Slide 13

577 42 0
                                    

27 Agustus 2020
01.00
.
.
"Hati-hati ya oppa, ini udah tengah malem banget soalnya"

Jungkook melayangkan senyum manisnya, ia mengusap pucuk kepala Yoorin penuh sayang.

"Nee Chagia, cuma ke Mini Market situ doang kok ngapain khawatir"

Yoorin mengangguk, entah mengapa dirinya terus merasa risau seperti tak rela jika jungkook keluar dari rumah ini barang sebentar saja.

Sepeninggalan Jungkook Yoorin tak hentinya terus berjalan kesana kemari, kakinya ingin terus melangkah tanpa henti.

"Sayang sudahlah, Jungkook seorang pria dia pasti akan baik-baik saja" ujar Ayahnya yang lelah melihat anaknya mondar-mandir seperti setrikaan.

"Tapi aku merasa tak enak dari tadi"

"Lagian kok kamu gak nyediain Pembalut sih? Biasanya pembalut selalu kamu sediain"

Yoorin menghampiri ibunya dan memeluk wanita itu dengan erat. "Justru itu mah, Yoorin inget banget kok persedian pembalut Yoorin tuh kemarin masih banyak! Tapi tadi tuh satupun gak ada, kaya ada orang yang nyuri"

Chanyeol tertawa mendengar ucapan Adiknya. "Siapa coba yang mau nyuri Pembalut sih dek? Kurang kerjaan amat, kamu lupa kali kalo pembalut kamu tuh emang udah habis"

Perhatian Yoongi yang sebelumnya hanya tertuju Pada Yoorin kini beralih ke adik laki-lakinya itu, ia menatap pria itu dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Apa yang sebenarnya kau rencanakan, Min Chanyeol?" Gumam Yoongi.

*
*
*

Langkah jungkook kembali terhenti untuk kesekian kalinya, ia memperhatikan jalanan sunyi itu. Setelah merasa tak melihat apapun ia kembali melanjutkan langkahnya, indra pendengarannya ia tajamkan ketika mendengar suara langkah kaki itu lagi.

Segera ia berbalik untuk mengetahuinya, namun seperti sebelumnya... Yang ia lihat hanya jalanan kosong.

"Siapa disana?! Aku tau ada yang sedang mengikutiku disini! Keluar!"

Tak ada jawaban, hanya suara serangga malam yang terus berbunyi. Tubuhnya tersentak ketika ia berbalik, segerombolan pria yang bahkan tak bisa ia hitung berapa jumlahnya berdiri dihadapannya dengan Smirk diwajah mereka.

Merasa itu adalah alarm berbahaya Jungkook berbalik hendak melarikan diri namun langkahnya kembali terhenti, dibelakangnya juga ada banyak segerombolan pria juga ternyata.

"Kalian mau apa hah?!"

"Menurutmu?" Jawab salah satu dari mereka, sepertinya pria itu adalah pemimpin dari kawanannya.

Pria dengan hoodie hitam, topi hitam, dan masker hitam itu mendekatinya. Jungkook tak bisa mengenalinya karena seluruh wajahnya tertupi oleh rambut dan masker hitamnya. Tapi Jungkook merasa seperti mengenali suara pria itu.

"Menurutmu apa yang akan kami lakukan jika menemui artis papan atas sepertimu...." Pria itu menjeda kalimatnya, membuka masker yang menutupi wajahnya Dan itu berhasil membuat Jungkook naik pitam dibuatnya. "....Jeon Jungkook?"

"Dasar keparat! Apa yang Kau inginkan?!"

"Bawa dia" titah pria itu kepada seluruh anak buahnya.

"Jawab aku! Apa yang kau inginkan bedebah!" Jungkook mencoba melawan anak buah pria itu yang ingin membawanya, ia lengah ketika salah satu lawannya menyuntikan obat bius pada tubuhnya.

My Big Brother [Min Yoongi] REVISI✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang