PROLOG

2 1 0
                                    

" Loni, apakah kau membawa buku tugas ku hari ini akan di kumpulkan." Terlihat bertanya pada salah satu siswa mungkin temannya.

"Tidak." Jawabnya singkat dan masih berkutik dengan alat - alat make up di meja belajar.

"Tapi hari ini akan dikumpulkan yang mungkin akan langsung pengambilan nilai." Cemas.

" Hm, apakah aku harus peduli ? Aku lupa membawanya jadi itu sebuah ketidak sengajaanku. Jadi jangan menyalahkan ku." Memakai baby cream ke wajahnya.

Gadis bernama Lian tadi pun hanya bisa mengigit bibir dan kembali duduk, kelalaian temanya mungkin akan membuatnya di hukum.

"Hai anak - anak Minggu kemaren ibu telah memberi tugas kepada kalian, dan sekarang kalian harus mengumpulkannya sekarang untuk pengambilan nilai." Kata sang ibu

Siswa - siswa mulai merogoh tas mereka dan mengumpulkan buku ke depan.

Sementara aku hanya bisa diam. Meatp siswa lain selagi mengantar tugas dari ibu kemarin.

"Lian mana buku kamu !?" Tanyanya yang masih berdiri disana.

Tatapan itu menyuruhku untuk diam. kurasa aku harus merahasiakannya.

"Maaf Bu buku saya ketinggalan." Bohongku.

~Ilustrasi ruang kelas~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Ilustrasi ruang kelas~

Dihukum adalah hal yang mungkin aku lakukan jika temanku lupa membawa buku tugasku. Aku adalah orang bodoh yang selalu di manfaatkan. Aku berharap kedepannya akan lebih baik. Aku hanya ingin menjadi normal.

Ini lah kehidupan ku sehari - hari menjadi jelek bukanlah hal yang baik, di bully adalah makanan sehari - hari ku menahan panasnya telinga ku mendengar kata - kata mereka. Tapi aku memiliki IQ yang cukup tinggi dan bisa aku manfaatkan untuk mendapatkan beasiswa untuk masuk ke SMA favoritku.

Aku berdarah campuran Korea - Indonesia jadi tidak heran jika aku pandai berbahasa Korea karena mewariskan dari Ayahku.

Masa - masa SMP ku telah berakhir kini siswa - siswa lulus akan sibuk untuk memilih SMA mereka termasuk aku. Ya aku akan di masukan dalam SMA yang ada di Korea.

Karena ini keinginan ayah aku tidak bisa menolaknya. Hanya saja aku cukup sedih melihat wajahku ini. Di bully membuat ku takut untuk melanjutkan jenjang lebih tinggi.
Aku sudah banyak mengalami semuanya.

"Hey, apakah kau bisa menampilkan wajah mu ?." Tanya seorang fotografe

Pandangan benci mulai melihat ku,
"Kurasa karena mukanya jelek dan buruk rupa."

"Jadi kita lanjutkan saja tanpa dia." Ucap lekaki itu dengan nada menghina.

Aku menyingkir dari mereka dan mulai memotret.
"Maaf." Kata - kata terakhir dari ku.

~~~~

"Nak apa kau ingin mengoperasikan wajah mu ?" Tanya sang bunda kepada ku.

"Hm.. maksudnya ?" Aku bingung dengan ibu tiba - tiba bertanya seperti itu padaku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOV4EVA √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang