Mengingat perkataan Alfa tentang ketidak sukaannya mendengar perdebatan tidak penting tentang makanan. Adara langsung berinisiatif untuk melakukan hal yang Alfa tidak suka. Ia akan mengajak Kafka tubir.
"Kaf, boleh ya makan nasi padang yang superrrr pedes terus pake rendangnya 2?" tanya Adara sambil memberikan tatapan memohon.
"Engga Adara!" tolak Kafka. "Itu liat buburnya enak kok. Cepet makan nanti dihabisin Melvin" bujuknya.
Melvin langsung mendengus "Iya ra, buruan tar gue abisin baru nyesel lo" Melvin ikut membujuk Adara agar mau memakan buburnya.
"Lo tau kan Ra kalo si Melvin ini perut karet! Jangan mau kalah dong sama Melvin si pemakan segala jenis makanan" sahut Aletha.
"Gue lagi gue lagi! Kenapa gak si Raffa aja yang sekali-kali yang dinistain" Melvin mendengus mendengar ucapan Aletha.
"Raffa mana cocok buat dinistain. Dia itu terlalu uwu buat dinistain" timpal Asyera.
"Makanya ganteng mel, biar ga dihujat" cibir Aletha.
"Gue kurang ganteng apa sih? Lo jangan manggil gue mel ya! Nama gue bukan amel!" seru Melvin tak terima.
"Ih udah! Gue laper, kok kalian malah debat sih?"
Alfa memutar bola matanya malas. "Ya elo, bukannya makan yg ada malah pengen nasi padang segala"
"Nasi padang atau gue gak makan" ancam Adara.
Akhirnya teman-temannya mengalah. Kafka langsung turun kebawah untuk membelikan pesanan Adara.
Melvin langsung mengambil bubur yang disimpan di nakas. "Daripada mubazir, gue makan aja lah ya" sahut Melvin sambil menyendokkan buburnya ke dalam mulut.
"YEUU! Makan mulu lo" cibir Rey.
***
23:00
📍 Rumah SakitKafka terlihat gusar memandangi Adara yang sedang berbaring sambil memainkan ponselnya. Ia bingung harus mengatakan apa yang ia lihat atau tidak usah.
Kafka berdeham untuk menetralisir rasa bingungnya.
"Ra"
"Hmm"
"Itu... Tadi gue liat ayah ada di rumah sakit ini. Gue kira mau jengukin lo sama bunda. Tapi kok gak nyamperin ya, gue cuma ngeliat bentar abis itu gue gak ngeliat lagi ayah kemana" ucap Kafka, bingung.
"Oh, gue juga liat kok. Sama Tante Camilla kan?" jawab Adara.
Kafka terlihat bingung menjawabnya. Namun pada akhirnya ia hanya mengangguk pelan.
"Santai aja kali Kaf. Gue juga tau tadi ayah sama tante Camilla ke rumah sakit ini karena mau ke dokter kandungan" timpal Adara, tenang. Padahal dalam hatinya ia sangat sakit hati. Ia tahu bahwa Camilla hamil anak ayahnya. Tapi sebisa mungkin ia harus berusaha kuat.
"Sabar ya" gumam Kafka pelan. Tapi Adara masih bisa mendengarnya.
Adara menatap Kafka dan mengerutkan dahinya. "Sabar kenapa?"
"E-enggak" jawab Kafka gugup. Kafka juga tahu apa yang Adara ketahui bahwa ayahnya selingkuh dengan Camilla dan Camilla sekarang tengah mengandung anak dari ayahnya Adara.
Awalnya Kafka pikir Adara tahu hal itu tapi setelah mendengar jawaban Adara yang kelewat tenang akhirnya Kafka bernafas lega karena berpikir bahwa Adara memang benar-benar tidak mengetahui hal itu.
"Ra, besok gue gak sekolah ya. Gue mau nungguin lo sama bunda" ucap Kafka.
Adara hanya menganggukan kepalanya setalah mendengar penuturan Kafka. Lagian, Adara juga takut jika hanya sendirian, ia tidak bisa kemana-mana sendirian. Hal itu juga yang membuat Alfa tidak suka dengan Adara. Katanya, Adara itu penakut dan jauh dari tipe wanita yang Alfa idamkan.
"Kaf"
"Hmm"
"Kaf"
"Apa"
"Tante Camilla itu mama nya Jeslyn ya?" tanya Adara sambil mengingat-ingat.
***
11:45
📍 SMA ArcturusTok tok tok
"Permisi bu, Jeslyn dipanggil ke perpustakaan" ujar Alfa sopan pada gurunya.
Setelah mendapat izin dari guru nya yang sedang megajar, Jeslyn keluar kelas tanpa rasa curiga. Namun Jeslyn bingung ketika Alfa menariknya ke arah rooftop bukan perpustakaan.
"Diem disini!" seru Alfa. Sementara Jeslyn langsung menautkan kedua alisnya. "Apa-apaan sih lo? Gue punya masalah sama lo?" tanya Jeslyn dengan nada kesalnya.
"Engga" jawab Alfa, santai.
Jeslyn semakin bingung dengan sikap Alfa. "Maksudnya apa sih"
"Tapi, Lo ada masalahnya sama bunda" Alfa melayangkan tatapan tajamnya ke arah Jeslyn.
"Masalah apa?" Jeslyn berkata dengan santai. Tapi wajahnya terlihat gusar, dan itu semua tidak luput dari pandangan Al.
"Yakin gak tau? Atau pura-pura gak tau?" tanya Alfa sinis.
"Enggak. Apa hubungannya gue sama masalah itu?"
"Yakin gak ada hubungannya?"
"Jelas lah gue gak ada hubungannya. Yang ngelakuin semua itu mommy, bukan gue"
"Tapi lo anaknya. Harusnya lo omongin baik-baik sama mommy lo kalo apa yang dia lakuin itu gak bener. Tapi sayangnya lo diem aja dan ngikutin semua permainan mommy lo. Dan gue lupa fakta bahwa buah jatuh gak akan jauh dari pohonnya, lo sama mommy lo sama aja. Sama sama suka ngerebut kebahagiaan orang lain demi kepentingan pribadi" Alfa langsung meninggalkan tempat itu. Meninggalkan Jeslyn yang memasang wajah kesalnya.
Sebelum Alfa melangkah lebih jauh, Jeslyn buka suara
"JADI LO TAU SEMUANYA DAN LO BAWA GUE KESINI CUMA MAU NGOMONG KAYAK gitu?!" teriak Jeslyn frustasi.
Sedangkan Alfa hanya mengendikkan bahunya tanpa menoleh ke arah Jeslyn.
©andinaarahma
KAMU SEDANG MEMBACA
Adara [remake]
Novela Juvenil[Arcturus Series #1] [⚠️]Cerita sedang dalam proses pembuatan ulang. Adara Keizhira Gilbert. Gadis mandiri yang memiliki segalanya. Lahir dari keluarga kaya raya yang berlinangan harta tak menjamin bahwa gadis itu akan selalu bahagia. Dia lahir dar...