19

3.7K 334 8
                                    

Changbin kewalahan dengan keadaan Felix sekarang, dengan buru-buru Changbin memakaikan baju Felix dan membawanya kerumah sakit tidak peduli apa yang akan menjadi data Felix saat dokter tanya.

"Lho kak Changbin? I-ini Felix kenapa?" Tanya Jeongin yang baru saja sampai

"Nanti aja Jeong gue jelasin, sekarang gue mau ke rumah sakit dulu"

"Biar Jeongin yang bawa mobil ya jangan kakak nanti gak konsen"

Changbin hanya mengangguk dan berlari cepat ke mobil nya disusul juga oleh Jeongin. Selama diperjalanan Changbin rasanya ingin menangis, tangan Felix sudah mendingin dia takut terjadi yang tidak diinginkan oleh Changbin. Changbin kacau pikirannya kacau menyesal dengan apa yang dilakukannya tadi, dia menyesal tidak percaya dengan Felix saat Felix sudah jatuh di hadapannya.

Jeongin merasa iba melihat Changbin yang terus mengecup kedua tangan Felix, Jeongin bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi, Jeongin juga bingung dengan keadaan mereka yang berantakan dan bau amis yang sangat menyeruak Jeongin pun mencium bau alkohol, masa iya kak Changbin minum?

Sesampainya dirumah sakit, Changbin tak henti-hentinya berjalan sana sini mencari ketenangan.

"Kak duduk dulu, jangan kaya orang bego" ujar Jeongin

"Gue takut Jeong"

"Ck, gue gatau kalo kakak sesayang itu sama Felix, tapi kenapa Felix kaya gak pernah bahagia di hidupnya"

Changbin tak mengerti apa maksud Jeongin.

"Maksud lo?"

"Gue gak tau kapan terakhir gue liat Felix selalu sembunyi gue liat Felix nangis sambil megang kepalanya kak dan itu keliatan sakit banget, selama ini gue liat Felix orang yang paling periang dibalik itu semuanya salah"

"Jadi Felix sering sakit kepala kaya gini?"

"Gue rasa gitu kak, Seungmin juga pernah liat kaya ada noda darah gitu di sekitaran hidungnya yang kami berpikir nya paling berantem dikit"

"Aiishh bodoh bodoh Changbin lo bodoh banget!!" Kata Changbin sembari memukul dinding yang tak berdosa itu

"Keluarga pasien Felix"

Changbin menoleh

"Saya dok"

"Felix didiagnosa kanker otak stadium 3 untuk kedepan nya bisa direncanakan oleh keluarga pasien, saya harap anda mengambil keputusan yang baik sebelum semuanya terlambat"

Changbin tidak percaya dengan apa yang ia dengar, Jeongin pun begitu ingin rasanya memukul dirinya sendiri apa gunanya dia selama ini.

"Felix.." lirihnya

.

"Kak, gak sarapan ?" Tanya Jisung

"Nanti ji tunggu Minho balik sini lagi"

"Kak, sebenernya gakpapa kalo kakak sekolah bolos mulu padahal udah kelas akhir"

"Kakak udah takut ninggalin kamu sendirian, nanti terjadi apa-apa lagi" ucap Bangchan

"Cih, orang jiji gakpapa kok"

"Gakpapa apanya ini kalo masalah ini papa bisa tau gimana bisa dibawa kamu ke Australia mau emang? Kakak pisahin kamu dari kak Minho mau?"

"Kok bawa kak Minho! Bilang aja kak Chan iri kan gara-gara Jiji pacaran ih pake di jadiin anceman"

Bangchan sudah misuh-misuh saat mendengar penuturan Jisung

BUGH

"Lho Changbin? Ngapain disini?" Tanya Minho

Minho dan Changbin tak sengaja bertabrakan di lorong rumah sakit

"Felix, disini" jawabnya datar

"Hah maksud lo Felix juga dirawat?"

"Iya ho"

"Lah gimane ceritanya?"

"Ya sakit lah goblok kalo gak sakit ya kaga disini, otak lo kemana hah udah 3 tahun sekolah, heran gue"

"Haha ya maksud gue sakitnya sakit apa bin"

"Aib keluarga"

"Dih paan dah"

"Udah gue mau beli makan, sekalian salam buat Jisung sama Chan"

"Yoooo"

Mereka berpisah Minho menuju kamar Jisung, Changbin menuju kantin untuk sarapan

"Kok diem-dieman gini" kata Minho saat masuk kekamar Jisung

"Kak Chan tu nyebelin!"

"Hahaha nyebelin kenapa sayang.."

"Hihihi nyibilin kinipi siying, jijik gue jing!"

"Kan liat kak, gitu kan kak Chan" kata Jisung sambil melirik kearah Bangchan

"Gue pulang dulu ho mau mandi"

"Gak sarapan dulu ini gue udah beli sarapan"

"Kaga makan aja lu sama tupai onoh noh!" Bangchan memakai jaket nya dan keluar dari kamar Jisung

"Dih, si Chan ngapa dah?" Tanya Minho

"Jisung mau makan lagi?"

"Gak, kakak aja, Jisung udah kenyang"

"Yaudah kakak makan dulu ya"

Jisung mengangguk

"Oh iya Felix juga dirawat disini"

"Hah? Sakit apa kak?"

"Gatau Changbin gak kasih tau soalnya"

"Ih Jisung mau jenguk nanti kak, boleh ya?"

"Gak! Dia yang udah bikin kamu begini masih sempat-sempatnya mau jenguk gak boleh"

"Kak, Felix tu temen Jisung satu kelas pula kan kebetulan juga Jisung disini jadi jenguk nya deket"

"Ck, kalo aku bilang enggak ya enggak!"

"Yaudah kalo gak boleh, kakak juga gak boleh disini, keluar sekarang juga kak!"

"Kamu serius ji?"

"Iya aku serius sekarang kakak keluar! Atau aku yang keluar" Jisung turun dari ranjangnya mendorong tiang infusnya

"JISUNG!" bentak Minho

Jisung tidak peduli, dia masih berjalan dan sedikit lagi akan membuka pintu Minho dari tadi masih duduk memperhatikan Jisung

"Jisung kalo kamu beneran keluar dari kamar kamu, kamu bakal kakak hukum!"

Jisung membuka pintunya

"Terserah!"

Lalu menghilang dari hadapan Minho

"Dasar tupai nakal" kata Minho

 

M I R R O R Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang