Episode 6:Bayangan kenyataan 2

8 1 0
                                    


Bosan?,itulah yang ku rasakan sekarang,aku menunggu dan menunggu mobil jemputan yang kami tunggu dari tadi untungnya masih siang namun menunggunya sangat lama,"ahh sial aku harus menghubungi asisten lagi deh!"ucapku sambil mau mengambil handphoneku yang ku simpan di saku rompiku.bahuku terasanya kaku sekali dan banyak yang membuat badanku perih-perih namun itu bukan seberapa daripada kondisi pasukanku yang sangat mengerikan dan parah,aku pikir mimpi itu sangat aneh dan membuatku bingung.Daripada para pasuka ku panggil untuk melihat sekitar daerah gua tadi,

"tapi tuan!,di daerah tempat itu sudah ambruk di bagian dalam."ucap salah satu pasukan,Namun aku melihat di bagian di dalam mulut gua ada sebuah reruntuhan seperti pagar."Apakah benar coba kau lihat lagi di sekitar mulut gua,apakah ada sesuatu yang menarik?"tanyaku,para pasukan bingung"apa yang mau kau lakukan sebenarnya?"ucap Jaka sembari terheran."ahh kalian itu kurang peka atau polos sih?!"ucapku dengan poker face,padahal sebenarnya aku mau bersikap sok keren sih dan aku sedikit takut,"ayolah ikuti aku!"mereka mengangguk dan tak tahu apa yang terjadi,sebenarnya sih aku sedikit takut namun mau gimana lagi?.

"Sebenarnya apa sih yang kau mau SAYA?!"ucap jaka,

"hehe lihat saja dulu!,nantiku jelaskan di jalan".

Mereka terlihat bingung dan lelah,namun kubawa papan ajaib itu dan kubuatkan mereka minuman segar,sambil berjalan aku siapkan minuman tersebut namun pasukanku hanya tersisa sedikit,"berhati-hatilah kalian saat berjalan di sini banyak sekali lumpur hisap dan bebatuan tajam!"ujarku,namun tak selang lama kemudian datang beberapa monster yang sangat mengerikan terbang bentuknya hampir sama dengan monster anjanath tadi namun bersayap.

Namun hewan tersebut mengambil sesuatu,"semuanya diam!"ucapku sambil mengangkat tangan tanda perintah untuk berhenti,namun suasananya menjadi mencekam soalnya hewan tersebut adalah sebuah naga berukuran sangat besar.Kalo dikira-kira ukurannya lima petak sawah dan satu petaknya sekitar satu setengah hektar,tapi aku juga tidak tahu ukuran sebenarnya,karena ukurannya sangat besar pepohonan tumbang karena tertabrak ekornya yang bergerak kesana kemari.Giginya yang runcing dan tajam itu sangat menakutkan,

"Jaka,hewan apa itu sebenarnya?"tanyaku,

"aku tak tahu hewan apa itu sebenarnya,tapi kok sangat mirip dengan hewan yang tadi!"ujarnya sambil mengambil senjata sakti.

"Tunggu dulu jangan seberono jadi orang bodoh!"ucapku sambi menahan tangannya yang sangat penasaran untuk menantang naga tersebut,kami menunggu hewan itu bergerak dan saat tak beberapa lama aku sudah menyiapkan sebuah botol penghisap,Jaka sempat menanyakan sesuatu yang membuatku tersenyum,"sebenarnya apa sih itu Sai?,apakah itu sebuah sihir tapi aku belum pernah melihat sihir seperti itu?",

"bisa dibilang sihir bisa dibilang bukan,tapi lumayan membuat sesuatu yang menarik?"ucapku sambil lanjut berjalan pelan namun tak terasa berat setiap langkah sangat berat dan lambat,karena aku tidak melihat keadaan si naga itu.Kudengar naga itu sedang mengambil sesuatu yang sangat besar sambil mencabik-cabik benda,aku tak tahu langkahku sudah jauh apa tidak namun saat aku melirik ke arah belakang dan semua orang yang ada dibelakangku sangat jauh dibelakang dengan wajah ketakutan dan mata melotot,aku terkejut dan merasa ketakutan,

"ada apa sih njir,bikin kaget aja!!!"ucapku pelan dan sambil berhenti bergerak,

"hemm pasti ada sesuatu yah!"ucapku sambil tersenyum dan berkeringat dingin,

Kulirik ke atas tidak ada siapa-siapa,namun saat ku melirik ke arah depan naga itu sudah berada sepuluh meter dari jarak pandangku sambil menyemburkan api.

"ANJIR PUNYA KELOMPOK GAK ADA AHLAK!!!!!!!!",

Ucapku sambil berlari ke arah kanan menuju hutan,saat aku berlari dan sialnya naga itu tetap berlari mengikutiku dengan mambuka mulutnya yang terbuka sambil menyemburkan api,aku sangat heran karena naga yang mengejarku berukuran sebesar anjanath,dan benar saja!,suatu aku akan melirik kebelakang dan akan melemparkan botol penghisap terdengar suara naga yang sedang kami incar,

"Berarti ini beda lagi nih!"ucapku sambil berlari ketakutan.

"ahh sial gak ada waktu!"sambil berlari kuambil saja papan ajaib sambil membuat sebuah tombak dan satu buah bom,kulemparkan sebuah bom dan melemparkan bom tersebut ke belakang.BOOM!!! sebuah ledakan terjadi tepat diwajah si naga itu,lalu naga itu berhenti mengejar dan terjatuh.Namun saat aku mau berhenti dan melirik ke belakang,kakiku menendang batu yang ada tubuhku tersungkur dan wajahku dahulu yang menjadi korban,sialnya wajahku malah masuk kedalam lumpur hisap.Naga itu mulai meronta-ronta kesakitan dan aku pun sama namun hanya aku yang kesakitan dan susah untuk melepaskan wajahku dari lumpur hisap dan tanganku juga malah masuk kedalam lumpur sialan itu,

"AAAAAA TOLONG TOLONG LONTONG!!!!!"ujarku dengan tubuh tak bisa diam seperti cacing kepanasan,rasa syok yang mendalam dan gerakanku yang membuat tubuhku masuk makin dalam,pengap sekali rasanya didalam lumpur dan lumpur itu masuk kedalam hidung rasanya seperti tanah,didalam lubang hidungku sangat penuh dengan lumpur.Tak tahu ada apa namun semua tanah bergetar dan seperti ada yang menuju ke arahku,botol yang aku pegang keluar dari dalam saku dan entah menggelinding ke mana,

Saat aku bergerak kesana kemari aku berpikir aku akan mati,karena saat membuka mata rasanya perih sekali aku tutup saja mataku dan bernafas juga susah tubuhku lemas dan getaran itu makin lama makin terasa.

"ahh ini sudah berakhir!"ucapku dalam hati,

"belum"ucap kata hatiku dan aku perlahan aku mengingat sesuatu kalau didalam lumpur harus tenang dan jangan bergerak,dari sana aku mendapatkan ide untuk mencari dasar lusmpur hisap ini,beruntungnya aku karena bentuk permukaan lumpur hisap ini menanjak ke bawah,ku gali terus kedalam dan hanya beberapa centimeter saja aku sudah menyentuh tanah,kudorong tubuhku sambil merangkak ke belakang dan saat kakiku mundur tak sengaja merasakan botol,dan menggelinding lagi.badan beserta tanganku sudah muncul dan sudah menyentuh permukaan tinggal kepalaku saja yang belum kutarik,terdengar suara kaki besar yang berjalan mengarah ke arahku,diriku terus berusaha untuk berdiri namun kepalaku seperti ditarik dua orang yang berbadan kekar.

"Gila susah banget ngeluarin kepala doang!?"ujarku dengan badan makin lemas,

entah beruntung apa sial naga itu menyemburkan api sambil berlari,kepalaku akhirnya keluar juga dari lumpur tersebut,saat membersihkan wajahku dia berlari dengan satu kaki menginjak botol penghisap dan salah satu kakinya tersedot yang mengakibatkan hilang dan berlumuran darah,naga itu pun meloncat rendah ke arahku,dengan refleks aku menunduk dan api yang naga itu sembur sedikit terkena pantatku dan naga itu malah melewati tubuhku.

"AAAAA PAAANNTATTKU!!!!"kepalaku malah jatuh kembali kedalam lumpur hisap tersebut.

"KENAPA GINI TERUS ANJIR!!!!"ujarku sambil berteriak,dengan lemas kumasukan tanganku untuk mencari tanah,kutari-tarik kepalaku tapi susah,

"masa sih gua matinya nungging!!"ucapku sedih,tak berselang lama para pasukan datang dan tertawa melihat keadaanku dengan si naga masuk kedalam lumpur.

"Tuan...tuan kok bisa gini sih,ayo semuanya bantu tarik!"ucap Jaka,saat mereka menggenggam bahu dan tanganku,karena mereka mempunyai tenaga yang besar saat ditarik rasanya tanganku mau lepas.

"WOYY jangan bikin tangan gua lepas dong!!!!"ucapku dengan wajah masih di dalam lumpur.

"ngomong apasih tuan??"syukurnya dengan dua kali tarikan wajahku akhirnya bisa keluar namun lumpurnya menumpuk diwajahku,mereka semua tertawa dan aku hany mengusap lumpur yang menumpuk diwajahku,aku hanya menunjukan wajah kesal dan saat melihat naga itu terjatuh naga itu hanya terlihat tubuh dan ekornya yang bergoyang kesana kemari.

Karena botol penghisap yang kubawa rusak akhirnya aku buat yang baru dan menyedot naga yang tenggelam,naga itu pun mengeluarkan sebuah cahaya dan lama-lama menghilang,saat kubertanya kepada Jaka kemana naga besar yang tadi.Dia hanya menjawab telah mengalahkannya,aku sangat terkejut tapi pasukan yang lain malah melihat kesaktian Jaka dan ada juga yang muntah melihat kesadisan yang mereka lihat,karena aku hanya mengalahkan yang kecil rasanya sangat menyebalkan,tapi mau bagaimana lagi semuanya sudah tenang,aku suruh jaka untuk menunjukan dimana dia mengalahkan naga yang besar,

"Jaka,bagaimana kau mengalahkan naga sebesar itu?"tanyaku

"ohh itu mah rahasia!",

"apakah kamu membelah kakinya?"tanyaku,dia hanya mengatakan entah dan berjalan begitu saja,kutanyakan lagi kepada pasukan,dan dia hanya menjelaskan bahwa Jaka yang sudah terpotong dan hancur masih bisa bergerak dan mengalahkan naga besar itu,dia membelah tubh naga tersebut dengan meloncat dan membelah dengan kapak sakti yang mengeluarkan sinar merah,singkat cerita aku sudah sampai di tempat kejadian pertarungan Jaka.

BERSAMBUNG...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The  Warrior of Empire: the firstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang