57

2.1K 263 41
                                    

tak terasa waktu berjalan begitu cepat. baik semprop ataupun semhas berhasil dilakui oleh lia dan lio secara lancar dan dinyatakan lulus oleh doaen penguji mereka. meskipun dengan sedikit beberapa bagian yg harus direvisi, tapi itu sudah membuat lia ataupun lio lega karena tinggal sedikit lagi gelar sarjana akan mereka dapatkan.

"bunda," panggil iqbaal masuk ke dalam kamar utama mereka.

ya, semenjak si kembar pindah ke jogja untuk melanjutkan sekolahnya, kondisi rumah mereka kini lebih sepi. hanya berisikan iqbaal, (namakamu) dan beberapa karyawan yg bertugas membersihkan rumah.

(namakamu) yg awalnya hanya mengurusi iqbaal dan si kembar kini mulai menekuni bidang baru untuk mengisi kekosongannya. (namakamu) memutuskan untuk menbuka butik dimana dirinyalah yg berperan sebagai perancang dibantu oleh salsha, teman sekaligus sahabatnya yg kini telah menjadi ibu dari satu anak.

"kenapa yah?" (namakamu) mengalihkan pandangannya dari laptop yg ada didepannya.

"kemaren kan adek sidang, kita ga mau kasih kado gitu ke dia?" iqbaal mengambil duduk disofa disebelah (namakamu).

"boleh sih yah, kamu kepikiran kasih apa gitu ga?"

iqbaal berpikir sejenak. "kalo kita pesen bunga aja gimana?"

"boleh, buket bunga bagus yah,"

"kamu udah ucapin selamat belum ke adek kemaren setelah selesai?" tanya (namakamu).

"udah dong, begitu kakak selesai kalo udah selesai ayah kelar meeting langsung chat adek,"

"eh iya yah, kakak mau dikasih apa?" tanya (namakamu) lagi mengingat lio juga sudah sidang.

"naah itu bun, sampe sekarang ayah gatau mau kasih kakak apaan. kalo cewe gampang, kasih aja bunga. kalo cowo?"

"hmmmm gimana kalo kita beliin buket makanan aja yah. tau sendiri kan kakak doyan banget ngemil,"

"ide bagus tuh yah,"

iqbaal mengangguk setuju. "yaudah bunda ada saran ga mau pesen dimana gitu gituannya?"

"hmmm kayaknya bunda ada deh yah, bentar," (Namakamu) mengambil ponselnya kemudian membuka aplikasi instagram miliknya. mencari salah satu toko penjual karangan bunga ataupun bingkisan makanan tersebut.

setelah menemukan yg dicari, melihat-lihat jenis bentuk dan rangkaian yg dicari, (namakamu) dan iqbaal langsung memesan dna meminta untuk dikirim ke rumah mereka yg ada di jogja.

"sayang," panggil iqbaal ketika mereka telah menyelesaikan pemesannya.

"hmmm," (namakamu) menatap iqbaal yg kini duduk disebelahnya.

"adi. tadi siang ayah makan siang sama dia,"

"terus?"

"dia minta restu ayah buat lamar lia pas hari wisuda mereka,"

(namakamu) yg awalnya masih memangku laptop, kini memindahkan benda pipih tersebut keatas meja didepannya. "kamu gimana?"

"aku yg harusnya tanya, kamu restuin mereka ga?"

"kalo soal restu aku udah dari dulu restuin dia,"

"terus?"

"adi minta restu buat lamar, lamar, lamar lia?" tanya (namakamu) mengulang kata lamar hingga tiga kali. seolah masih belum yakin jika baby girls nya kini diminta orang lain untuk dijadikan istri.

iqbaal mengangguk. "ayah pernah bilang, adi boleh lamar kalo udah lulus. dan setelah yudisium besok lia kan udah dianggap lulus,"

"bunda," ucap (namakamu) terbata. "bunda ga percaya anak perempuan bunda udah mau jadi istri orang,"

Lia dan Lio (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang