Pernah merasakan hal ajaib yang serba salah?
..........
*Ting
*Ting
*Ting"Telepon siapa tuh yang berisik?".
"Paling suara telepon Dj".
"Loh Dj nya dimana sekarang?".
"Dia ke dapur, bentar lagi juga balik".
*Ceklek
"Dj telepon kamu tadi bunyi tuh", ujar kak Ara saat melihatku masuk ke dalam kamar.
Ketika kubuka layar teleponku, aku sedikit terkejut dengan nama yang muncul di sana.
"Taq--!", ujarku sedikit berteriak, tapi dengan cepat aku langsung menutup mulutku.
"Siapa Dj?", tanya kak Dom.
"Temen sekolah kak", jawabku sambil duduk menyudut di tempat tidur.
Flashback on
"Hari ini bapak akan membagikan tugas kelompok. Satu kelompok terdiri dari 5 orang", ujar pak Udin.
"Kelompok pertama Dj, Syifa, Kiki, Atom dan ...
"Taqi", lanjut pak Udin.
*Deg
*Deg
*DegMendengar namanya pasti akan membuat jantungku berdegup kencang. Bukan karena suka, tapi lebih tepatnya karena aku tak ingin satu kelompok dengannya.
"Semuanya sudah mendapatkan kelompok kan?", tanya pak Udin.
"Sudah pak".
"Tugasnya melukis di kanvas. Satu kelompok harus ada 2 gambar. Besok kalian bisa membawa perlengkapannya", ujar pak Udin.
"Pak, pembagian tugas di dalam kelompok gimana?".
"Kalau itu tergantung kelompok masing-masing. Jadi yang harus kalian bawa untuk besok .....", ujar Pak Udin sambil menunjukkan peralatan melukis
"Baik pak".
Masing-masing kelompok mulai membagikan tugas. Sedangkan aku? Aku hanya diam melihat kelompokku yang sedang berdiskusi dalam pembagian tugas tiap anggota kelompok.
"Aku yang beli peralatannya aja deh, soalnya aku gak bisa menggambar", ujar Atom.
"Yaudah, kalau gitu aku sama Dj ya yang melukis gambar pertama", ujar Taqi.
Seketika mataku membulat mendengar perkataannya. Tapi dengan cepat Kiki menolaknya.
"Gak bisa gitu dong, Aku sama Dj. Kamu sama Syifa", ujar Kiki tak terima.
"Daripada ribut, mending tanya Dj nya aja", ujar Syifa sebelum ada adu mulut yang berlanjut.
"Dj, kamu pilih dia atau aku?", tanya Kiki.
"Gak ada yang aku pilih", ujarku datar.
"Pokoknya Dj melukis denganku", ujar Taqi bersikeras.
"Yaudah, Dj sama Taqi. Syifa sama Kiki", ujar Atom.
"Oke aku setuju", ujar Syifa.
"Aku pasti setuju dong", ujar Taqi semangat.
"Yaudah deh aku setuju juga", ujar Kiki mengalah karena tak mendapat suara pembelaan.
Dengan sangat berat hati, aku mengangguk tanda setuju. Dan kulihat raut wajah Taqi yang begitu senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serba Ajaib?
RandomAku terlahir sebagai manusia yang luar biasa dengan berjuta keajaiban yang tercipta di dunia ini :) Happy reading all Semoga bermanfaat dan menghibur😊 Follow, vote dan comment untuk meninggalkan jejak dan membuat athor semakin semangat menulis😉