Lima

38 8 0
                                    

Hening sejenak. 15 menit lagi jam pelajaran selanjutnya.

" gimana Nadin tadi?" Tanya Alma.

" udah mendingan" jawab Aldi pendek.

"Ooh" Alma menundukkan kepalanya. Aldi masih perhatian ke Nadin walaupun mereka tak memiliki hubungan lagi.

"Nggak kerasa ya, bentar lagi ujian abis itu lulus" Arvind menghela napas pelan.

"Perasaan baru kemarin kita ketemu" Aldi menatap kosong lapangan basket.

"Lo nyambung dimana Vin?" Alma menoleh ke Arvind.

" gue yang dekat sini aja."

" Lo,Di?"

" belum tau, lo kemana?" Aldi menoleh ke Alma.

Alma memejamkan matanya,seraya tersenyum.
"Untuk saat ini gue nggak mau ngasih tau, ntar nggak tercapai" ucap Alma.

" yang jelas,kita selalu kontak kontakan ya" Alma mengacak gemas kedua puncak kepala sahabatnya itu.

Arvind dan Aldi menoleh, tersenyum.

" Gue berharap bisa kayak gini terus" Aldi menghentikan kalimatnya.
" gue nggak mau pisah sama kalian berdua"

Alma mengangguk pelan
" kita nggak akan pisah" Janji Alma.

Arvind yang sedari tadi hanya diam,angkat bicara.
" udah ah, kenapa malah dramatis gini sih?!" Mereka langsung tertawa.

"Ujian Nasional tinggal seminggu lagi kn?"

Alma mengangguk.

"Nggak lama lgi dong berarti" tutur Aldi.

Alma menggenggam erat kedua tangan sahabatnya itu.
" lo berdua do'ain gue ya. Sebenarnya gue udah lama ngambil ancang ancang buat dapetin beasiswa. Kalo ntar diterima,baru gue kasih tau deh tempatnya."kata Alma.

Bel pergantian jam berbunyi. Mereka segera memasuki kelas. Berdoa sedikit.
Semoga jam kosong.

***
Alma memasuki rumahnya. Mama nya sedang memasak di dapur.

Alma menghampiri mama nya dan mengambil sepotong ayam goreng.

Mama memukul pelan tangan Alma.
"Kebiasaan!"

Alma nyengir lebar.
"Rayla udah pulang?"

"Udah,diatas"

Alma menaiki tangga dan masuk ke kamarnya. Tampak Rayla yang tengah rebahan sambil membaca novel.

Alma meletakkan tasnya. Pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka dan berganti baju.

Ia melirik jam. Pukul 5 sore.

" Raa, jogging yuk."

" ogah",tolak Rayla mentah mentah

" diajak hidup sehat nggak mau"cerca Alma.

" nggak lama lagi gue kuliah loh"

" terus?" Rayla masih fokus dengan novelnya.

" Lo nggak mau ngabisin waktu gue masih disini?" Alma membujuk.

Rayla mendecak sebal. Benar juga,tak lama lagi Alma akan pergi melanjutkan sekolahnya.

Rayla mengganti pakaiannya.

" nah,gitu dong. Nggak jauh kok sekitaran komplek ini doang"

Mereka turun dan pamit keluar rumah.

FreundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang