"kamu mau apa?" tanya lio lagi.
"iyaa aku mau buat pertanyaan kamu tadi,"
"pertanyaan yg mana?" kejar lio.
allisya terdiam sesaat. mulai dari mana dia menjelaskan ini semua. "aku bingung," ucap allisya akhirnya.
"bingung kenapa? kalo emang kamu ga nyaman buat pura-pura jadi istri aku, yaudah kamu jadi istri aku beneran aja," ucap lio masih menunduk. "eh tapi kalo kamu udah punya calon gapapa. aku ga paksa kamu buat mau pura-pura jadi istri aku. aku juga pasti marah kalo sampe calon istri aku pura-pura sama cowo lain," jelas lio. "kalo emang kamu mau pulang kamu tinggal bilang. aku pasti anterin kamu pulang kok saat ini juga,"
"hmmm boleh ga kalo seharian ini kita nikmatin waktu berdua. nanti sebelum aku pulang, aku kasih tau jawaban aku," ucap allisya pelan.
"itu berarti kamu setuju buat pura-pura jadi istri aku?" tebak lio.
"bisa dikatakan begitu," ucap allisya pelan.
lio menghela nafas. mengangkat kepalanya, menatap tepat allisya pada manik mata kemudian tersenyum tiga perempat yg diawariskan dari iqbaal. "OKEEE!!! KALO GITU, ISTRI AKU SETELAH SARAPAN MAU NGAPAIN? AKU SEBAGAI SUAMI YG BAIK AKAN NURUTIN APA MAU ISTRI AKU YG CANTIK INI,"
allisya terkekeh. secepat itu lio merubah moodnya yg tadinya sedih menjadi ceria. atau ini adalah kebiasaan baru yg allisya ketahui. kebiasaan untuk menyembunyikan apa yg sebenarnya lio rasakan.
"apa sayang? kamu mau apa?" tanya lio lagi.
"sayang?"
"iyaa sayang. kan kamu istri aku. itu tandanya aku bebas dong panggil kamu sayang, cinta, baby, bebeh, cuyung, ataupun istri?" lanjut lio.
allisya terkekeh. "iyaa suami,"
"apa? apa? apa? ulangi lagi kamu tadi panggil aku apa?" ucap lio mendekatkan telinganya dengan allisya.
"suami," ulang allisya.
"ulangi,"
"SU-A-MI," ucap allisya senggaja dia tekankan pada setiap pemenggalannya.
"cieeee manggil aku suami," goda lio menoel dagu allisya.
"kamu aja boleh panggil aku istri. berarti aku boleh dong panggil kamu suami,"
"iyaa iyaa sayang aku. boleh dong," lio mengusap pipi kanan allisya. "kamu setelah sarapan mau apa? mau jalan atau apa gitu?"
"hmmm kayaknya aku mau di rumah aja. nonton film di rumah gimana?" usul allisya.
"boleh!!"
dan setelah itu hanya ada obrolan ringan antara lio dan allisya hingga keduanya selesai sarapan.
ponsel lio yg berada diatas meja didepannya berbunyi. saat ini, lio tengah duduk disofa depan televisi dengan laptop yg ada dipangkuannya. sedangkan allisya kini tengah membereskan bekas sarapan mereka.
"yellow," ucap lio ketika mengangkat panggilan yg masuk.
"kakak dimana?" renggek lia.
"di apartemen,"
"ke rumah ayah sekarang!!"
"kenapa emang? pengen peluk ayah?" ya, lia meminta anaknya kelak memanggil lio dengan sebutan ayah. sedangkan adi dengan panggilan papa.
"iyaaa!! buruan ih pulang ke rumah,"
"ga bisa sayang,"
"kenapa ga bisa? kerjaan lagi? ini hari sabtu ih,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lia dan Lio (Completed)
Fanfictionsequel dari 'itu aku' masih bercerita tentang keluarga kecil dari iqbaal dan (namakamu) yg memiliki dua anak kembar identik.