, ia mengenal Kang Minhee, lelaki yang sebaya dengannya yang sudah ia anggap kakak. Dan memiliki keponakan lucu seperti Dongpyo.

Momen-momen bahagia menggerayangi pikiran lelaki itu. Mengingat semua kenangan manis setelah bertemu pahlawan nya, Kang Hana. Ia bisa menjadi seperti ini pun sebab wanita itu yang membantunya.

Menyadari waktu istirahat esa sudah berakhir, Hana menghentikan elusan tangannya. Ia segera menyuruh esa bersiap kembali untuk proses Shooting. Wanita itu pun ikut serta bersama adik angkatnya, berniat menyemangati.

***

Agak pendek yah, tapi karena double update gapapa lah yaa~~
Stay tune terus yaaa!!!

No one knows how i feel.

Untold | HSWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang