Tujuh

20 3 3
                                    

Setelah itu mita masuk ke ruangan dimana Livia di rawat.

Nampak Livia sedang duduk bersandar di  ranjangnya, sambil memainkan ponsel.

"Gimana keadaan kamu?."

Tatapannya beralih ke mita,"Baik donggg,gue kan strong Girl." jawab livia tersenyum.

"Hm..Bay the way, Thanks ya udah mau nolongin gue." sambungnya lagi.

"Iya sama sama, lain kali lebih hati hati ya. Jangan jalan sendiri juga." ucap mita memberi perhatian.

"Hehe iya iya. oh iya,kita belum kenalan, gue Livia.?"

"Mita."

"Lo Dari SMA mana?." tanya Livia

Ya allah sekecil itu kah aku? Sampe di bilang anak SMA?

"Aku mahasiswa di universitas Global Jakarta." ucap mita tersenyum

Mendengar itu, wajah livia berubah kaget.

"Eh, sorry..gue kira lo anak SMA." ucap livia sambil terkekeh geli.

"Gak nyangka ya, kita satu kampus. Gue kuliah disana juga, Jodoh apa ya." sambungnya lagi.

"Wah, kamu kuliah disana juga Jurusan apa?." tanya mita antusias.

"Gue Jurusan sastra."

"Sastra? Bener, wahhhh..samaa." ucap mita sangat antusias.

Livia hanya melongo menatap mita yang begitu antusias.

"Eh, lo kenapa siii? Seneng amat." ucap livia dengan tatapan bergidik ngeri.

"Ya seneng aja, bakal punya temen baru."

"Emang lo gak punya temen apa?." tanya livia.

"Punya sih, tapi akhir akhir ini dia sibuk sama pacarnya. Aku tuh orangnya susah beradaptasi." curhat mita tiba tiba.

"Udah deh, gak usah so sedih. Males gue liatnya." ucap livia.

Mita menatap livia dan memajukan bibirnya beberapa senti,"kamu kok gitu sih..lagi sedih nih ceritanya."

"Ya makanya jangan sedih, gue gak suka liatnya. Senyum dungg.." ucap livia memberi semangat.

"Semoga kita berteman baik yaa.."

"Iya iya."

"Kamu udah kuat jalan belum?." tanya mita.

"Udah lah, jangankan jalan lari pun gue kuat." candanya.

Mita tertawa pelan,"yaudah yuk." ajak mita.

"Mau kemana?." tanya livia bingung.

"Ya anter kamu lah.."

"Apaan sih, gue pulang sendiri aja toh gue gak amnesia." tolak livia halus.

"eh jangan, aku udah di kasih kepercayaan." ucap mita.

"Kepercayaan?." tanya livia.

Dengan seketika mita langsung menutup mulutnya,
"eh itu,eng,aduhh.." ucap mita terbata bata.

Mulai dehh,,batinnya.

"Hahahahaha." tawa livia meledak.

"Lo tuh yaa..lucu banget, udah lo gak usah sok mau bohong deh,gak pantes." ucap livia sambil memegangi perutnya dengan raut wajah menahan sakit.

Mita menatap cemas ke arah livia," tuh kan, mangkanya jangan ketawa berlebihan, Luka kamu tuh belum kering."

"Yaudah yuk pulang." ajak mita lagi.

Believe√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang