16

3.5K 372 12
                                    

Semuanya berjalan baik, mulai dari kesehatan Chan, hubungan Minho dan Jisung, tapi tidak juga dengan Bangchan dan Jisung. Jisung tetap tinggal di rumah nenek park, membuat Chan sedih tapi apapun keputusan Jisung dia harus terima.

"Udah siap?"

"Eungg"

Chan tiap hari menjemput Jisung sekolah dan pulangnya sering di antar Minho, Jisung seperti mempunyai 2 bodyguard yang sedang memperebutkan nya.

Minho yang emang otaknya nganu tidak kenal tempat dan waktu sembarang memeluk Jisung sampai menggendong nya memutar-mutar layaknya film India, Jisung sebenarnya malu mempunyai pacar seperti Minho yang kelewat sudahlah tidak bisa dijelaskan, tapi lebih banyak sayangnya haha.

"Ho kesian Jisung pusing nanti woi!"  Teriak Bangchan mengejar duo bucin itu

"Apaan dah jijik gue liatnya" monolog Felix yang melihat adegan Minho dan Jisung

"Gue mau bales dendam kali ini, bisa-bisanya dia minta belas kasihan sama kak Changbin sampe kak Changbin berani marahin gue"

Flashback on

BRAK!!

"Felix!"

Changbin berteriak

"K-kakak kenapa?" Jawab Felix takut saat menghampiri Changbin yang masih didepan pintu

"Kakak udah pernah bilang jangan coba-coba nge-bully orang Felix, kakak ini wakil ketua kedisplinan kakak malu kalo kamu ketauan nge-bully anak orang"

"Hah? Kak Changbin tau darimana?" Pikir Felix

"Felix, kakak yakin banget kamu orang baik, berhentilah mencari masalah hmm? Atau kamu mau kakak hukum?"

Felix menggeleng takut, dia trauma sekali dengan hukuman Changbin

"Kamu jangan ya Felix.." Changbin mengecup dahi Felix

Felix mengangguk. Sebenarnya Felix tidak terima atas penyataan Changbin yang menyebut dirinya akan malu jika Felix melakukan pembullyan, apa prioritas Changbin masih harga dirinya sampai saat ini? Karena Felix selalu kena omel Changbin jika tidak disiplin dalam hal apapun kadang kala juga bukan omelan saja yang Felix terima hukuman pun berlaku untuk kucing nakalnya Changbin.

Flashback off

Felix merasa di jatuhkan oleh Changbin karena Jisung, yang mengadu pada Changbin itu menurut Felix

Jisung berjalan santai melewati Felix yang telah menunggunya di depan kelas

"Dasar pengadu" kata Felix

Jisung pura-pura tak mendengar suara Felix dan memilih meneruskan jalannya

Pelajaran sudah dimulai, Jisung mengangguk paham saja saat guru menjelaskan lama-lama Jisung mengantuk, untuk keluar dari kelasnya mencuci mukanya bukan waktu yang tepat sekarang karena pelajaran nya sebentar lagi akan berganti

Pelajaran sudah berakhir sebelum gurunya datang Jisung cepat-cepat kekamar mandi dulu untuk mencuci muka nya, Felix yang melihatnya mengikuti Jisung untuk menjalankan aksinya, disini teman Felix Seungmin dan Jeongin tidak ada yang tau atas rencana Felix sekarang

Jisung menunduk kan kepala tanpa melihat kaca besar didepannya dan langsung membasuh kan muka nya

"Shh lepasin!!" Teriak Jisung saat seseorang menarik rambutnya Jisung terlihat memejamkan matanya karena ia tau apa yang  dihadapannya

"Lo ngemis belas kasihan ya sama kak Changbin, miris banget hidup Lo sumpah"

Ah Jisung mengenali suara ini

"Apa maksud kamu? Tolong lepasin!" Jisung memegang tangan Felix yang di kepalanya namun Felix dengan cepat menahan tangan Jisung dan dikunci kan nya kebelakang

"Akhh sakit fel" Jisung merasakan tangannya seperti dipelintir

"Ini belum seberapa sakitnya sama gue yang ngeliat kak Changbin akhir-akhir ini jauh sama gue Han Jisung!" Ditambahnya lagi tarikan rambut Jisung

Membuat Jisung sedikit membuka matanya, dia melihat dirinya yang menyedihkan lemah tidak bisa melawan orang yang menyakiti nya, nafas nya mulai tak beraturan

"C-cukup fel"

Felix menulikan telinganya

"Lo liat diri lo sendiri Jisung, lo emang semenyedihkan itu sampe harus minta belas kasihan sama orang lain!"

Dengan bodohnya Jisung benar-benar menatap dirinnya

"Benar kata Felix aku menyedihkan, sampai aku tidak tau dimata letak kebahagiaan yang sesungguhnya aku tak melakukan apapun saja sudah sangat menyedihkan seperti sekarang, aku orang yang lemah hingga semua mengasihani ku, apa kak Chan dan kak Minho sebenernya hanya kasian dengan ku?"

Pikiran Jisung membuyar ia menatap lekat dirinya dikaca memori yang baru saja terjadi memori yang dulunya tidak pernah lagi terlintas semua kembali menyiksa Jisung dengan cepat, Jisung kembali sadar saat nafas nya mulai terasa akan habis

"Lo tau Jisung Lo menjijikan! Lo emang gak pantes punya orang terdekat karena pasti alasan mereka deketin lo cuma kasian! CUMA KASIAN HAN JISUNG!"

"ARGHHHH"

Teriakan Felix tadi membuat Jisung membrontak, Felix malah memperkuat jambakan dan juga tangan Jisung.

"Kenapa ? Kenapa Lo marah ? Lo gak terima kalo apa yang gue omongin itu bener ? Lo baru sadar hah!"

Jisung tak kuat lagi

BUGH!

Jisung melepaskan jambakkan Felix dengan menundukkan kuat kepalanya hingga terbentur di permukaan wastafel yang sangat keras itu, Felix terkejut darah mulai mengalir di kepala Jisung. Jisung terjatuh keadaan sudah kacau sekali nafas yang tak beraturan, darah yang mengucur deras

"T-tolong" Jisung masih meminta tolong dengan orang yang melihat nya takut sekarang

Felix segera meninggalkan toilet, mengubah raut wajah takutnya dengan sempurna seperti tidak terjadi apa-apa.

"Felix kamu darimana?" Tanya guru yang sudah lama dikelasnya

"Felix sakit perut Bu, jadi abis bab tadi heheh" Felix menggaruk tengkuknya

"Kembali ketempat dudukmu cepat"

"Baik Bu"

Felix duduk dengan helaan nafas yang panjang

"Kok gue jadi takut gini, Jisung gak akan mati kan?" Lirih Felix

Disisi lain Jisung mati-matian menjaga kesadaran nya

"K-kak Chan .."

"K-kak Minho..."

"J-jisung s-sakit"

Tak lama Jisung mendengar derap langkah seseorang








































































































































































"ASTAGA JISUNG"

M I R R O R Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang