Minyak apa yang membuat bahagia?
Jawabannya yaitu minyaksikan senyum mu...Pagi ini mita tergesa gesa menuruni anak tangga.
"Hati hati sayang, kenapa sih?kok kayak yang buru buru banget." ucap triya dengan raut wajah khawatir.
"Eh maaf tante, aku hari ini ada jadwal pagi, udah telat banget." jelas mita.
"Jadwal pagi?jam berapa?." tanya Angga.
"Jam delapan om."
Seketika tawa Angga dan Triya terdengar, mita hanya menatap keduanya bingung.
"Ya ampun mita, kamu tau gak ini jam berapa?" tanya triya masih dengan sisa sisa tawanya.
"Jam sembilan." jawab mita ragu.
"Anak cantik." ucap triya menyentil hidung mita pelan.
"Sekarang baru jam setengah tujuh sayang, udah gak usah terlalu di pikirin, kayanya kamu capek banget ya kemarin, yuk sarapan." sambung triya mempersilahkan mita untuk gabung sarapan bersama.
Pinter banget sii mitt,, tuhkan jadi malu sendiri, batin mita menggertu.
"Makasih tante." ucap mita canggung.
"Tante kira jadwal kamu hari ini siang, jadi tante gak langsung bangunin kamu. Abis kemarin kamu kayak yang capek banget, jadi tante gak tega bangunin kamu." jelas triya.
"Namanya juga kebo mah, dia tuh bukan kecapean. Ya emang udah kebiasaan bangun siang." celetuk rival tiba tiba muncul dan duduk di depan mita.
"Rival, bicaranya di jaga." ucap Angga memperingatkan.
"Belaiin aja teruss." sindirnya.
"Rival jangan mulai." tegas triya.
Rival hanya mendengus kesal menatap mita sinis.
Mita yang di tatap sinis oleh rival hanya bisa menunduk.
"Hmm..om,tante aku berangkat ya." ucap mita berdiri dari kursinya.
"Kok buru buru banget mit?."
"Aku mau nyari buku tan,soalnya aku ada tugas yang belum ketemu jawabannya."
Sebenarnya itu hanya alasan mita untuk menghindar dari rival, ia tidak tahan jika harus berlama lama dengan seorang rival.
"Oh gitu, yaudah bareng sama rival, dia juga ada jadwal pagi hari ini." ucap triya.
"Gak usah tan." tolak mita sopan.
"Kenapa gak bareng aja selagi bisa?udah sana rival berangkat, Awas sampe terjadi apa apa sama mita, kamu gak bakal mamah anggap anak lagi." Ancam triya.
"Terserah." jawab rival datar.
Setelah bersalaman Rival dan mita pun berjalan menuju garasi.
"Lo pasti seneng kan, bisa bareng gue?." tanyanya sinis.
"Engga gitu kak, yaudah kalo kak rival gak mau bareng aku juga gak apa apa kok." jawab mita setenang mungkin, pasalnya dari awal jantungnya gak bisa di ajak kompromi ketika berada di dekat rival.
"Kapan gue bilang gak mau bareng lo? Udah gak usah banyak omong." ucap rival setelah itu mengeluarkan motor dari garasinya.
"Tutup tuh pagernya." titah rival ketus.
Sabar mitt,batinnya berteriak.
"Cepet naik, lelet amat sih lo jadi orang!."
"Iya iya." setelah itu mita naik ke atas motor rival.
"Pegangan, gue mau ngebut."
Mita masih diam enggan menyentuh rival.
"Cepetan elah, ntar lo jatuh nangis terus minta pulang ke Bandung." sindirnya.
Astagfirullah sabar mittt,batinnya.
Tapi mita tetap dengan pendiriannya, ia tidak akan berpegangan dengan rival.
"Keras kepala."
Setelah itu rival menyalakan mesin mesin motornya dan mengegas dengan kencang,mita yang belum siap Refleks memeluk rival tapi sedetik kemudian di lepas oleh mita.
"Pelan pelan kak.." teriak mita kesal.
"Lo seneng kan?."
"Seneng gimana? Jantung mau lepas nihh."
"Lebay."
"Pelanin dongg, ya allah..."
Saat melihat wajah mita yang ketakutan melalui kaca spion, rival pun melonggarkan laju kecepatan motornya.
Setelahnya tidak ada percakapan diantara Rival dan mita, mereka berdua sibuk dengan pikranya masing masing.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/218026394-288-k952751.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe√
General FictionJangan Di buka sekarang.nanti bakal ada saat nya,dan lo bakal tau semua. •Dari gue yang huruf belakang nya L• Mita bingung dengan isi surat itu tapi setelah nya ia tersenyum sangat bahagia. "Kak Rival dari dulu emang paling bisa buat jantung aku ga...