"ada sebagian orang yang ingin kembali mengulang kenangan lama yang bahagia. Dan aku salah satunya, yang ingin memiliki kenangan itu yang seharusnya aku dapatkan juga dihari ini"
Pagi ini dihari senin, lora sudah rapih rapih dan sedikit membersihkan rumah setelah dika, rina dan laura pulang
Niatnya dan harusnya, pagi ini ada kelas. Tapi dika malah mengabsennya, dengan alasan bahwa lora sakit
Pesan:
Udh lu di rumah dulu aja, istirahat. Gua udh bilang ke wali dosen kalo lu sakit. Nnti balik nguli gua kesana deh, lu mau apa?Begitulah isi dari pesan yang dika sampaikan pagi ini, namun lora tak membalasnya
Lora berniat berjalan jalan dan menelusuri komplek rumahnya ini, walaupun ia sudah lama tinggal disini. Tapi ia belum tau apakah ada tempat bagus yang bisa dia datangi
Lora sudah siap dengan celana leging hitamnya, baju lengan pendek yang sengaja ia gulung dikit, sepatu sportnya, dan ditambah memakai topi dan rambutnya yang diikat kuda agar tidak kepanasan
Memang niatnya lora akan berkeliling komplek dengan maksud sekalian berolahraga, itung itung lora lagi rajin dan ingin
Saat lora baru hendak ingin berlari, tiba tiba ada yang memanggil namanya dengan cara berteriak
"LORAAAAAAAA!!! JILORAAAA!!"
Siapa lagi kalo bukan laura pelakunya. Lora hanya bisa melihat dari kejauhan cara dia berjalan santai dengan rani disebelahnya
"anjir, ngapain sih teriak. Malu maluin banget. Mana jalan santai banget" ucap lora kepada dirinya sendiri sembari tengok kanan tengok kiri memastikan tidak ada orang
Lora menunggu kedua sahabatnya itu sampai mereka sampai didepan lora
"ih ra, malu maluin banget gua teh jalan sama dia ya allah. Temen lu ra" ucap rani sembari bersembunyi di belakang lora
"ih bajingan lu nini, tadi lu yang suruh gua manggil si lora biar ga keburu lari tuu anak. Sekarang aja lu marah marah" sewot laura
"JANGAN PANGGIL GUA NINI IH! ya tapi seenggaknya lohh lau, ih malu banget gua mah. Bukan temen"
"bodo ah, lu mau kemana?" tanya laura kepada lora
"mau lari" ucap lora akhirnya setelah dari tadi diam dan memilih mendengarkan perkelahian kecil antara 2 makhluk tuhan yang paling abstrak tapi disayang itu
"ohh, gih sono. Gua mau ke rumah lu aja. Mager gua lari, yuu nini" ajak laura kepada rani
"dih, dasar kuyang ga tau diri. Yang punya rumahnya aja ga ada, yakali lu malah mau diem dirumah si lora" bela rani
Seketika lora tanpa sadar tertawa tapi tak lama karena kemudian dia berkata
"udah udah, jangan ribut aja napa haha. Lu ran temenin nii anak atu yaa dirumah gua. Gua ga mau balik lari rumah gua ga ada bentuknya" ucap lora
"lu harusnya istirahat ra, bukan malah lari keliling komplek ga jelas" ucap rani
Baru saja lora akan menjawab, tapi rani sudah ditarik duluan oleh laura

KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE TO HEAL
Short Story"bisakah aku sembuh dari hidupku ya tuhan?" -Zilora Anatasya "gua pamit" -Ian Aksawan "keluarga atau sahabat?" -Priya Aksawan "kita selalu ada buat lu ra, lu kuat!" -Maharani, Ramadika dan Laura "gua siap berdiri di samping lu, untuk terus ngebantu...