(8) Permintaan Maaf🌸

46 20 13
                                    

Ferrel berlari mengejar Angel yang entah kemana. Ferrel berteriak menyebut nama Angel. Manik matanya melihat keseluruh sudut arah. Dan saat dia sampai disebuah hutan yang dipenuhi oleh pohon jati, Ferrel melihat gadis yang sedang duduk dibalik pohon yang paling besar diantara yang lain. Ferrel langsung berjalan menuju pohon tersebut.

"Ngel?" Ferrel berjalan semakin dekat dan iya... Itu adalah Angel.

"Ngapain lu" Angel langsung berdiri melihat Ferrel.

"Ngel gw mau kita baikan."

"Lo itu semakin hari semakin aneh tau ga?" kata Ferrel.

"Anehh? aneh gimana maksud lu? Gw emang mau menyendiri kok! Knapa lu yang ribet? Sanaaa mesra-mesraan lagi sama cewe itu! Gombalan lu itu basi!" ucap Angel dengan suara lantang.

"Oke ngel, sekarang gw minta maaf kalo gw ada salah. Gw tu pusing tau ga, Setiap malem gw mikir lu itu kenapa? Gw mikir gw punya masalah apa sama lu" jelas Ferrel dengan raut wajah serius.

"Apa? Ferrel memikirkannya setiap malam? Itu khayal, dia kan orang yang cuek dengan segala hal? Masa iya sama gw cuma kek gitu sampai setiap malem mikir masalah ini?" batin Angel.

"Maaf" Angel menunduk, menahan air mata yang sebentar lagi jatuh dari kelopaknya.

"Nih" tangan Ferrel terulur memberikan sebuah bunga mawar yang tadinya akan diberikan kepada Feli, tetapi niatnya diubah.

"Hah?" Angel menatap Ferrel kebingungan.

"Ni sebagai tanda permintaan maaf gw, jadi sekarang kita gada masalah lagi." ucap Ferrel.

Akhirnya Angel mengambil bunga pemberian Ferrel dengan ragu.

"Luka lu masih sakit?" tanya Ferrel memperhatikan luka yang berada di lutut kaki kiri Angel.

"Ga sdikit" jawab Angel dengan cuek tanpa melihat Ferrel.

"Lu harus diobatin biar pas perlombaan kaki lu ga sakit"

"Dibilangin enggak! Lebai amat sih" Angel membentak Ferrel dengan keras.

"Yaudah sekarang kita pergi dari sini, lu harus pulang" ucap Ferrel.

"Ngapain lu nyuruh gw pulang? Lu mau nyari kesempatan ndeketin tu cewek ya kan? Ah udah tau cara licik lu" ujung bibir Angel ditarik keatas.

"Ga" tiba-tiba Ferrel menarik lengan kanan Angel dan mengantarnya pulang kerumah Angel dengan jalan kaki.

Perjalanan pulang dari hutan sampai rumah Angel, tangan Angel dituntun oleh Ferrel, Angel merasakan ada sesuatu yang aneh didalam hatinya. Ya, aneh detak jantungnya yang tiba-tiba berdegup kencang.

"Mengapa hati ini begitu tak enak rasanya? Ini aneh dari biasanya. Aku dituntun oleh seorang pria yang menurutku kadang menyakitkan ketika dia bersama perempuan lain, apa ini yang namanya.....Cinta?" batin Angel sambil melihat Ferrel berjalan didepan sambil menuntun Angel dibelakang.

"Lu masih kuat jalan ga?" Ferrel menghentikan jalannya dan menoleh kearah Angel.

"Masih kok" jawab Angel tanpa memandang wajah Ferrel.

Tiba-tiba Ferrel membungkukan badannya didepan Angel. Suasana bertambah hening, Angel melongo melihat Ferrel yang berada didepannya.

"Naik" ucap Ferrel.

"Hah? a..a..apaan ss..sih lu, lebai" jawab Angel dengan terbata-bata.

Brukkk...

Kedua tangan Angel melingkar dileher Ferrel. Ferrel mengangkat badan Angel dan langsung menggendongnya tanpa izin Angel. Angel hanya diam memikirkan suasana saat ini yang sedang terjadi. Hati Angel seperti berjoget didalam tubuh Angel.

Entah kenapa suasananya lebih berbeda dari biasanya. Apa Angel dan Ferrel sudah menumbuhkan benih...Cinta?
Maybe.

~~

"Duh Ferrel mana ya? Ko belum kesini" batin Feli sambil mondar mandir di taman.

"Apa aku pulang aja ya? Yaudah deh pulang aja lagian mau sore ntar dimarahin papa" gumam Feli lalu pergi dari taman tersebut.

Saat ditengah perjalanan, Feli melajukan langkahnya agar tidak terlambat pulang rumah karena pasti papanya akan sangat khawatir jika terlambat pulang rumah. Saat diperjalanan terlihat seorang laki-laki menggendong perempuan. Feli menajamkan pandangan matanya dan ya... Itu adalah Ferrel dan Angel.

Feli, Angel dan Ferrel seketika langsung hening dan saling bertatapan. Angel hanya diam memikirkan kenapa langkah ini menjadi terhenti hanya gara-gara gadis itu?. Tiba-tiba Ferrel menurunkan badan Angel dari punggungnya.

"Fel lu mau kemana?" tanya Ferrel terhadap Feli.

"Aku mau pulang dah ditungguin papa dirumah." jawab Feli sambil memperhatikan gadis yang berada disamping Ferrel.

"Kenalin, aku Angel" ucap Angel sambil mengulurkan tangan kanannya kepada Feli.

Feli hanya menatap sinis Angel. Feli tidak mengulurkan tangannya dan hanya menjawab singkat.

"Feli." jawab Feli dengan raut wajah masam. Angel menjawab dengan senyuman ragu melihat Feli yang saat ini seperti tidak suka kepada Angel.

"Ohhh iyaa, eh.. gini kalian berdua besok main yah kerumah gw. Kita besok main basket sama-sama. Feli kamu bisa main kan?" tanya Ferrel sambil tersenyum.

"Gatau" jawab Feli dengan singkat, padat dan jelas.

"Ohh yaudah besok gw ajarin aja yah" ucap Ferrel yang hanya diangguki oleh Feli.

"Emm, Feli Angel, kalian dah tau kan rumah gw dimana?" ucapan Ferrel tidak mendapatkan respon dari kedua gadis cantik tersebut.

"Rumah gw di jalan Merdeka, gang Mawar. Kalian besok datang sekitar jam 3 sore ya abis pulang sekolah" jelas Ferrel dan hanya diangguki oleh Angel dan Feli.

Tin...tinnn.....

Mobil yang berarah dari timur tiba-tiba berhenti di depan ketiga orang tersebut. Pintu mobil itu terbuka oleh seseorang dan langsung menjemput salah satu gadis tersebut.

"Feli? Kamu kemana aja nak? Papa nyariin kamu dari tadi. Ini tu dah sore sayang" ucap Hamdan, ayah Feli.

Hamdan menoleh kearah Angel dan Ferrel.

"Kalian teman Feli?" tanya Hamdan.

"I..iya Pak" jawab Ferrel dengan terbata-bata.

"Ooh begitu, terima kasih sudah mengajak Feli bermain bersama kalian. Nama kalian berdua siapa?" tanya Hamdan yang justru tersenyum.

"Nama saya Ferrel pak"

"Nama saya Angel pak"

"Iya Pak sama-sama, oh ya pak. Besok sore, Ferrel mau ngajak Feli kerumah Ferrel. Boleh kan pak?" tanya Ferrel dengan ragu.

"Oh iya boleh.. Yaudah saya dan Feli pulang yah, kalian juga pulang ini udah mau malem." jawab Hamdan.

"Iya Pak hati-hati.." jawab Ferrel dan diangguki oleh Hamdan.

Feli dan Hamdan langsung masuk kedalam mobil dan melaju dengan cepat untuk pulang kerumah mereka.

"Masih sakit kakinya?" tanya Ferrel kepada Angel.

"Ga kok Rel" jawab Angel dengan senyum tipis.

"Beneran?"

"Bener"

"Ohhhh, yaudah kalo begitu kita cepet pulang ya, dah mau sore" ucap Ferrel dan Angel mengangguk tersenyum.

Ferrel dan Angel berjalan bersama melewati jalan yang begitu sepi dan hanya diiringi oleh lambaian pohon setiap sisinya.






Hallo guys kombek nihh hehe..
Gimana ceritanya? Belum dapet feel-nya ya? Tenang aja part nanti bakal dapet kok hehe❤
Jangan lupa votmen and see you!❤

Salam,
Author❤











Ferrelia [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang