Chapter 6

785 61 3
                                    

27 Agustus 2015
.
.
Ruang keluarga yang biasanya dipenuhi canda dan tawa itu kini sunyi hening.

Yoongi tak pernah bosan sekalipun menatap adiknya yang sedari tadi tertunduk, sejak mereka keluar dari ruang persidangan ia merasa adik bungsunya ini seperti menjaga jarak dan pandangan darinya.

"Yoon, papa mau bicara serius"

Ucapan papanya berhasil mengalihkan pandangan pria itu, ia menatap heran wajah papanya.

"Kamu gak bisa terus begini Yoon, sudah berapa kali kamu masuk ruang persidangan sebagai tersangka karena ulahmu huh?"

"Aku melakukan itu demi-"

"Papa tau.... Yang kamu lakukan memang untuk Yoorin, tapi gak seharusnya kamu nyelesain masalah kayak gitu dengan kekerasan kan?"

"Mereka pantas buat mendapatkannya" Yoongi tak gentar, ia terus berdiri tegap pada pendiriannya.

Yoorin menatap sendu manik mata tajam kakaknya, hatinya mencelos melihat Betapa pria itu menyayangi dirinya tanpa memikirkan dirinya sendiri. Ia kembali menunduk, menutupi wajahnya supaya semua orang disana tak melihat air matanya yang mulai menetes.

"Tapi itu perbuatan yang amat keji sayang, pikirkan dosamu nanti nak" ujar Sara yang kembali minitikan air matanya.

"Aku gak peduli mah, sekalipun aku akan dihukum selamanya di akhirat nantipun aku gak akan peduli!"

"Cukup!! Sekarang kita pikirkan masa depanmu, ditempat ini kamu udah gak bisa menjalani kehidupanmu seperti biasanya... Nerusin perusahaan juga sekarang kamu gak akan bisa, nama kamu itu udah buruk" Shogi memberi jeda, mencoba memikirkan solusi dari masalah ini. "Salah satu solusinya kita harus pindah dari negara ini, papa gak bisa meninggalkan negara ini karena Papa harus bersihin nama Perusahaan yang sudah ikut tercemar karena ulahmu itu"

"Kebetulan perusahaan kita baru bikin cabang di Newyork, mama mau mengangkat cabang itu" Jelas mamanya.

Yoongi hanya diam dan menyimak ucapan kedua orang tuanya.

"Mama pengen bawa kalian bertiga tapi mama takut gak bisa memperhatikan kalian dengan benar, jadi... Mama akan membawa satu atau dua orang saja" tambah wanita itu.

"Dan kamu pasti akan ikut Yoon" tambah Shogi.

Yoongi mengalihkan pandangannya pada Yoorin, baru saja ia ingin menyanggah papanya mendahului.

"Dan diantara kalian berdua ada yang ingin ikut?" Tanya sang ibunda menatap bergantian Yoorin dan Chanyeol.

"Chanyeol sama aku saja Sayang, karirnya ada disini" ucap Shogi. Ia menatap putri bungsunya yang sedari tadi melamun. "Yoorin, kamu mau ikut Papa sama Bang Chan atau Mama sama Kak Yoon hmm?"

Yoorin menatap mata Yoongi yang terlihat sedang memaksanya untuk memilihnya.

"A-aku..."

"Gak akan lama kok sayang, sampai masalah kakak sudah mulai hilang" nanti kita balik bareng-bareng lagi.

"Yoorin mau.... Mikir dulu ya mah pah" ucapnya dan pergi meninggalkan ruang keluarga itu.

*
*
*

"Yoorin"

Tubuh gadis itu langsung menegang mendengar suara berat Kakaknya, ayunan panjang yang ia naiki juga langsung bergoyang. Ia menatap kakaknya yang juga sedang menatapnya.

"Kamu gak ada niatan milih Chan kan?" Ucap kakaknya to the point.

Gadis itu tak menjawab, ia malah membuang mukanya ke rumput basah dibawahnya.

My Big Brother [Min Yoongi] REVISI✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang