Adorable [Complete]

Brother

Tzuyu menghela nafas pelan ketika masuk rumah, latihan basket tadi sungguh melelahkan menurutnya.

Melepas sepatu lalu mengganti dengan sandal rumah Tzuyu berjalan menaiki tangga guna menuju kamarnya berada, namun langkahnya berhenti ketika mendengar suara cekikikan gadis dan suara cekakakan pria.

Dengan mengernyit tidak suka Tzuyu membatin kenapa suaranya berasal dari kamar Ryujin adiknya, Apa dia pulang? Kurasa dia masih di Taiwan.

Karena penasaran pun Tzuyu akhirnya melangkah kekamar yang lain bertempat tidak jauh dari kamar Tzuyu.

Cklekk

Tzuyu kaget bukan karena memang benar adiknya pulang tapi lebih ke adegan didepan matanya itu, Sana berada diatas Ryujin dan terlihat tengah memegang dada adik lelakinya.

"YA!!!!!!." Mata pria itu menyalang galak berjalan dengan hentakan kasar kearah Sana kemudian menarik lengan gadis itu dan menggendongnya seperti koala.

"Chou Ryujin!."

"Kubunuh kau!."

Ryujin terlihat ketakutan sedangkan Sana ia mulai menurunkan kakinya berdiri tepat didepan Tzuyu tanpa ada jarak diantara mereka.

"Chewyyyy,, kamu salah paham tadi kami hanya bermain gelitik pinggang saja tidak lebih, Aku kalah jadi mencoba melindungi diri dengan menindih adikmu itu." Suara lembut Sana mampu menghilangkan aura menyeramkan yang Tzuyu ciptakan ditambah elusan gadis itu dipipinya lunak sudah pria yang sedang marah itu.

"Benar yang dikatakan Noona, Hyung." Nyali Ryujin ciut saja melihat kakaknya marah tidak pernah dalam hidup Ryujin dia melihat kakaknya marah sampai seperti tadi.

"Sialan." Umpat Tzuyu pelan kemudian membuang wajahnya kesamping sambil mendengus.

"Ayo kekamarmu, kamu harus mandikan?." Tanpa penolakan Tzuyu melangkah pergi meninggalkan adiknya itu.

"Kamu harusnya tahu dia itu adikmu tidak usah marah sampai begitu dong." Ucap Sana yang sekarang berada dikamar Tzuyu, membantu pria itu melepaskan kaosnya kemudian memandang sebal muka Tzuyu.

"Maaf. Aku lelah." Wajah pria itu terlihat menyesal kemudian memeluk tubuh mungil Sana.

"Kasian Ryujin, mandi gih Aku akan ke Ryujin dulu." Melihat itu tangan Tzuyu reflek menarik lengan Sana.

"Mau apa?."

"Dia pasti merasa bersalah, Aku akan membuat pengertian dulu padanya.

"Tidak usah."

"Diam! Cepat mandi atau Aku akan marah padamu." Ucapan terakhir Sana sebelum dia keluar dari kamar Tzuyu.

~

"Ryujin~ah." Panggilan lembut Sana membuat Ryujin tersadar dari lamunannya.

"Maafkan kakakmu itu ya~ dia memang begitu mudah marah." Sana menghampiri Ryujin yang sedang duduk diatas kasur kemudian menarik kepala bocah itu agar bersandar didadanya.

"Apa Hyung marah padaku Noona?." Ryujin mengusakkan kepalanya sambil kedua tangannya memeluk pinggang Sana.

"Tentu saja tidak, tidak usah difikirkan hnn?." Sana mengusap kepala Ryujin sayang.

"Baiklah. Hyung seram sekali tadi aku takut dibuatnya."

"Apa kalian berpacaran?."

"Tidak." Jawab Sana mendengar itu Ryujin langsung menegakkan duduknya memandang Sana aneh.

"Lalu kenapa Hyung posesif begitu?."

"Dia kan memang begitu kalau kepadaku. Hehe."

"Dasar pria tidak peka. Ck." Tanggap Ryujin kemudian kembali pada pelukan Noona kesayangannya.

"Aku rindu Hyung tapi setiap ingin menyapanya Aku takut."

"Dia memang pria kaku kau tau itu."

"Benar persis seperti Ayah." Ryujin memeluk tubuh Sana manja sesekali mencium pipi gadis itu, Sana tidak mempermasalahkanya malah dia terlihat senang.

Dalam pandangan Sana, Tzuyu dan Ryujin benar-benar berbeda kalau yang satu dingin yang satu hangat, yang satu gengsi yang satu tidak sama sekali, yang satu murah senyum yang satu tidak sama sekali. Ryujin lebih berani kalau memperlihatkan rasa sayangnya sedangkan Tzuyu kalian tahu sendirilah dia bagaimana, Aku saja kadang bingung dengan pria itu tapi yang pasti keduanya sama-sama Tampan. Hihi

Chou Tzuyu.

Shin Ryujin aka Chou Ryujin.