Episode 9

9 2 0
                                    

Hana dan Eunsang memasuki sebuah Hypermarket di dalam sebuah pusat perbelanjaan. Mereka hanya berdua, Byungchan hanya mengantarkan tadi. Lelaki itu bilang kalau dia tidak bisa menemani dikarenakan ada urusan mendesak.

Eunsang sudah melakukan penyamaran dengan baik. Masker hitam beserta topi buket berwarna senada terpasang dengan apik.

Mereka melangkah menuju bagian Buah-buahan. Memilah-milah buah Jeruk, Hana berkata. "Mas mau apa? Ambil aja." Eunsang yang hanya mengamati sambil memegang troli dorong menggeleng. "Ntar mbak, di bagian snack."

Hana lanjut mengambil beberapa jenis buah-buahan, lalu kemudian beranjak menuju bagian daging. Ia meneliti daging-daging tersebut, dan memutuskan untuk mengambil empat bungkus daging sapi Korea segar.

"Ayo kita cari snack nya mas esa." Ajaknya, diikuti Eunsang dengan riangnya.

Selesai berbelanja, Mereka keluar dari mall hendak pulang menggunakan Taksi online. Tetapi sepertinya Hana ingin membeli Kopi di tempat langganannya beberapa Minggu ini. Akhirnya ia pun menitipkan belanjaan nya yang banyak itu pada satpam yang berjaga di tempat penitipan helm.

"Pak, minta tolong titip barang bentar ya. Saya ada kelupaan mau dibeli, bentar aja." Hana meminta tolong kepada satpam itu. Setelah diberikan izin, Hana dan Eunsang memasuki mall lagi untuk membeli Kopi.

"Mbak Yuki, minta yang biasa dua sama ice americano satu yah. Di bungkus." Sepertinya Hana memang langganan disini, sampai si pelayan pun tau apa yang akan Hana pesan.

"Siap mbak Hana, totalnya jadi seratus lima puluh ribu." Si pegawai yang bernama Yuki menyebutkan total belanjaan.

Hana menyerahkan hp nya untuk di scan, membayar dengan dompet online. "Ini mbak Han pesanannya." Setelah selesai, Hana pun berpamitan kepada Yuki untuk pulang.

"Nih mas, minumnya." Hana menyerahkan ice americano kepada Eunsang.

"Mbak minum dua?" Tanya Eunsang heran setelah menerima minuman.

"Nggak kok. Ini buat pak satpam yang tadi." Eunsang tersenyum mengetahui niat Hana. Hana memang sebaik itu.

"Pak makasi ya sudah dikasi nitip belanjaan. Ini buat bapak." Hana memberikan minuman yang ia pegang dengan tangan kanan.
Setelah memberi minum, Hana segera menyambar barang-barangnya dengan kesusahan karena tangan kirinya sedang memegang cup minuman.

"Mas esa bantu pegang satu ya." Perintahnya pada Eunsang.

Keduanya pun berjalan menuju depan mall, disana sudah menunggu taksi online pesan Hana yang siap mengantar sampai rumah.

***

Yeji mengukur suhu tubuh seungyoun. Demamnya sudah lumayan reda. Tadi pagi Seungyoun memaksa ingin menemui Hana, tetapi Yeji bersikeras menolak.

Manager Hana itu berkata tidak akan mengantar jika lelaki itu masih sakit. Akhirnya Seungyoun mengalah, dan memilih untuk tidur.

Ini sudah pukul sebelas, dan Lelaki itu masih betah menutup mata. Akhirnya Yeji memutuskan untuk membersihkan badannya sejenak. Tadi pagi ia sudah mandi di rumah Hana, tapi badannya sudah terasa gerah lagi.

Di apartemen mewah seungyoun, Yeji menyimpan beberapa baju santai untuk persediaan ketika ia hendak menginap. Setelah selesai, Yeji kembali memeriksa lelakinya.

Seungyoun sudah bangun ternyata. Dia sudah lumayan segar, tidak se lemas tadi. Lelaki itu memegang ponsel, terlihat menatap layarnya.
Yeji mengintip, Biografi Hana. Seungyoun pastilah meminta asisten kepercayaannya untuk mencari biografi adiknya. "Ngapain?"

"Hm? Lagi baca." Singkat lelaki itu.

"Kamu gak mau cerita?" Yeji penasaran dengan perkataan seungyoun tadi pagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Untold | HSWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang