Slide 15 [End]

866 51 2
                                    

27 Agustus 2020
.
.
Aroma Khas Rumah sakit langsung memenuhi indra penciumannya ketika ia membuka matanya, Yoongi memperhatikan keselilingnya... Warna Putih memenuhi Ruangan Itu.

Ia memegang kepalanya yang berbalut perban, Kepalanya terasa Berdenyut ketika ia menggerakannya. Memaksa untuk mengingat membuatny baru teringat tragedi tadi pagi, dilihatnya Jam Dinding yang menunjukan pukul sembilan malam. Selama itukah ia tak sadarkan diri?

Kwahatir dengan keadaan Yoorin saat ini membuatnya bergegas bangkit dari tidurnya tanpa mempedulikan Kondisi tubuhnya yang masih lemah, ia Mencabut selang infus ditangannya dengan paksa membuat darahnya mengalir dari Bekas Jarum Infus itu.

"Tuan, anda ingin kemana? Kondisi anda masih lemah, lebih baik anda beristirahat dulu"

Ucapan Suster yang tiba-tiba masuk keruangan itu dianggap angin lalu olehnya, ia memakai sandal rumah sakit dan berjalan menuju pintu.

"Tuan..."

"Dimana adikku?"

Suster itu tergugup ditempatnya, ia bingung harus memberitahukan keadaan adik pria itu atau tidak.

"Tak ingin memberitahu? Ku cari sendiri"

"Di ruang ICU Tuan"

Yoongi hanya berdeham dan berlalu dari tempat itu, kakinya melangkah cepat bahkan bisa dibilang ia sedang berlari saat ini. Sesekali ia berhenti ketika berpapasan dengan suster untuk menanyakan Letak Ruang ICU yang merawat adikknya.

Ketika sampai di lobi depan ruang Adikknya dirawat ia terhenti karena pemandangan yang ia lihat, semua anggota keluarganya berkumpul didepan ruangan itu. Baekhyun, Chanyeol dan seluruh teman segrupnya juga ada disana.

Bukan karena melihat semua orang berkumpul disana ia jadi terhenti, tapi karena hampir semua dari mereka sedang menangis tersedu-sedu disana. Ibunya terus menangis kencang dipelukan ayahnya, Chanyeol Dan Baekhyun terlihat sangat Depresi, Dan Jungkook yang menangis di pelukan Taehyung.

Ketika Matanya bertemu pandang dengan Baekhyun, amarah yang ia tahan dari kemarin sudah tak terbendung lagi. Ia langsung memukul Wajah Baekhyun Bertubi-tubi, menulikan telinganya saat semua orang disana menyuruhnya berhenti.

"Brengsek! Gara-gara lu Yoorin jadi gini! Gue gak akan Ampuni lu Byun Baekhyun!" Baekhyun mencoba menghindar dari serangan Yoongi.

"Kak Yoongi! Udah! Cukup kak! Baekhyun gak salah!"

Chanyeol mencoba menarik tubuh Yoongi menjauh dari Sahabatnya, tapi tak bisa Karena Yoongi sudah dilingkupi oleh amarahnya.

"Terus pukul gua! Gue juga dah gak niat lanjutin hidup ini!" Seru Baekhyun, kakinya sudah melemas membuat tubuhnya melorot ke lantai. Walaupun kondisi Baekhyun sudah seperti itu, Yoongi masih belum puas untuk melampiaskan amarahnya.

"Kak! Udah! Baekhyun bisa mati"

"DIAM KAU!"

Didorongnya tubuh Baekhyun yang sudah lemas, ia menghampiri Chanyeol dan mencengkram Kerah baju adiknya itu.

"Yoongi! Apa yang kau lakukan?!" Jerit Sara melihat kedua putranya seperti itu.

"Lu punya otak gak sih Chan?! Yoorin itu adek Lu! Bisa-bisanya lu punya otak licik ke adek lu sendiri Chan!"

"Lu nuduh gue?! Gue juga adeklu bang! Kok bisa lu nuduh adek lu sendiri yang enggak-enggak"

"Nuduh? Gw denger sendiri yg lu omongin sama Baekhyun kemarin!"

Chanyeol mendorong dada Yoongi dengan Keras, ia ikut mencengkram kerah Baju Yoongi.

"Makanya jadi orang jangan gampang berpikiran negatif bang, yang gue omongin sama Baekhyun Waktu itu adalah rencana Kita berdua untuk bikin kejutan"

My Big Brother [Min Yoongi] REVISI✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang