Part 1

583 64 5
                                    

"Bersulang!"

Klang

Suara benturan gelas kaca terdengar riuh, diikuti tawa beberapa pemuda yang tengah asyik merayakan kelulusan mereka di rumah yang paling kaya.

"Setelah ini kalian akan ke mana?"

Kim Jongin bertanya pada keempat temannya sembari menyesap soju dari gelas kecil di tangannya. Pandangannya mengedar menuju satu persatu teman akrabnya.

"Kalau aku tentu saja ke Universitas Nasional Korea."

Itu Kim Joonmyeon, si pemilik rumah tempat mereka berpesta sekarang. Hanya pesta 'kecil-kecilan', dengan soju dan barbecue, serta berbagai macam alkohol dan snack lainnya.

"Wah! Levelmu memang beda, bro. Kalau aku sih lebih memilih ke Universitas Hanyang."

"Aku juga ingin ke Nasional Korea."

Jongin menimpali. Ia sudah berencana untuk melanjutkan pendidikan di tempat itu.

"Aku sih percaya saja kalau Joonmyeon masuk Nasional Korea dan Yifan di Hanyang. Otak mereka berdua cemerlang, tidak seperti Jongin yang bahkan aku ragu kalau dia punya otak."

Mereka serempak tertawa mendengar candaan Oh Sehun, menghiraukan Jongin yang sudah cemberut duluan.

"Memangnya kau sendiri mau ke mana?"

Sehun tersenyum kecil.

"Sama denganmu dan Joonmyeon."

Jongin memukul kepala Sehun dengan sumpit bekas mie instan.

"Dasar tidak tahu diri! Kau juga bodoh, bodoh!"

"Sudahlah kalian berdua."

Joonmyeon beralih pada satu-satunya pemuda yang belum bersuara dari tadi.

"Kalau kamu, Chan?"

Si pemuda bernama lengkap Park Chanyeol itu balik menatap Joonmyeon.

"Sama denganmu."

"Wah ini tidak adil!"

Wu Yifan menggebrak meja. Lalu jari telunjuknya yang panjang yang biasa ia gunakan untuk mengupil itu menunjuk mereka satu persatu.

"Kalian janjian dan tidak mengajak aku?"

"Hahaha bukan. Ini mungkin kebetulan. Aku bahkan berharap kita terpisah karena aku bosan melihat kalian terus."

Joonmyeon dan Yifan tertawa.

"Jangan saja kalian masuk jurusan yang sama denganku. Terutama kamu, Jongin!"

Jongin mengernyitkan dahinya.

"Kenapa?"

"Aku takut kamu akan kecewa kalau hanya aku yang masuk."

Mereka tertawa, kembali mengejek Jongin yang hanya bisa pasrah dikeroyok teman-teman bodohnya.

Teman biadab, monolog Jongin.

"Hey, Chan! Kenapa kamu diam saja dari tadi?", tanya Joonmyeon.

"Biasanya juga yang paling ribut."

"Sepertinya aku lupa sesuatu.", jawabnya selagi mengingat-ngingat sesuatu.

Mereka menatapnya dengan jengah dan Sehun mulai menerka.

"Aku tebak, yang kau lupakan adalah-"

"ASTAGA! AKU LUPA MENGUNCI PINTU!"

Chanyeol lantas menyambar jaketnya dan lari terbirit-birit ke luar. Keempat pemuda yang lain hanya menatapnya dengan pandangan datar.

Say It Out Loud, Byun! [Chanbaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang