Perjalanan nya selama 4 jam Bandung-Jakarta saat lah tiba keluarga mita di depan rumah keluarga Angga,Namun nampak jelas wajah mita yang menunjukan kegelisahan.
"Ya ampun sayang,baru depan pintunya aja kamu udah keringetan gini. Percaya sama mamah kamu akan baik-baik aja." ucap mamahnya meyakinkan mita sambil menghapus keringat yang ada di pelipisnya.
Setelah itu sang papah menekan bel rumah keluarga Angga, tak lama kemudian pintu terbuka dan muncul pria dan wanita paruh baya tersenyum ramah langsung memeluk kedua orang tua mita.
"Akhirnya sampai juga dari tadi kami nunggu banget tamu spesial ini." ucap wanita paruh baya itu tersenyum sangat bahagia.
"Mita?ini Renmita kan? Udah dewasa kamu yah,ya ampun makin cantik." sambung wanita itu memuji mita.
Mita pun mencium punggung dua orang paruh baya itu."Ya sudah kita langsung masuk aja,biar lebih enak kangen kangenan nya" ucap pria itu mempersilahkan tamu nya masuk.
Setelah duduk di meja keluarga Angga yang penuh dengan berbagai macam makanan mita menyelusuri setiap inci ruangan yang sudah berbeda sekali dari enam tahun yang lalu ketika mita masih hadir di tengah tengah keluarga Angga.
Tiba tiba seorang pria lebih tua dua tahun dari mita muncul menuruni anak tangga sambil menatap mita dengan tatapan sinis.
"Rival,sini nak. om Ando dan tante Arum udah dateng..bahkan mita juga ada,bukanya pas kemarin kamu nanya kapan mita dat...
"Rival mau pergi sama Zahra." potong rival cepat.
"Kamu tau kan cara buat ngehargain tuh gimana?kamu udah dewasa rival.,gak perlu kan papah ajarin lagi dari awal!." ucap papah nya tegas menahan marah melihat kelakuan anaknya.
Tidak menjawab perkataan papahnya rival pun berlalu begitu saja keluar rumah dan tidak perduli walaupun papahnya terus memanggil nama " Rival".
"Udah pah sabar,tahan emosinya. mending kita lanjut makan malam yang sempat tertunda ini. Ando,Arum aku minta maaf ya atas kelakuan rival barusan." ucap wanita itu dengan tatapan merasa bersalah.
"Gak apa apa Triya,justru saya yang minta maaf, gara gara kehadiran kami jadi buat keluarga kalian agak kacau." ucap papah mita.
"Udah gak usah di perpanjang masalahnya, kita mulai makan malamnya lupakan yang barusan anggap aja gak pernah terjadi" ucap Angga tersenyum ramah.
Suasana damai pun tercipta dengan obrolan mereka dan candaan kecil yang di buat oleh Angga.
Berbeda dengan mita yang hanya diam memikirkan seseorang yang beberapa jam lalu pergi karna kehadiran nya.
***
Pagi ini kedua orang tua mita akan kembali ke Bandung, Hati mita tidak tenang dari malam hingga pagi ini.
"Pah,mah?gimana kalo seminggu lagi disini." tawar mita dengan tatapan sedih.
"Iya Ando,arum stay disini dulu sampe mita puas kangen kangenan sama kalian." ucap Angga tersenyum.
"Saya masih banyak kerjaan yang harus di kerjakan ga, Lagian ini untuk kebaikan mita juga biar gak manja terus deket deket sama mamahnya." Canda papahnya.
"Hahahaha..Ada ada aja kamu do,liat tuh mita pipinya udah merah nahan malu." Ucap Triya Tertawa melihat wajah mita yang menurutnya lucu.
"Dia emang gitu gampah blush.."
"Papah.."
"Papah udah kasian mita.." lerai mamahnya.
"Hmm,,tapi gak apa apa kan kalo mita sementara di rumah kalian dulu?." sambung mamah mita hati hati.
"Ya ampun arum..kamu ini kaya sama siapa aja,kamu itu sahabat terbaik aku dan mita itu udah aku anggap anak sendiri,jadi kamu gak usah khawatir,mita aman disini." ucap triya tegas.
"Iya,kami sangat senang kalo mita tinggal disini." Ucap Angga tersenyum.
Mita lagi lagi hanya diam, mencerna kata kata para orang tua.
Tinggal di rumah om angga dan tante triya bukan hal yang baik,batinnya
"Gimana mit?kamu setuju?" tanya papahnya menyadari mita hanya diam dari awal percakapan mereka.
"Kayanya gak usah deh pah,mah. Aku ngekos aja,biar gak terlalu ngerepotin om angga dan tante triya.
Maaf ya om,tante." jelas mita dengan sopan."Ya ampun sayang,kamu gak ngerepotin sama sekali kok." ucap triya memeluk mita.
"Tapi maaf ya tante..aku ngeKos aja, lagian aku ada temen kok di jakarta satu kampus pula." Tolak mita sopan tidak mau menyinggung perasaan triya yang sudah baik mau menggajak mita tinggal di rumahnya.
"Sayang..mamah khawatir,mamah mohon ya tinggal disini dulu. Kamu kan belum tau banyak banget tentang jakarta,kalo kamu udah agak lama kamu baru mamah izinin buat ngeKos." Ucap mamahnya dengan raut wajah khawatir.
Tanpa penolakan mita pun mengangguk dan tersenyum.
Aku gak boleh buat papah sama mamah khawatir,batinnya.
"Yaudah,kalo gitu papah sama mamah langsung berangkat ya. Jangan nangis,inget umur." canda papahnya.
"Ihh papah.."
"Tuh kan mulai manjanya."
"Pahhh..."
"Udah udah. Sayang, pokonya jaga diri baik baik,jaga kesehatan,kalo ada apa apa hubungi papah,mamah juga om angga dan tante triya oke?" Ucap mamahnya memberi perhatian dan arahan.
"Siap mah!!!" jawab mita sambil hormat di hadapan mamahnya.
"Yaudah papah dan mamah berangkat ya." izin papahnya kepada mita.
"Angga,Triya. Terima kasih banyak ya kami langsung berangkat,Asallamu'alaikum."
ucap papah mita dan pergi menuju mobil.--------------
semoga suka dan bermanfaat.
Ehh di follow ig ..
@Putri.Alnn
Tengkyuuu..
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe√
General FictionJangan Di buka sekarang.nanti bakal ada saat nya,dan lo bakal tau semua. •Dari gue yang huruf belakang nya L• Mita bingung dengan isi surat itu tapi setelah nya ia tersenyum sangat bahagia. "Kak Rival dari dulu emang paling bisa buat jantung aku ga...