Jisung dan Chan sudah berada di apartemen nya sekarang Chan sedang mandi dan Jisung sedang membereskan barangnya.
"K-kak c-chan" panggil Jisung mengetuk pintu kamar mandi Chan
"Oiii kenapa ji?"
"K-kak Chan k-keluar d-dulu"
Ceklek.
"Kena- eh kenapa ini kok nangis nangis gini" tanya Chan khawatir
"Hikss, jiji minta t-tolong dong kak i-itu di lepas aja" rengek nya sambil menunjuk ke arah barang yang di tangisinya
"Lho kenapa terus kalo gue mau berkaca gimana?" Tanya Bangchan heran
"Hhmm ya-yaudah g-gausah" Jisung tak mau berdebat dengan Bangchan takut Chan akan marah
"Gue lanjut mandi dulu"
Jisung kembali menata barangnya menunduk agar tidak melihat barang itu.
Kaca di apartemen Chan sangat besar dan itu terletak di dinding yang selalu saja menjadi tempat lewat orang di apartemen, jadi setiap Jisung harus keluar kedapur harus melewati kaca besar itu
"Mau makan apa ji?"
"Terserah kakak aja"
"Kakak delivery ya, kamu mandi dulu sana"
"Iya kak"
Jisung dengan cepat mengambil handuknya dan masuk kedalam kamar mandi, baru sekarang dia merasa canggung dengan kakaknya itu.
"Aish kenapa tempat ini banyak sekali kacanya" kata Jisung frustasi
Dia juga melihat kaca di kamar mandi Chan dan itupun cukup besar, Jisung rasanya ingin mati saja saat ini bagaimana dia beraktivitas dengan bebas lain lagi dengan rumah nenek Park hanya di kamar nenek Park yang mempunyai kaca.
Selesai dari mandinya Jisung
PRANG!!!
"bangsat!"
Jisung meninju kaca di kamar mandi Chan
"Dasar ga guna! Kenapa aku harus hidup kaya gini!"
Jisung melihat kearah kaca menatap nya dengan kebencian dia melihat wajahnya yang benar-benar membuatnya muak. Tak lama bayangan itu muncul Jisung merasakan pening nafasnya tak teratur, Jisung terjatuh dan berusaha keluar dari kamar mandi.
Setelah Jisung berhasil menggapai pintu nya tapi Jisung tidak berhasil mempertahankan kesadaran nya, Jisung tergelak tepat di depan pintu dengan setengah badannya masih berada di dalam kamar mandi.
Ngetik apalah -_-
"Ji!! Udah belum mandinya?" Teriak Bangchan yang baru saja mengambil pesanan nya
"Jiji!!" Teriak Bangchan yang masih menyiapkan makanan mereka
Bangchan yang tak mendapati sahutan dari Jisung Bangchan segera menyusul Jisung
"Jisung" panggil Bangchan
"Astaga Jisung" teriak Bangchan khawatir karena melihat Jisung tergeletak di lantai dengan darah yang mengalir di tangannya
"Ji, jiji bangun" Bangchan menopang kepala Jisung
Bangchan segera mengangkat tubuh Jisung menuju ranjangnya
"Ji.. jiji bangun ji" Bangchan masih berusaha membuat Jisung sadar
Bangchan masih dalam keadaan tenang walaupun khawatir sangat luar biasa, Bangchan membersihkan luka di tangan Jisung dan mengambil serpihan kaca yang masih tertancap.
"Shhh" rintih Jisung
"Jiji kamu udah bangun?"
Bangchan langsung menyudahi kegiatan nya dan beralih ke Jisung
"K-kak"
"Kenapa kenapa?" Tanya Bangchan sambil mengelus kepala Jisung
Terlihat Jisung tampak susah dalam bernafasnya
"Ji, kamu kenapa?" Bangchan makin khawatir
Jisung menunjukkan bahwa dirinya menginginkan sesuatu tapi Jisung tak mampu berbicara karena pernafasan nya terganggu
"Ji, pelan-pelan coba" kata Bangchan berusaha menenangkan Jisung
Jisung yang kesal dengan Bangchan yang tak mengerti maksud nya memberontak, dia berusaha berdiri untuk mengambil apa yang dia maksud
"Ji, mau kemana?" Bangchan masih tenang dia mengikuti kehendak Jisung saja
Jisung sampai pada tas yang selalu di bawa nya, tapi sayangnya dia tidak menemukan barang yang ia inginkan. Jisung merasa semakin sesak, kepalanya sakit, tapi Jisung masih ingin bertahan dia takut kalau semua orang akan menilainya lemah
"Ji, jiji" Bangchan menghampiri Jisung yang duduk dengan tubuh bergetar
Bangchan tidak mengerti dan makin takut
"Halo ho"
"Woi kenapa?"
"Lu di apart kan? Tolongi gue"
"Oke gue otw"
Tut
Bangchan menelpon Minho untuk membantunya membawa Jisung kerumah sakit
"Ji, kita kerumah sakit ya. Tahan bentar ya"
Jisung hanya mengangguk dalam pelukan Chan
Tak lama Minho datang
"Kena– Chan kenapa ni anak dimari, chan Chan dia kenapa?"
"Tolongi gue bawa dia kerumah sakit, gue ambil mobil dulu bawa dia tolong ho"
"O-oke" dengan cepat Minho mengambil posisi Bangchan
Bangchan pun cepat bergegas mengambil mobilnya di basemen
"Lu kenapa ihh?" Tanya Minho heran karena Jisung sangat kacau
Jisung hanya mengeratkan genggaman nya di lengan Minho, yang menandakan bahwa dia sedang kesakitan.
Minho mendongak kan kepala Jisung dan merapikan rambutnya, Minho merasa kasihan karena keadaan Jisung yang sangat mengkhawatirkan
"Hngg imut" lirih Minho
Masih sempat2nya kau bapak kocheng!
Jisung mulai menutup matanya melonggarkan cengkraman nya
"Woi, woi jangan mati dulu elahhh, dibilang imut bukannya seneng" Minho berteriak heboh
Dengan cepat Minho mengendong Jisung dengan ala bridal
"Berasa ngendong kucheng gue njir enteng amat dah"
Untunglah Minho cepat berlari dan bertepat dengan Bangchan yang sudah keluar dari basemen.
Minho membuka pintu belakang Bangchan dengan cepat
"Chan cepet, ini anak udah gak sadar"
"Ck, sial!" Umpat Bangchan
Kenapa Bangchan jadi marah?
...
Gatau deh, besok aja dilanjutin
Hehehe :v
KAMU SEDANG MEMBACA
M I R R O R
Fanfictionminsung area bxb ? homophobic go away pelass story about esioptrophobia.